Varian Kappa Ditemukan di Indonesia, Ini Gejalanya!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Varian Kappa telah di temukan di Indonesia. Varian Covid-19 ini memiliki gejala yang harus diketahui yaitu seperti ruam di tubuh, demam tinggi, batuk, pilek, hingga mata merah dan berair.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menambahkan varian B.1.617.1 Covid-19 , mengklasifikasikannya sebagai varian Kappa. Di Uttar Pradesh, India, dua kasus varian Kappa terdeteksi baru-baru ini.
Dilansir dari Healthshots, Rabu (14/7) ini bukan varian baru. Pasalnya, varian Kappa pertama kali terdeteksi di India pada Oktober 2020. Varian Kappa diurutkan sebagai B.1.617.1 dan diketahui jauh lebih tidak intens daripada varian lainnya.
Saat melakukan pengurutan genom dari 109 sampel di perguruan tinggi kedokteran King George di Lucknow, varian Kappa terdeteksi. Varian ini membawa sejumlah mutasi, di mana E484Q dan L452R telah diidentifikasi. Inilah alasan mengapa varian Kappa juga disebut sebagai mutan ganda.
WHO telah mengklasifikasikan varian Kappa sebagai varian yang menarik, bukan varian yang menjadi perhatian. Varian yang menarik memiliki penanda genetik yang akan mempengaruhi karakteristik virus seperti penularan, keparahan penyakit, pelepasan imunitas, pelepasan diagnostik atau terapeutik.
Varian seperti itu akan menyebabkan penularan komunitas yang signifikan dan dapat menyebabkan dampak epidemiologis yang nyata untuk menunjukkan risiko yang muncul terhadap kesehatan masyarakat global.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menambahkan varian B.1.617.1 Covid-19 , mengklasifikasikannya sebagai varian Kappa. Di Uttar Pradesh, India, dua kasus varian Kappa terdeteksi baru-baru ini.
Dilansir dari Healthshots, Rabu (14/7) ini bukan varian baru. Pasalnya, varian Kappa pertama kali terdeteksi di India pada Oktober 2020. Varian Kappa diurutkan sebagai B.1.617.1 dan diketahui jauh lebih tidak intens daripada varian lainnya.
Saat melakukan pengurutan genom dari 109 sampel di perguruan tinggi kedokteran King George di Lucknow, varian Kappa terdeteksi. Varian ini membawa sejumlah mutasi, di mana E484Q dan L452R telah diidentifikasi. Inilah alasan mengapa varian Kappa juga disebut sebagai mutan ganda.
WHO telah mengklasifikasikan varian Kappa sebagai varian yang menarik, bukan varian yang menjadi perhatian. Varian yang menarik memiliki penanda genetik yang akan mempengaruhi karakteristik virus seperti penularan, keparahan penyakit, pelepasan imunitas, pelepasan diagnostik atau terapeutik.
Varian seperti itu akan menyebabkan penularan komunitas yang signifikan dan dapat menyebabkan dampak epidemiologis yang nyata untuk menunjukkan risiko yang muncul terhadap kesehatan masyarakat global.
(dra)