Efek Begadang Bagi Kesehatan, Turunkan Libido hingga Tingkatkan Risiko Kematian

Sabtu, 21 Agustus 2021 - 15:30 WIB
loading...
Efek Begadang Bagi Kesehatan,...
Efek begadang sangat buruk bagi kesehatan. Bisa turunkan libido hingga tingkatkan risiko kematian. Foto:Ilustrasi/Ist
A A A
JAKARTA - Efek begadang sangat buruk bagi kesehatan. Efek langsung yang dirasakan bila kurang tidur pada pagi hari ada menurunnya produktivitas. Selain mengantuk berlebihan dan sering menguap, kurang tidur akibat begadang akan berpengaruh kepada kondisi emosi, kemampuan kognitif, dan fungsi otak.

Saat tidur, tubuh menjadi rileks, sehingga memberikan waktu istirahat dan membangun kembali otot-otot yang sudah lelah sepanjang hari. Begitu pun otak, saat tidur, semua limbah yang diproduksi otak dikeluarkan. Itulah sebabnya, tidur menjadi penting bagi kesehatan tubuh, kekebalan tubuh, dan otak. Tidur juga baik untuk mengatur emosi.

Sering begadang juga bisa meningkatkan risiko ancaman penyakit serius, darah tinggo hingga serangan jantung. Seperti dikutip laman Health, berikut efek buruk begadang bagi kesehatan:

Baca Juga : Ini Beberapa Dampak Buruk Kurang Tidur dan Cara Mengatasinya

1. Kulit kusam

Kurang tidur membuat hormon kortisol (hormon stres) dilepaskan dalam jumlah yang lebih banyak. Hormon inlah yang lantas memecah kolagen pada kulit, padahal kolagen adalah protein yang membuat kulit lebih kencang dan elastis.
Tak heran bila kurang tidur, paginya Anda mendapati kulit terasa kusam. Akan timbul garis-garis penuaan halus di wajah dan menjadikan kulit terlihat kusam. Kurang tidur juga bisa menyebabkan lingkaran hitam di sekitaran mata yang akan merusak penampilan Anda.

2. Menurunkan libido

Mengantuk dan rasa lelah akibat kurang tidur bisa menyebabkan Anda tak bersemangat. Kondidi ini bisa menyebabkan libido menurun, yang pada akhirnya menjadi kurang berminat untuk melakukan aktivitas seks.

3. Meningkatkan risiko kematian

Sebuah studi menyatakan bahwa tidur yang hanya berdurasi lima jam, dapat meningkatkan risiko kematian sebesar 12 persen. Peningkatan risiko ini berlaku untuk semua penyebab kematian, terutama kematian yang disebabkan penyakit jantung dan pembuluh darah.

4.Depresi
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2625 seconds (0.1#10.140)