Serunya Literasi Digital di Akhir Pekan bersama Aulion dan Afgan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama dengan GNLD Siberkreasi menginisiasi kegiatan daring #MakinCakapDigital melalui dua program unggulan, yaitu Nge-Zoom Bareng Public Figure dan Gali Ilmu.
Kegiatan ini diselenggarakan di akhir pekan melalui platform Zoom sebagai sebuah inisiasi untuk memberikan masyarakat wawasan literasi digital dengan materi-materi menarik yang relevan dengan perkembangan teknologi masa kini dari para tokoh figur publik dan konten kreator ternama.
Pada akhir pekan keempat Juli kali ini, di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiata Masyarakat (PPKM) Level 4, kegiatan daring #MakinCakapDigital menyelenggarakan kegiatan program Gali Ilmu dengan tema ‘Membuat Video Kreatif dengan Smartphone’. Tema ini diangkat dengan menyesuaikan minat masyarakat terhadap konten video yang pada saat ini dianggap menjadi konten paling laris dikonsumsi oleh masyarakat di media sosial.
Melalui kegiatan ini, Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo) dan Siberkreasi ingin mengedukasi masyarakat mengenai pembuatan konten video yang kreatif dan menarik secara sederhana.
Aulion sebagai konten kreator yang sudah ahli dalam membuat video yang kreatif dengan karakternya yang penuh warna diundang untuk menjadi narasumber. Dalam program Gali Ilmu ini, Aulion memberikan banyak tips mengenai pembuatan konten video yang menarik sehingga dapat diterima oleh masyarakat luas.
Menurutnya ada beberapa poin penting yang harus diperhatikan saat kita ingin membuat konten video, di antaranya visualisasi, antimainstream, relatable, dan penggunakan teks yang menarik. Selain itu hal terpenting lainnya saat kita membuat video adalah dengan mempublikasikannya.
“Hal ini penting karena dengan kita mempublikasikan video kita maka kita akan mendapatkan feedback, kritik dan saran dari orang lain sehingga konten kita ke depannya dapat lebih baik lagi. Selain itu, dengan kita mempublikasikan video kita maka memungkinkan untuk kita menjadi sumber inspirasi orang lain,“ katanya.
Dia menekan bahwa menginspirasi satu orang jauh lebih baik daripada nggak sama sekali. Tidak hanya kreatif dalam membuat video, saat Aulion memaparkan materinya, ia menampilkan presentasi materi yang diproduksinya hanya dengan fitur instagram story. Hal ini tentunya sangat inspiratif bagi para peserta karena ternyata kreativitas bisa kita ciptakan melalui media apapun.
Selain program Gali Ilmu yang menghadirkan Aulion, program Nge-Zoom Bareng Public Figure juga menghadirkan tokoh yang tidak kalah menarik lainnya, yaitu Afgan. Afgan hadir menjadi narasumber untuk memberikan kisahnya sebagai musisi ternama di Indonesia, ada pun tema yang diangkat pada sesi ini adalah ‘Kreasi Musisi di Era Digital’.
Tema ini diangkat untuk memberikan inspirasi kreatif kepada masyarakat melalui kesuksesan Afgan bertahan menjadi musisi papan atas di tengah transformasi zaman yang semakin digital dan keterbatasan-keterbatasan akan pandemi Covid-19. “Kita tahu bahwa transformasi zaman telah membawa banyak perubahan bagi industri musik saat ini apalagi dengan kondisi pandemi ini industri musik diharuskan untuk mampu beradaptasi secara digital,” kata Afgan.
Berbicara mengenai digitalisasi, menurut Afgan teknologi digital telah memberikan manfaat dalam menunjang kreasi musisi/seniman. Dia mengungkapkan bahwa keberadaan media sosial telah memudahkan musisi untuk memasarkan produk ciptaannya sehingga dapat sampai kepada masyarakat dengan lebih mudah melalui konten-konten yang kreatif.
Hal ini pernah terjadi pada Afgan, di mana platform Tik-Tok digunakannya sebagai media untuk memasarkan produk musiknya dengan mengeluarkan challenge, tidak disangka bahwa teknik pasar melalui challenge Tik-Tok yang diterapkan oleh Afgan telah berhasil menarik antusias 80 juta lebih pengguna Tik-Tok.
Melalui kegiatan ini juga Afgan memberikan tips kepada peserta mengenai pemanfaatan teknologi digital untuk berkreasi menghasilkan produk yang kreatif. Menurutnya hal terpenting adalah mencari tujuan akan hal apa yang kita ingin lakukan di media sosial kita, “Selanjutnya kejujuran dan inspirasional menjadi nilai yang mendukung untuk kita berkreasi,” ujarnya.
Kehadiran Aulion dan Afgan pada akhir pekan kali ini telah memberikan banyak antusiasme masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan begitu banyaknya peserta yang mengikuti kegiatan ini yang tidak hanya dari Indonesia saja tetapi juga dihadiri oleh peserta dari luar negeri.
Melalui kegiatan akhir pekan Kementerian Kominfo dan Siberkreasi akan terus berupaya menyajikan tema-tema seru dan menarik yang bermanfaat bagi masyarakat dengan menghadirkan narasumber-narasumber yang inspiratif dan kompeten.
