Pandemi Covid-19 Belum Jelas Kapan Berakhir, Perlukah Vaksinasi Booster?

Minggu, 22 Agustus 2021 - 12:26 WIB
loading...
Pandemi Covid-19 Belum Jelas Kapan Berakhir, Perlukah Vaksinasi Booster?
Para ahli memperingatkan bahwa kemanjuran vaksin bisa menurun secara bertahap. Foto Ilustrasi/Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Sudah 1,5 tahun lebih pandemi Covid-19 melanda dunia dan belum ada kepastian kapan kondisi akan membaik. Alhasil, muncullah isu bahwa selama wabah virus corona belum teratasi, kemungkinan orang bakal membutuhkan suntikan vaksin Covid-19 ketiga .

Administrasi Makanan dan Obat-Obatan serta Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (FDA dan CDC) mengungkapkan, semua orang yang telah divaksinasi akan memenuhi syarat untuk suntikan booster setidaknya delapan bulan setelah dosis kedua mereka. Para ahli memperingatkan bahwa kemanjuran vaksin menurun secara bertahap.



Dengan demikian, timbullah pertanyaan lanjutan menjadi: berapa ambang batas yang dapat diterima?

Data yang tersedia saat ini menunjukkan vaksinasi ketiga secara resmi menawarkan perlindungan yang baik, setidaknya enam bulan setelah vaksinasi awal, bahkan mungkin lebih lama.

"Kami yakin cepat atau lambat Anda akan membutuhkan booster untuk ketahanan perlindungan," kata Dr. Anthony Fauci saat berbicara dalam konferensi pers Gedung Putih, seperti dikutip pada Minggu (22/8).

Namun ia mengungkapkan bahwa suntikan dosis ketiga tersebut tidak perlu dilakukan saat ini juga. “Kami tidak percaya bahwa orang lain, lanjut usia atau non-lansia, yang tidak mengalami gangguan kekebalan, membutuhkan vaksin (penguat) saat ini," jelasnya.

"Kami mengevaluasi ini dari hari ke hari, minggu ke minggu, bulan ke bulan," tambah Dr. Fauci.

"Jadi, jika data menunjukkan kepada kita bahwa sebenarnya kita perlu melakukan itu, kita akan sangat siap untuk melakukannya dan melakukannya dengan cepat," lanjut dia.

Pakar vaksin mengatakan, perlindungan dari vaksin Covid-19 saat ini diperkirakan akan sedikit berkurang seiring waktu. Ditambah lagi virus baru yang saat ini merebak, yaitu varian Delta, dianggap sedikit banyak mengurangi efektivitas vaksin secara keseluruhan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2538 seconds (0.1#10.140)