Film Bioskop Indonesia Terbaru yang Wajib Ditonton di Rumah

Sifat Bisma dan Sissy sangat bertolak belakang, mereka sering bertengkar. Namun, Bisma berhasil memikat hati Sissy. Sayangnya, meski cinta sudah di depan mata, melanjutkan ke jenjang pernikahan bukanlah hal yang mudah. Sikap Sissy yang keras dan perfeksionis tidak ditanggapi dengan baik oleh kedua orang tua Bisma. Film ini menampilkan Dimas Anggara sebagai Bisma, Sheryl Sheinafia sebagai Sissy, dan Arya Saloka sebagai Ito.

3. Layla Majnun



Layla Majnun merupakan film karya sutradara Monty Tiwa yang dirilis pada 11 Februari 2021. Mengisahkan tentang perjalanan cinta seorang perempuan religius, mandiri, dan berpendidikan tinggi bernama Layla. Dia merupakan pelajar asal Indonesia yang pergi ke Azerbaijan atas undangan KBRI Azerbaijan. Saat berada di sana, Layla bertemu dengan Samir, seorang laki-laki berkebangsaan Azerbaijan yang pintar dan romantis.

Mereka berdua saling menyukai satu sama lain dan tidak butuh waktu lama hingga mereka jatuh cinta. Sayangnya, kisah cinta Layla dan Samir tidak berjalan mulus. Di Indonesia, Ayah Layla sudah menjodohkannya dengan seorang pemuda tampan dan kaya raya bernama Ibnu. Pemuda tersebut berjanji untuk membayar utang-utang ayah Layla dan menjamin masa depan yang cerah.

Sementara itu di Azerbaijan, Layla menghabiskan waktu yang tersisa bersama Samir sebelum pulang ke Indonesia. Layla menghadapi dua pilihan: mengikuti kata hatinya atau menjalani pernikahan yang tak diinginkannya. Layla Majnun dibintangi Acha Septriasa sebagai Layla, Reza Rahadian sebagai Samir, dan Baim Wong sebagai Ibnu Salam.

4. Terima Kasih Emak Terima Kasih Abah



Terima Kasih Emak Terima Kasih Abah merupakan film karya sutradara Dedi Setiadi yang diadaptasi dari novel berjudul "Terima Kasih Emak Terima Kasih Abah" karya FX Rudy Gunawan. Film ini dirilis pada 13 Mei 2021 dan tidak ada hubungannya dengan Keluarga Cemara. Film ini mengisahkan suka-duka kehidupan keluarga Abah dan Emak yang memiliki cucu bernama Nurani.

Nurani ingin sekali ulang tahunnya dirayakan. Untuk mewujudkan keinginannya, Nurani dan adiknya bernama Budi berjuang untuk mendapatkan uang dengan berjualan gorengan keliling terminal dan keluar masuk kampung. Ibu mereka, Iis, hanya seorang buruh pabrik garmen dan harus bekerja lembur demi mendapatkan uang tambahan.