Jadi, ayo ikuti kegiatan Literasi Digital lainnya sebagai kegiatan untuk mengisi waktu luang menjadi lebih produktif dan bermanfaat. Untuk kegiatan literasi digital bermanfaat lainnya silahkan follow akun sosial media @siberkreasi atau mengakses website info.siberkreasi.id. CM
Kegiatan ini diselenggarakan di akhir pekan melalui platform Zoom sebagai sebuah inisiasi untuk memberikan masyarakat wawasan literasi digital dengan materi-materi menarik yang relevan dengan perkembangan teknologi masa kini dari para tokoh figur publik dan konten kreator ternama.
Pada akhir pekan keempat Juli kali ini, di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiata Masyarakat (PPKM) Level 4, kegiatan daring #MakinCakapDigital menyelenggarakan kegiatan program Gali Ilmu dengan tema ‘Membuat Video Kreatif dengan Smartphone’. Tema ini diangkat dengan menyesuaikan minat masyarakat terhadap konten video yang pada saat ini dianggap menjadi konten paling laris dikonsumsi oleh masyarakat di media sosial.
Melalui kegiatan ini, Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo) dan Siberkreasi ingin mengedukasi masyarakat mengenai pembuatan konten video yang kreatif dan menarik secara sederhana.
Aulion sebagai konten kreator yang sudah ahli dalam membuat video yang kreatif dengan karakternya yang penuh warna diundang untuk menjadi narasumber. Dalam program Gali Ilmu ini, Aulion memberikan banyak tips mengenai pembuatan konten video yang menarik sehingga dapat diterima oleh masyarakat luas.
Menurutnya ada beberapa poin penting yang harus diperhatikan saat kita ingin membuat konten video, di antaranya visualisasi, antimainstream, relatable, dan penggunakan teks yang menarik. Selain itu hal terpenting lainnya saat kita membuat video adalah dengan mempublikasikannya.
“Hal ini penting karena dengan kita mempublikasikan video kita maka kita akan mendapatkan feedback, kritik dan saran dari orang lain sehingga konten kita ke depannya dapat lebih baik lagi. Selain itu, dengan kita mempublikasikan video kita maka memungkinkan untuk kita menjadi sumber inspirasi orang lain,“ katanya.
Dia menekan bahwa menginspirasi satu orang jauh lebih baik daripada nggak sama sekali. Tidak hanya kreatif dalam membuat video, saat Aulion memaparkan materinya, ia menampilkan presentasi materi yang diproduksinya hanya dengan fitur instagram story. Hal ini tentunya sangat inspiratif bagi para peserta karena ternyata kreativitas bisa kita ciptakan melalui media apapun.
Selain program Gali Ilmu yang menghadirkan Aulion, program Nge-Zoom Bareng Public Figure juga menghadirkan tokoh yang tidak kalah menarik lainnya, yaitu Afgan. Afgan hadir menjadi narasumber untuk memberikan kisahnya sebagai musisi ternama di Indonesia, ada pun tema yang diangkat pada sesi ini adalah ‘Kreasi Musisi di Era Digital’.
Tema ini diangkat untuk memberikan inspirasi kreatif kepada masyarakat melalui kesuksesan Afgan bertahan menjadi musisi papan atas di tengah transformasi zaman yang semakin digital dan keterbatasan-keterbatasan akan pandemi Covid-19. “Kita tahu bahwa transformasi zaman telah membawa banyak perubahan bagi industri musik saat ini apalagi dengan kondisi pandemi ini industri musik diharuskan untuk mampu beradaptasi secara digital,” kata Afgan.
Berbicara mengenai digitalisasi, menurut Afgan teknologi digital telah memberikan manfaat dalam menunjang kreasi musisi/seniman. Dia mengungkapkan bahwa keberadaan media sosial telah memudahkan musisi untuk memasarkan produk ciptaannya sehingga dapat sampai kepada masyarakat dengan lebih mudah melalui konten-konten yang kreatif.
Hal ini pernah terjadi pada Afgan, di mana platform Tik-Tok digunakannya sebagai media untuk memasarkan produk musiknya dengan mengeluarkan challenge, tidak disangka bahwa teknik pasar melalui challenge Tik-Tok yang diterapkan oleh Afgan telah berhasil menarik antusias 80 juta lebih pengguna Tik-Tok.
Melalui kegiatan ini juga Afgan memberikan tips kepada peserta mengenai pemanfaatan teknologi digital untuk berkreasi menghasilkan produk yang kreatif. Menurutnya hal terpenting adalah mencari tujuan akan hal apa yang kita ingin lakukan di media sosial kita, “Selanjutnya kejujuran dan inspirasional menjadi nilai yang mendukung untuk kita berkreasi,” ujarnya.
Kehadiran Aulion dan Afgan pada akhir pekan kali ini telah memberikan banyak antusiasme masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan begitu banyaknya peserta yang mengikuti kegiatan ini yang tidak hanya dari Indonesia saja tetapi juga dihadiri oleh peserta dari luar negeri.
Melalui kegiatan akhir pekan Kementerian Kominfo dan Siberkreasi akan terus berupaya menyajikan tema-tema seru dan menarik yang bermanfaat bagi masyarakat dengan menghadirkan narasumber-narasumber yang inspiratif dan kompeten.
Jadi, ayo ikuti kegiatan Literasi Digital lainnya sebagai kegiatan untuk mengisi waktu luang menjadi lebih produktif dan bermanfaat. Untuk kegiatan literasi digital bermanfaat lainnya silahkan follow akun sosial media @siberkreasi atau mengakses website info.siberkreasi.id. CM
(ars)