Virus Marburg Bisa Bertahan di Janin, ASI hingga Sperma Selama 7 Minggu
loading...
A
A
A
JAKARTA - Virus Marburg dapat bertahan di plasenta, cairan ketuban, dan janin meski sudah dinyatakan sembuh. Sementara itu, pada ibu menyusui , virus Marburg bertahan di air susu ibu (ASI) .
"Kekambuhan penyakit sekalipun virus masih menetap adalah peristiwa yang jarang terjadi. Namun laporan mengenai kekambuhan sudah ada meski kasusnya masih sedikit. Alasan kekambuhan masih belum dapat dipahami sepenuhnya," terang WHO dilansir dari laman resminya, Sabtu (14/8).
Selain itu, berdasarkan data klinis yang dikumpulkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa pada pria, virus Marburg dapat bertahan selama 7 minggu di dalam sperma, sekalipun pasien sudah dinyatakan sembuh.
"Diperlukan data lebih banyak mengenai penularan melalui aktivitas seksual. Tapi, WHO merekomendasikan agar orang yang sembuh dari virus Marburg agar menerapkan aktivitas seksual yang aman selama 12 bulan lamanya," kata WHO.
Lebih lanjut, WHO mrekomendasikan untuk pria yang sudah sembuh dari virus Marburg agar melakukan tes sperma ketika siap secara mental dan fisik. Tes ini dilakukan 3 bulan setelah sembuh.
"Tes sperma dilakukan setelah mendapatkan dua kali hasil tes negatif berturut-turut," terang WHO.
Jika hasil tes semua baik, maka pasangan boleh melakukan aktivitas seksual dengan aman, selagi melanjutkan praktik penurunan risiko lainnya agar virus Marburg tidak menyebar lebih banyak ke orang lain.
Lihat Juga: Kiky Saputri Sebut Sperma sang Suami Rasanya Manis karena Tak Merokok, Benarkah Bisa seperti Itu?
"Kekambuhan penyakit sekalipun virus masih menetap adalah peristiwa yang jarang terjadi. Namun laporan mengenai kekambuhan sudah ada meski kasusnya masih sedikit. Alasan kekambuhan masih belum dapat dipahami sepenuhnya," terang WHO dilansir dari laman resminya, Sabtu (14/8).
Selain itu, berdasarkan data klinis yang dikumpulkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa pada pria, virus Marburg dapat bertahan selama 7 minggu di dalam sperma, sekalipun pasien sudah dinyatakan sembuh.
"Diperlukan data lebih banyak mengenai penularan melalui aktivitas seksual. Tapi, WHO merekomendasikan agar orang yang sembuh dari virus Marburg agar menerapkan aktivitas seksual yang aman selama 12 bulan lamanya," kata WHO.
Lebih lanjut, WHO mrekomendasikan untuk pria yang sudah sembuh dari virus Marburg agar melakukan tes sperma ketika siap secara mental dan fisik. Tes ini dilakukan 3 bulan setelah sembuh.
"Tes sperma dilakukan setelah mendapatkan dua kali hasil tes negatif berturut-turut," terang WHO.
Jika hasil tes semua baik, maka pasangan boleh melakukan aktivitas seksual dengan aman, selagi melanjutkan praktik penurunan risiko lainnya agar virus Marburg tidak menyebar lebih banyak ke orang lain.
Lihat Juga: Kiky Saputri Sebut Sperma sang Suami Rasanya Manis karena Tak Merokok, Benarkah Bisa seperti Itu?
(dra)