Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas Raih Trofi Tertinggi dalam Locarno Film Festival 2021
loading...
A
A
A
JAKARTA - Film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tunta s atau Vengeance Is Mine, All Others Pay Cash sukses membawa pulang Golden Leopard, hadiah utama di sesi kompetisi internasional yang diadakan dalam Locarno International Film Festival 2021. Kemenangan ini menjadi kado HUT Kemerdekaan Indonesia ke-76.
Dalam ajang tersebut, film besutan Edwin itu bersaing dengan film terbaru Ethan Hawke, Zeros and Ones, dan sejumlah film dari negara lain.
Penghargaan ini menjadi spesial karena Edwin merupakan orang Indonesia pertama yang memenangkan Golden Leopard, penghargaan tertinggi yang pernah dimenangkan oleh sutradara kaliber dunia seperti Stanley Kubrick, Mike Leigh, Jafar Panahi, dan Jim Jarmusch. Selain itu, dalam lima tahun terakhir, baru kali ini film panjang Indonesia memenangkan hadiah utama di festival bergengsi Eropa.
Edwin menyatakan, bangga filmnya diapresiasi dalam festival film terpopuler di dunia yang menjadi kado spesial bagi masyarakat Indonesia di momen ulang tahun kemerdekaan saat ini.
"Penghargaan Golden Leopard semacam vaksin, booster, vitamin yang diharapkan mampu menguatkan kembali film Indonesia dan segenap jiwa raga pecinta film Indonesia di manapun mereka berada," ujar Edwin melalui keterangan tertulis selepas menerima penghargaan, Sabtu (14/8).
Dalam Locarno International Film Festival 2021, Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas diputar empat dan mendapat sambutan meriah penonton serta kritikus internasional. Media hiburan Amerika tersohor, Variety, bahkan memberikan pujian.
"Romansa yang berkembang dalam film ini menyenangkan untuk ditonton, terutama karena Iteung juga seorang petarung, dan sangat bagus dalam hal itu," ulas Variety, memberi pujian atas kesuksesan Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas menorehkan prestasi di Locarno Film Festival.
"Sebuah penghormatan untuk film laga Asia Tenggara tahun 1980-an yang dirancang sebagai kritik terhadap toxic masculinity," tulis Cineuropa, portal berita Eropa yang didedikasikan untuk sinema dan audiovisual.
Film yang diadaptasi dari novel karya Eka Kurniawan itu dibintangi oleh Marthino Lio (berperan sebagai Ajo Kawir), Ladya Cheryl (Iteung), Reza Rahadian (Budi Baik), Ratu Felisha (Jelita), dan Sal Priadi (Tokek). Bercerita tentang Ajo Kawir, seorang jagoan yang tak takut mati. Hasratnya yang besar untuk bertarung didorong oleh sebuah rahasia, ia impoten. Ketika berhadapan dengan seorang petarung perempuan tangguh bernama Iteung, Ajo babak belur hingga jungkir balik, lantas jatuh cinta.
Locarno Film Festival merupakan ajang film tahunan yang digelar setiap Agustus di Locarno, Swiss. Tahun ini adalah edisi ke-74 sejak didirikan pertama pada 1946, menjadikannya salah satu festival film tertua di dunia.
Terakhir kali pada 2019 film sutradara veteran Pedro Costa, Vitalina Varela, memenangkan Golden Leopard palam gelaran bergengsi ini. Ribuan fans film dan profesional industri bertemu di sini di setiap musim panas untuk berbagi kehausan mereka terhadap sinema dalam keberagamannya.
Tahun ini, film terbaru John David Washington dan Alicia Vikander yang berjudul Beckett menjadi pembuka Locarno Film Festival 2021. Di tahun-tahun sebelumnya, film Quentin Tarantino, Kiyoshi Kurosawa, Spike Lee, Ken Loach sampai Paul Greengrass juga pernah tayang di festival yang disebut sebagai salah satu festival Eropa terpenting di musim panas.
Selanjutnya film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas akan berpartisipasi pula di program Contemporary World Cinema, Toronto International Film Festival 2021. Di industri film Amerika, festival ini dianggap sebagai salah satu tolak ukur sebuah film untuk mendapatkan Oscar. Tahun ini festival film bergengsi tersebut akan berlangsung pada 9 sampai 18 September 2021.
Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas merupakan kerja sama antara Indonesia, Singapura, dan Jerman. Film ini diproduseri oleh Palari Films dengan Ko-Produser Singapura Phoenix Films dan E&W Film. Sedangkan Ko-Produser Jerman yaitu Match Factory Productions, dan sutradara Fatih Akin melalui rumah produksi Bombero Internasional.
Didukung Produser Eksekutif Natalie Balakrishnan (Singapura) serta Natasha Sidharta dan Willawati (Kaninga Pictures dari Indonesia), film ini juga mendapatkan grant dari Singapore Film Commission, Purin Pictures, White Light Studio, World Cinema Fund, dan Filmforderung Hamburg Schleswig-Holstein. Untuk international sales agent, film ini dipegang oleh The Match Factory.
