Perlukah Pasien Covid-19 Gejala Ringan Mengonsumsi Antivirus?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Banyak masyarakat yang masih bingung dengan penggunaan antivirus dalam pengobatan Covid-19, khususnya mereka para pasien Covid-19 gejala ringan atau tanpa gejala. Apakah obat antivirus boleh diminum atau tidak?
Baca juga: Adik Ayu Ting Ting Sempat Kaget saat Kena Covid-19 Lagi
Menjawab kegelisahan tersebut, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Paru, dr Raden Rara Diah Handayani, SpPD-KP, menerangkan bahwa untuk tanpa gejala, di panduan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pasien tidak diberikan antivirus.
"Namun, pada panduan lain, obat antivirus bisa diberikan pada pasien Covid-19 sejak awal terkonfirmasi pada semua derajat kasus, baik itu tanpa gejala, ringan, sedang," paparnya di webinar D'RoSSI Open Lecture #10 'Bersikap Tenang di Puncak Pandemi', Jumat (16/7).
Tapi, kata dr Diah, ada masalah utama yang mesti diperhatikan juga oleh masyarakat bahwa ketersediaan obat antivirus menjadi pertimbangan dokter memberikan obat antivirus ke pasien Covid-19 tanpa gejala atau gejala ringan.
Salah satu kasusnya ada pada obat remdesivir. Obat ini masuk dalam panduan WHO yang diberikan ke pasien Covid-19 derajat ringan hingga sedang, tetapi remdesivir sediaan intravena jadi tidak bisa diberikan pada derajat ringan sedang yang tidak dirawat.
Lebih lanjut, hasil penelitian menunjukkan pemberian remdesivir itu pada kondisi awal, ringan, sedang, tapi tidak pada derajat berat.
"Terlepas dari itu semua, hal yang perlu diperhatikan adalah efek samping antivirus itu sendiri, sehingga perlu hati-hati pada orang dengan komorbid yang dapat diperberat dengan efek samping antivirus," terang dr Diah.
Baca juga: 3 Herbal Perkuat Daya Tahan Tubuh Selama Isolasi Mandiri Lawan Corona
"Jadi, minum atau tidak minum antivirus, itu harus dengan resep dokter setelah diperiksa lengkap," sarannya menambahkan.
Baca juga: Adik Ayu Ting Ting Sempat Kaget saat Kena Covid-19 Lagi
Menjawab kegelisahan tersebut, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Paru, dr Raden Rara Diah Handayani, SpPD-KP, menerangkan bahwa untuk tanpa gejala, di panduan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pasien tidak diberikan antivirus.
"Namun, pada panduan lain, obat antivirus bisa diberikan pada pasien Covid-19 sejak awal terkonfirmasi pada semua derajat kasus, baik itu tanpa gejala, ringan, sedang," paparnya di webinar D'RoSSI Open Lecture #10 'Bersikap Tenang di Puncak Pandemi', Jumat (16/7).
Tapi, kata dr Diah, ada masalah utama yang mesti diperhatikan juga oleh masyarakat bahwa ketersediaan obat antivirus menjadi pertimbangan dokter memberikan obat antivirus ke pasien Covid-19 tanpa gejala atau gejala ringan.
Salah satu kasusnya ada pada obat remdesivir. Obat ini masuk dalam panduan WHO yang diberikan ke pasien Covid-19 derajat ringan hingga sedang, tetapi remdesivir sediaan intravena jadi tidak bisa diberikan pada derajat ringan sedang yang tidak dirawat.
Lebih lanjut, hasil penelitian menunjukkan pemberian remdesivir itu pada kondisi awal, ringan, sedang, tapi tidak pada derajat berat.
"Terlepas dari itu semua, hal yang perlu diperhatikan adalah efek samping antivirus itu sendiri, sehingga perlu hati-hati pada orang dengan komorbid yang dapat diperberat dengan efek samping antivirus," terang dr Diah.
Baca juga: 3 Herbal Perkuat Daya Tahan Tubuh Selama Isolasi Mandiri Lawan Corona
"Jadi, minum atau tidak minum antivirus, itu harus dengan resep dokter setelah diperiksa lengkap," sarannya menambahkan.
(nug)