Banyaknya Siswa Terinfeksi Covid-19 Bisa Dijadikan Evaluasi Kesiapan PTM

Kamis, 23 September 2021 - 21:01 WIB
loading...
Banyaknya Siswa Terinfeksi Covid-19 Bisa Dijadikan Evaluasi Kesiapan PTM
Memang pada perjalanannya tidak semudah itu untuk mengimplementasikan pembelajaran tatap muka dengan protokol kesehatan yang baik. / Foto: ilustrasi/dok. SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pemerintah memutuskan untuk kembali mengadakan pembelajaran tatap muka (PTM) pada sejumlah wilayah level 1-3. Meski demikian, pada implementasinya ternyata banyak siswa yang dilaporkan terinfeksi Covid-19 akibat imbas dari PTM.

Sebagaimana diketahui, PTM ini kini tengah menjadi dilema bagi masyarakat maupun pemerintah Indonesia. Sebab saat ini sudah ada banyak pelajar yang mengalami learning loss atau ketertinggalan pelajaran selama masa pandemi .

Menanggapi hal tersebut, pakar kesehatan sekaligus dokter relawan Covid-19, dr. Muhamad Fajri Adda'i menegaskan bahwa pada prinsipnya memang dibutuhkan konsep adaptasi Covid-19 dalam jangka panjang. Pasalnya, tidak ada yang tahu Covid-19 sampai kapan berakhir.

"Jadi ini adalah mainset awalnya. Covid-19 bisa 2 tahun, atau 3 tahun. Menurut Jurnal Nature, menyatakan dari 100 orang ilmuwan yang pandai dalam bidang epidemilogi, virologi dan semacamnya hampir 80% lebih menyatakan bahwa pandemi ini akan lama," kata dr. Fajri saat diwawancarai MNC Portal, Kamis (23/9/2021).

Baca juga: Ribuan Siswa Positif Covid-19, Amankah Sekolah Dibuka Kembali?

Oleh sebab itu, diambil kebijakan win-win solution supaya setidaknya ada proses yang memungkinkan ada pembelajaran tatap muka. Meski demikian, memang pada perjalanannya tidak semudah itu untuk mengimplementasikan PTM dengan protokol kesehatan yang baik.

Kunci paling pentingnya adalah bahwa memang, secara teknis dan secara realita ketika diaplikasikan nyatanya tidak semudah itu. Meski sebelumnya sudah ada regulasi mengenai PTM.

Baca juga: Begini Kondisi Tukul Arwana yang Diduga Alami Pendarahan Otak

"Nah momentum tentang 11 ribu siswa yang terinfeksi Covid-19 ini tercatat dan bisa menjadi pelajaran lagi bagi masyarakat untuk belajar tentang kesiapsiagaan bahwa sekolah itu boleh dibuka jika betul-betul sekolah itu siap, terlepas dari status sekolah," tuntasnya.
(nug)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1446 seconds (0.1#10.140)