; ?>/images/googleplay.png){kind=small}
Alino Octavian Alami Radang Paru Sebelum Meninggal Dunia
loading...
Alino Octavian. Foto/IG @alino189
A
A
A
JAKARTA - Istri pemeran Mulyadi si Muka Becek dalam sinetron Dunia Terbalik Alino Octavian , Elsya, mengungkap penyebab kematian sang suami.
"Awalnya radang paru , terus sempat COVID juga. Tapi kemarin sudah nggak pas dicek," ungkap Elsya lewat sambungan telepon, Rabu (21/7).
Elsya menerangkan awal mula Alino mengidap gangguan pernapasan. "Awalnya dari batuk. Memang nggak ada komorbid awalnya, nggak ada sakit bawaan, dia sehat," paparnya.
"Sebelum masuk RS dia awalnya batuk, tapi tetap syuting. Syuting 3 hari 3 malam, karena efek obat batuk dia tidur di mobil dengan keadaan AC menyala selama 3 malam itu. Mungkin drop imunnya atau apa," lanjut Elsya.
Gangguan pernapasan yang cukup mengganggu baru Alino alami di hari keenam syuting. "Setelah syuting hari keempat dan kelima bisa jemput saya, hari keenamnya dia sesak. Akhirnya baru dibawa ke RS," kata Elsya.
Namun Elsya berani menjamin bahwa sakit yang sempat dirasakan Alino bukan disebabkan oleh COVID-19. "Kan masuk RS tanggal 7 Juli. Sebelumnya sudah swab, hasilnya negatif. Pas sudah masuk baru positif," tuturnya.
Setelah meninggal dunia pun Alino sudah dinyatakan bebas dari paparan COVID-19.
"Dokter bicara, PCR dia hasilnya 14 Juli positif, cuma CT Value-nya sudah 37,5. Jadi menurut dokter, PCR nggak mendeteksi mati apa tidak virusnya. Kata dokter virusnya sudah mati. Intinya sudah nggak ada. Tapi yang parah sudah meradang di parunya," jelas Elsya.
"Awalnya radang paru , terus sempat COVID juga. Tapi kemarin sudah nggak pas dicek," ungkap Elsya lewat sambungan telepon, Rabu (21/7).
Elsya menerangkan awal mula Alino mengidap gangguan pernapasan. "Awalnya dari batuk. Memang nggak ada komorbid awalnya, nggak ada sakit bawaan, dia sehat," paparnya.
"Sebelum masuk RS dia awalnya batuk, tapi tetap syuting. Syuting 3 hari 3 malam, karena efek obat batuk dia tidur di mobil dengan keadaan AC menyala selama 3 malam itu. Mungkin drop imunnya atau apa," lanjut Elsya.
Gangguan pernapasan yang cukup mengganggu baru Alino alami di hari keenam syuting. "Setelah syuting hari keempat dan kelima bisa jemput saya, hari keenamnya dia sesak. Akhirnya baru dibawa ke RS," kata Elsya.
Namun Elsya berani menjamin bahwa sakit yang sempat dirasakan Alino bukan disebabkan oleh COVID-19. "Kan masuk RS tanggal 7 Juli. Sebelumnya sudah swab, hasilnya negatif. Pas sudah masuk baru positif," tuturnya.
Setelah meninggal dunia pun Alino sudah dinyatakan bebas dari paparan COVID-19.
"Dokter bicara, PCR dia hasilnya 14 Juli positif, cuma CT Value-nya sudah 37,5. Jadi menurut dokter, PCR nggak mendeteksi mati apa tidak virusnya. Kata dokter virusnya sudah mati. Intinya sudah nggak ada. Tapi yang parah sudah meradang di parunya," jelas Elsya.
(tsa)
Explore More