Studi: Varian Covid-19 Dapat 600 Kali Lebih Menular
loading...
A
A
A
JAKARTA - Studi terbaru menemukan bahwa varian Covid-19 dapat 600 kali lebih menular daripada Covid-19 yang asli berasal dari Wuhan . Studi ini menemukan kemungkinan mengkhawatirkan tentang virus corona penyebab Covid-19.
Dilansir dari The Sun, Senin (9/8) sebuah laboratorium di Israel menemukan cara Covid-19 bisa menyebar lebih cepat, jika mutasi yang tepat terjadi.
Dipimpin oleh ilmuwan Gideon Schreiber, penelitian ini memecah kait protein lonjakan virus, yang digunakannya untuk membobol sel manusia menjadi bagian paling dasar.
Kemudian ilmuwan menggunakannya untuk mencoba dan mencari semua kemungkinan kombinasi yang dapat dibuat melalui mutasi virus.
Hasilnya menunjukkan bahwa Covid-19 bermutasi menjadi varian yang 600 kali lebih menginfeksi manusia daripada strain asli. Varian ini juga menghindari pertahanan antibodi vaksin dan dengan lebih menular.
"Evolusi in vitro lebih lanjut yang meningkatkan pengikatan hingga 600 kali lipat memberikan pedoman menuju mutasi yang berpotensi berkembang baru dengan infektivitas yang lebih tinggi," kata ilmuwan.
"Temuan ini menunjukkan perlunya pemantauan ketat terhadap efisiensi obat dan vaksin untuk mutasi saat ini dan di masa depan," sambungnya.
Dr Stuart Turville menjelaskan bahwa penelitian ini menunjukkan sekilas seperti apa Covid-19 di masa depan dengan mutasi akhir yang terlihat dalam evolusi yang dipercepat.
Dilansir dari The Sun, Senin (9/8) sebuah laboratorium di Israel menemukan cara Covid-19 bisa menyebar lebih cepat, jika mutasi yang tepat terjadi.
Dipimpin oleh ilmuwan Gideon Schreiber, penelitian ini memecah kait protein lonjakan virus, yang digunakannya untuk membobol sel manusia menjadi bagian paling dasar.
Kemudian ilmuwan menggunakannya untuk mencoba dan mencari semua kemungkinan kombinasi yang dapat dibuat melalui mutasi virus.
Hasilnya menunjukkan bahwa Covid-19 bermutasi menjadi varian yang 600 kali lebih menginfeksi manusia daripada strain asli. Varian ini juga menghindari pertahanan antibodi vaksin dan dengan lebih menular.
"Evolusi in vitro lebih lanjut yang meningkatkan pengikatan hingga 600 kali lipat memberikan pedoman menuju mutasi yang berpotensi berkembang baru dengan infektivitas yang lebih tinggi," kata ilmuwan.
"Temuan ini menunjukkan perlunya pemantauan ketat terhadap efisiensi obat dan vaksin untuk mutasi saat ini dan di masa depan," sambungnya.
Dr Stuart Turville menjelaskan bahwa penelitian ini menunjukkan sekilas seperti apa Covid-19 di masa depan dengan mutasi akhir yang terlihat dalam evolusi yang dipercepat.
(dra)