Catwalk Kaum Sosialita Bergeser ke Supermarket, Tetap Fashionable saat Belanja Grocery
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sosialita tetap on point dalam berpenampilan sekali pun pandemi menggerogoti perekonomian banyak masyarakat. Ungkapan ini sejalan dengan masih tingginya minat kaum jetset menggunakan jasa fashion stylist.
"Kalau bisa dibilang, beberapa klien aku masih tetap menghabiskan banyak uang untuk tampil on poin meski pandemi seperti saat ini," kata Bimo Permadi, seorang fashion stylist ternama, dalam webinar Ginger Luxthings, Sabtu (7/8).
Jadi, sambung Bimo, klien-klien itu masih tetap memperhatikan tampilan dari head-to-toe, bahkan barang yang dipakai tetap minta yang luxury. Habit di Instagram dengan foto-foto yang stunning pun itu alami terjadi, bukan settingan demi konten.
"Jadi, klien aku yang terlihat di Instagram memang itu keseharian mereka, bukan di-setting demi konten Instagram," terangnya.
Ini membuktikan bahwa dunia fashion masih tetap 'hype' sekali pun banyak juga ritel yang gulung tikar.
Namun, Bimo menerangkan bahwa rumah mode dunia sampai saat ini masih bertahan, bahkan mereka kini mulai mengeluarkan koleksi terbaru. Dari situ juga bisa ditarik benang merahnya bahwa industri fashion tetap berjalan.
Salah satu tren yang kini banyak digandrungi sosialita di masa pandemi adalah grocery shopping dengan tampilan yang tetap menjadi statement fashionable. Item fashion yang harus ditonjolkan ada di alas kaki dan tas.
"Jadi, grocery shopping sekarang itu sudah kayak new catwalk -nya sosialita. Untuk belanja kebutuhan dapur di rumah, mereka tetap mau tampil stunning, misalnya jinjing tas branded, atau sekali pun pakai sandal, tapi tetap high fashion punya," papar Bimo.
Hal ini memberikan bukti bahwa tren fashion masih berjalan di masa pandemi, bahkan kondisi seperti ini menciptakan tren baru di kalangan sosialita. Tetap on point sekali pun keluar rumah buat beli sayur dan buah di supermarket.
Pebisnis fashion Marisa Tumbuan juga tak menampik bahwa penjualan tas branded di masa pandemi masih cukup tinggi. Ini juga sejalan dengan masih banyaknya kaum sosialita dan investor branded fashion item yang terus menjamur di masa pandemi.
"Sekarang yang ramai dilirik itu tas ukuran medium ke small, ya. Kalau untuk rare collection kurang sih," kata Marisa, menerangkan tren pembelian item fashion di masa pandemi.
"Jadi, karena tas mendapatkan tempat istimewa di saat muka tertutup masker, itu yang membuat item fashion tersebut semakin banyak diminati, sekali pun koleksi preloved atau second-hand item," sambungnya.
Setuju dengan Bimo, memang tas dan alas kaki banyak diminati saat ini. Secara spesifik, tas dengan material yang lebih mudah dirawat pun semakin tinggi peminatnya.
"Nggak bisa dipungkiri, banyak orang sekarang upaya preventifnya semakin tinggi. Sepulang dari kegiatan di luar rumah, banyak pecinta tas branded itu disinfeksi tas berkali-kali dan karena itu, item fashion yang lebih mudah dirawat yang akhirnya banyak disukai sekarang," tambah owner Ginger Luxthings tersebut.
"Kalau bisa dibilang, beberapa klien aku masih tetap menghabiskan banyak uang untuk tampil on poin meski pandemi seperti saat ini," kata Bimo Permadi, seorang fashion stylist ternama, dalam webinar Ginger Luxthings, Sabtu (7/8).
Jadi, sambung Bimo, klien-klien itu masih tetap memperhatikan tampilan dari head-to-toe, bahkan barang yang dipakai tetap minta yang luxury. Habit di Instagram dengan foto-foto yang stunning pun itu alami terjadi, bukan settingan demi konten.
"Jadi, klien aku yang terlihat di Instagram memang itu keseharian mereka, bukan di-setting demi konten Instagram," terangnya.
Ini membuktikan bahwa dunia fashion masih tetap 'hype' sekali pun banyak juga ritel yang gulung tikar.
Namun, Bimo menerangkan bahwa rumah mode dunia sampai saat ini masih bertahan, bahkan mereka kini mulai mengeluarkan koleksi terbaru. Dari situ juga bisa ditarik benang merahnya bahwa industri fashion tetap berjalan.
Salah satu tren yang kini banyak digandrungi sosialita di masa pandemi adalah grocery shopping dengan tampilan yang tetap menjadi statement fashionable. Item fashion yang harus ditonjolkan ada di alas kaki dan tas.
"Jadi, grocery shopping sekarang itu sudah kayak new catwalk -nya sosialita. Untuk belanja kebutuhan dapur di rumah, mereka tetap mau tampil stunning, misalnya jinjing tas branded, atau sekali pun pakai sandal, tapi tetap high fashion punya," papar Bimo.
Hal ini memberikan bukti bahwa tren fashion masih berjalan di masa pandemi, bahkan kondisi seperti ini menciptakan tren baru di kalangan sosialita. Tetap on point sekali pun keluar rumah buat beli sayur dan buah di supermarket.
Pebisnis fashion Marisa Tumbuan juga tak menampik bahwa penjualan tas branded di masa pandemi masih cukup tinggi. Ini juga sejalan dengan masih banyaknya kaum sosialita dan investor branded fashion item yang terus menjamur di masa pandemi.
"Sekarang yang ramai dilirik itu tas ukuran medium ke small, ya. Kalau untuk rare collection kurang sih," kata Marisa, menerangkan tren pembelian item fashion di masa pandemi.
"Jadi, karena tas mendapatkan tempat istimewa di saat muka tertutup masker, itu yang membuat item fashion tersebut semakin banyak diminati, sekali pun koleksi preloved atau second-hand item," sambungnya.
Setuju dengan Bimo, memang tas dan alas kaki banyak diminati saat ini. Secara spesifik, tas dengan material yang lebih mudah dirawat pun semakin tinggi peminatnya.
"Nggak bisa dipungkiri, banyak orang sekarang upaya preventifnya semakin tinggi. Sepulang dari kegiatan di luar rumah, banyak pecinta tas branded itu disinfeksi tas berkali-kali dan karena itu, item fashion yang lebih mudah dirawat yang akhirnya banyak disukai sekarang," tambah owner Ginger Luxthings tersebut.
(tsa)