Demi Menambah Benteng Pertahanan, Nakes Perlu Diberi Vaksin Dosis Ketiga
loading...
A
A
A
JAKARTA - Berada di garda terdepan dalam menghadapi pandemi Covid-19 , cukup banyak tenaga kesehatan yang berguguran. Selama periode Januari-Juni 2021, 20 nakes meninggal dunia karena Covid-19.
Baca juga: Studi Terbaru Temukan Vaksin Covid-19 Efektif Cegah Kematian
Data tersebut sebagaimana diungkapkan Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmizi. Dalam data itu juga terungkap bahwa 75 persen kematian nakes karena belum divaksin atau yang baru divaksin dosis pertama.
Dokter Siti Nadia menyebutkan, proporsi kematian pada tenaga kesehatan meningkat di bulan April sampai Juni 2021.
"Peningkatan proporsi kematian pada nakes terjadi pada periode kedua, pada nakes yang belum divaksin atau hanya menerima vaksin satu dosis saja yakni pada April hingga Juni 2021," tutur dr. Siti Nadia, dalam tayangan Siaran Pers PPKM, Jumat (13/8) di akun chanel Youtube Sekretariat Presiden.
"Efektivitas vaksin Corona-Vac dalam mencegah perawatan dan kematian, lebih rendah dibandingkan pada periode sebelumnya," sambungnya.
Secara kalkulasi kemanjuran atau efektivitas vaksin Corona-Vac dalam mencegah perawatan akibat infeksi Covid-19 memang berkurang, begitu juga dengan efektivitas dalam mencegah kematian.
"Efektivitas vaksin Corona-Vac dalam mencegah perawatan dari 74 persen berkurang menjadi 53 persen, sedangkan untuk mencegah kematian sebesar 95 persen di Januari-Maret turun menjadi 74 persen pada April sampai Juni 2021," lanjut dr. Siti Nadia.
Namun dr. Siti Nadia menegaskan, meski demikian vaksinasi masih dinilai sebagai alat yang efektif untuk perlindungan dalam menekan resiko perawatan dan kematian akibat Covid-19 pada tenaga kesehatan.
"Hal ini artinya membuktikan jika vaksinasi masih terbukti sebagai alat yang efektif dalam menekan resiko perawatan dan kematian pada tenaga kesehatan. Walaupun resiko terhadap paparan virus terhadap tenaga kesehatan sangat tinggi," kata dr. Siti Nadia lagi.
Tapi melihat kondisi dan data yang ada, Kementerian Kesehatan memutuskan untuk memberikan vaksin dosis ketiga demi upaya menambah benteng pertahanan perlindungan bagi para tenaga kesehatan yang sehari-harinya tugasnya sangat beresiko.
Baca juga: Gejala Serangan Jantung Pria dan Wanita Tak Sama, Ini Bedanya
"Atas dasar inilah Kemenkes memberikan vaksin Covid-19 dosis ketiga untuk menambah perlindungan pada tenaga kesehatan yang beresiko tinggi terinfeksi Covid-19 karena tugasnya. Pemberian dosis ketiga pada tenaga kesehatan ini juga telah mendapatkan rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI)," pungkasnya.
Baca juga: Studi Terbaru Temukan Vaksin Covid-19 Efektif Cegah Kematian
Data tersebut sebagaimana diungkapkan Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmizi. Dalam data itu juga terungkap bahwa 75 persen kematian nakes karena belum divaksin atau yang baru divaksin dosis pertama.
Dokter Siti Nadia menyebutkan, proporsi kematian pada tenaga kesehatan meningkat di bulan April sampai Juni 2021.
"Peningkatan proporsi kematian pada nakes terjadi pada periode kedua, pada nakes yang belum divaksin atau hanya menerima vaksin satu dosis saja yakni pada April hingga Juni 2021," tutur dr. Siti Nadia, dalam tayangan Siaran Pers PPKM, Jumat (13/8) di akun chanel Youtube Sekretariat Presiden.
"Efektivitas vaksin Corona-Vac dalam mencegah perawatan dan kematian, lebih rendah dibandingkan pada periode sebelumnya," sambungnya.
Secara kalkulasi kemanjuran atau efektivitas vaksin Corona-Vac dalam mencegah perawatan akibat infeksi Covid-19 memang berkurang, begitu juga dengan efektivitas dalam mencegah kematian.
"Efektivitas vaksin Corona-Vac dalam mencegah perawatan dari 74 persen berkurang menjadi 53 persen, sedangkan untuk mencegah kematian sebesar 95 persen di Januari-Maret turun menjadi 74 persen pada April sampai Juni 2021," lanjut dr. Siti Nadia.
Namun dr. Siti Nadia menegaskan, meski demikian vaksinasi masih dinilai sebagai alat yang efektif untuk perlindungan dalam menekan resiko perawatan dan kematian akibat Covid-19 pada tenaga kesehatan.
"Hal ini artinya membuktikan jika vaksinasi masih terbukti sebagai alat yang efektif dalam menekan resiko perawatan dan kematian pada tenaga kesehatan. Walaupun resiko terhadap paparan virus terhadap tenaga kesehatan sangat tinggi," kata dr. Siti Nadia lagi.
Tapi melihat kondisi dan data yang ada, Kementerian Kesehatan memutuskan untuk memberikan vaksin dosis ketiga demi upaya menambah benteng pertahanan perlindungan bagi para tenaga kesehatan yang sehari-harinya tugasnya sangat beresiko.
Baca juga: Gejala Serangan Jantung Pria dan Wanita Tak Sama, Ini Bedanya
"Atas dasar inilah Kemenkes memberikan vaksin Covid-19 dosis ketiga untuk menambah perlindungan pada tenaga kesehatan yang beresiko tinggi terinfeksi Covid-19 karena tugasnya. Pemberian dosis ketiga pada tenaga kesehatan ini juga telah mendapatkan rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI)," pungkasnya.
(nug)