Aman, Vaksin AstraZeneca Tak Sebabkan Pembekuan Darah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Vaksin AstraZeneca terbukti aman. Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh The Lancet menyatakan bahwa pemberian dosis kedua vaksin AstraZeneca tidak meningkatkan risiko pembekuan darah yang langka.
Kejadian gangguan pembekuan darah yang sangat langka tersebut adalah sindroma trombosis dengan trombositopenia (thrombosis with thrombocytopenia syndrome/TTS).
Menurut penelitian, kasus TTS setelah dosis kedua vaksin AstraZeneca sebanding dengan yang mungkin terjadi secara alami pada populasi yang tidak divaksinasi.
Sementara itu perkiraan tingkat kejadian TTS setelah dosis kedua vaksin AstraZeneca adalah 2,3 per satu juta orang yang divaksin. Sedangkan setelah dosis pertama tingkat kejadian diperkirakan 8,1 per satu juta orang yang divaksin.
Analisis ini dilakukan menggunakan database keamanan global AstraZeneca, yang mencatat semua efek samping yang dilaporkan secara spontan. Mulai dari penggunaan obat-obatan dan vaksinnya di dunia nyata, di seluruh dunia.
Kejadian TTS yang dilaporkan secara global dimasukkan hingga tanggal batas 30 April, yang terjadi dalam kurun waktu 14 hari setelah pemberian dosis pertama atau kedua vaksin AstraZeneca.
Hasil analisis ini sejalan dengan laporan terbaru dalam Medicines and Healthcare products Regulatory Agency (MHRA) Yellow Card Report, sistem yang digunakan Inggris untuk mengumpulkan dan memantau informasi tentang masalah keamanan. Di mana ditemukan tingkat TTS yang rendah setelah dosis kedua.
Tidak ada faktor risiko spesifik atau penyebab pasti TTS setelah vaksinasi Covid-19 yang telah teridentifikasi, dan AstraZeneca terus melakukan dan mendukung investigasi yang sedang berlangsung tentang kemungkinan mekanismenya. Selain itu, peristiwa yang sangat langka ini dapat dihindari apabila gejala segera diidentifikasi dan diobati dengan tepat.
Executive Vice President, BioPharmaceuticals R&D, Sir Mene Pangalos, mengatakan vaksin AstraZeneca efektif melawan semua tingkat keparahan Covid-19 dan memainkan peran penting dalam memerangi pandemi Covid-19 .
“Hasil ini mendukung pemberian dua dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca sesuai dengan yang telah diindikasikan, kecuali apabila terjadi TTS setelah pemberian dosis pertama. Vaksin AstraZeneca dapat membantu memberikan perlindungan terhadap Covid-19 termasuk terhadap varian baru yang kini sedang meningkat,” ungkap Pangalos dalam keterangan resminya, Senin (2/8).
Kejadian gangguan pembekuan darah yang sangat langka tersebut adalah sindroma trombosis dengan trombositopenia (thrombosis with thrombocytopenia syndrome/TTS).
Menurut penelitian, kasus TTS setelah dosis kedua vaksin AstraZeneca sebanding dengan yang mungkin terjadi secara alami pada populasi yang tidak divaksinasi.
Sementara itu perkiraan tingkat kejadian TTS setelah dosis kedua vaksin AstraZeneca adalah 2,3 per satu juta orang yang divaksin. Sedangkan setelah dosis pertama tingkat kejadian diperkirakan 8,1 per satu juta orang yang divaksin.
Analisis ini dilakukan menggunakan database keamanan global AstraZeneca, yang mencatat semua efek samping yang dilaporkan secara spontan. Mulai dari penggunaan obat-obatan dan vaksinnya di dunia nyata, di seluruh dunia.
Kejadian TTS yang dilaporkan secara global dimasukkan hingga tanggal batas 30 April, yang terjadi dalam kurun waktu 14 hari setelah pemberian dosis pertama atau kedua vaksin AstraZeneca.
Hasil analisis ini sejalan dengan laporan terbaru dalam Medicines and Healthcare products Regulatory Agency (MHRA) Yellow Card Report, sistem yang digunakan Inggris untuk mengumpulkan dan memantau informasi tentang masalah keamanan. Di mana ditemukan tingkat TTS yang rendah setelah dosis kedua.
Tidak ada faktor risiko spesifik atau penyebab pasti TTS setelah vaksinasi Covid-19 yang telah teridentifikasi, dan AstraZeneca terus melakukan dan mendukung investigasi yang sedang berlangsung tentang kemungkinan mekanismenya. Selain itu, peristiwa yang sangat langka ini dapat dihindari apabila gejala segera diidentifikasi dan diobati dengan tepat.
Executive Vice President, BioPharmaceuticals R&D, Sir Mene Pangalos, mengatakan vaksin AstraZeneca efektif melawan semua tingkat keparahan Covid-19 dan memainkan peran penting dalam memerangi pandemi Covid-19 .
“Hasil ini mendukung pemberian dua dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca sesuai dengan yang telah diindikasikan, kecuali apabila terjadi TTS setelah pemberian dosis pertama. Vaksin AstraZeneca dapat membantu memberikan perlindungan terhadap Covid-19 termasuk terhadap varian baru yang kini sedang meningkat,” ungkap Pangalos dalam keterangan resminya, Senin (2/8).
(dra)