Selain itu Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas juga mendapatkan Program Pendukungan Film Indonesia untuk Distribusi Internasional dari Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Baru Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI.
Dalam ajang tersebut, film besutan Edwin itu bersaing dengan film terbaru Ethan Hawke, Zeros and Ones, dan sejumlah film dari negara lain.
Penghargaan ini menjadi spesial karena Edwin merupakan orang Indonesia pertama yang memenangkan Golden Leopard, penghargaan tertinggi yang pernah dimenangkan oleh sutradara kaliber dunia seperti Stanley Kubrick, Mike Leigh, Jafar Panahi, dan Jim Jarmusch. Selain itu, dalam lima tahun terakhir, baru kali ini film panjang Indonesia memenangkan hadiah utama di festival bergengsi Eropa.
Edwin menyatakan, bangga filmnya diapresiasi dalam festival film terpopuler di dunia yang menjadi kado spesial bagi masyarakat Indonesia di momen ulang tahun kemerdekaan saat ini.
"Penghargaan Golden Leopard semacam vaksin, booster, vitamin yang diharapkan mampu menguatkan kembali film Indonesia dan segenap jiwa raga pecinta film Indonesia di manapun mereka berada," ujar Edwin melalui keterangan tertulis selepas menerima penghargaan, Sabtu (14/8).
Dalam Locarno International Film Festival 2021, Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas diputar empat dan mendapat sambutan meriah penonton serta kritikus internasional. Media hiburan Amerika tersohor, Variety, bahkan memberikan pujian.
"Romansa yang berkembang dalam film ini menyenangkan untuk ditonton, terutama karena Iteung juga seorang petarung, dan sangat bagus dalam hal itu," ulas Variety, memberi pujian atas kesuksesan Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas menorehkan prestasi di Locarno Film Festival.
"Sebuah penghormatan untuk film laga Asia Tenggara tahun 1980-an yang dirancang sebagai kritik terhadap toxic masculinity," tulis Cineuropa, portal berita Eropa yang didedikasikan untuk sinema dan audiovisual.
Film yang diadaptasi dari novel karya Eka Kurniawan itu dibintangi oleh Marthino Lio (berperan sebagai Ajo Kawir), Ladya Cheryl (Iteung), Reza Rahadian (Budi Baik), Ratu Felisha (Jelita), dan Sal Priadi (Tokek). Bercerita tentang Ajo Kawir, seorang jagoan yang tak takut mati. Hasratnya yang besar untuk bertarung didorong oleh sebuah rahasia, ia impoten. Ketika berhadapan dengan seorang petarung perempuan tangguh bernama Iteung, Ajo babak belur hingga jungkir balik, lantas jatuh cinta.
Locarno Film Festival merupakan ajang film tahunan yang digelar setiap Agustus di Locarno, Swiss. Tahun ini adalah edisi ke-74 sejak didirikan pertama pada 1946, menjadikannya salah satu festival film tertua di dunia.
Terakhir kali pada 2019 film sutradara veteran Pedro Costa, Vitalina Varela, memenangkan Golden Leopard palam gelaran bergengsi ini. Ribuan fans film dan profesional industri bertemu di sini di setiap musim panas untuk berbagi kehausan mereka terhadap sinema dalam keberagamannya.
Tahun ini, film terbaru John David Washington dan Alicia Vikander yang berjudul Beckett menjadi pembuka Locarno Film Festival 2021. Di tahun-tahun sebelumnya, film Quentin Tarantino, Kiyoshi Kurosawa, Spike Lee, Ken Loach sampai Paul Greengrass juga pernah tayang di festival yang disebut sebagai salah satu festival Eropa terpenting di musim panas.
Selanjutnya film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas akan berpartisipasi pula di program Contemporary World Cinema, Toronto International Film Festival 2021. Di industri film Amerika, festival ini dianggap sebagai salah satu tolak ukur sebuah film untuk mendapatkan Oscar. Tahun ini festival film bergengsi tersebut akan berlangsung pada 9 sampai 18 September 2021.
Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas merupakan kerja sama antara Indonesia, Singapura, dan Jerman. Film ini diproduseri oleh Palari Films dengan Ko-Produser Singapura Phoenix Films dan E&W Film. Sedangkan Ko-Produser Jerman yaitu Match Factory Productions, dan sutradara Fatih Akin melalui rumah produksi Bombero Internasional.
Didukung Produser Eksekutif Natalie Balakrishnan (Singapura) serta Natasha Sidharta dan Willawati (Kaninga Pictures dari Indonesia), film ini juga mendapatkan grant dari Singapore Film Commission, Purin Pictures, White Light Studio, World Cinema Fund, dan Filmforderung Hamburg Schleswig-Holstein. Untuk international sales agent, film ini dipegang oleh The Match Factory.
Baca Juga
Selain itu Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas juga mendapatkan Program Pendukungan Film Indonesia untuk Distribusi Internasional dari Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Baru Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI.
(tsa)