Studi: Long Covid-19 Ditandai dengan Kerusakan Saraf di Kornea Mata

Rabu, 28 Juli 2021 - 11:10 WIB
loading...
Studi: Long Covid-19...
Studi terbaru menunjukkan, Long Covid-19 yang dialami sebagian penyintas ditandai dengan masalah kerusakan saraf dan penumpukan sel kekebalan di kornea mata. / Foto: ilustrasi/healthday
A A A
JAKARTA - Studi terbaru menunjukkan bahwa Long Covid-19 yang dialami sebagian penyintas ditandai dengan masalah kerusakan saraf dan penumpukan sel kekebalan di kornea mata.

Baca juga: Mantan Drummer Slipknot, Joey Jordison Dikabarkan Meninggal Dunia

Hasil studi awal ini masih perlu diverifikasi pada kelompok penyintas mengalami Long Covid-19 yang lebih besar. Temuan ini juga mengisyaratkan sesuatu yang sudah diduga para ilmuwan bahwa salah satu gejala Long Covid-19 adalah kerusakan saraf perifer mata.

Secara garis besar, Live Science melaporkan, penyintas Covid-19 yang mengalami Long Covid-19 banyak mengeluhkan masalah neurologis, termasuk sakit kepala, mati rasa di tubuh, kehilangan kemampuan indera penciuman dan 'brain frog' atau kesulitan berkonsentrasi.

"Masalah-masalah kesehatan tersebut menurut penelitian dikaitkan dengan gangguan kerusakan sel saraf dalam tubuh," terang dr Rayaz Malik, seorang profesor kedokteran dan dokter konsultan di Weill Cornell Medicine-Qatar di Doha.

Secara khusus, Long Covid-19 mungkin melibatkan kerusakan pada serabut saraf kecil atau kabel tipis yang bercabang dari sel saraf tertentu dalam tubuh dan menyampaikan informasi sensorik tentang rasa sakit, suhu, dan gatal, di antara sensasi lain ke sistem saraf pusat.

"Sel saraf kecil ini juga membantu mengontrol fungsi tubuh yang tidak disengaja, seperti detak jantung dan buang air besar. Karena kerusakan yang terjadi di sana, menyebabkan beragam gejala yang dirasakan penyintas dan mengalami Long Covid-19," terang laporan Fox News, Rabu (28/7).

Kembali ke penelitian, Malik dan rekan-rekannya kini tengah mempelajari hilangnya saraf kecil itu pada penderita diabetes dan penyakit neurodegeneratif seperti multiple sclerosis, dan peneliti punya dugaan bahwa orang dengan Long Covid-19 punya gejala yang sama dengan pasien penyakit tersebut.

Bagaimana penelitian dilakukan?

Jadi, peneliti menggunakan teknik yang disebut dengan mikroskop confocal korna (CCM) untuk mengambil foto sel saraf di kornea, lapisan transparan mata yang menutupi pupil dan iris.

"Tim peneliti menggunakan prosedur non-invasif untuk menghitung jumlah total sel saraf serat kecil di kornea, di sisi lain juga menilai panjang dan tingkat percabangan serat tersebut," papar laporan Fox News.

Di luar penelitian ini, ada bukti ilmiah yang menjelaskan bahwa ketika ditemukan kerusakan pada serat kecil saraf kornea, itu menunjukkan adanya kerusakan serupa di tempat lain di tubuh. "Jadi, saraf kecil itu seperti barometer yang sangat bagus untuk menilai adanya kerusakan saraf di tempat lain," terang Malik.

Menurut studi terbaru yang diterbitkan Senin, 26 Juli 2021, di British Journal of Ophthalmology, orang yang mengembangkan gejala neurologis setelah terinfeksi Covid-19 menunjukkan kehilangan saraf serat kecil yang signifikan di kornea matanya, dibandingkan dengan orang yang sembuh dari Covid-19 tanpa gangguan neurologis.

Baca juga: Ditawari Boyongan ke AS, Bagaimana Respons El dan Dul?

"Terlebih, munculnya gangguan neurologis ini berbanding lurus dengan keparahan infeksi Covid-19 yang dialami seseorang saat terinfeksi. Artinya, kerusakan saraf yang lebih besar dikaitkan dengan gejala yang lebih berat sebelumnya," tambah laporan itu.
(nug)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1112 seconds (0.1#10.140)