Viral! Kisah Profesor Matematika Jadi Mualaf Usai Temukan Alquran di Meja

Kamis, 07 Oktober 2021 - 06:30 WIB
loading...
A A A
Baca Juga: Bebi Romeo Jadi Mualaf, Belajar Sholat dan Ngaji dengan Anak

"Lalu para malaikat berkata, 'Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana? Sementara kamu bertasbih memuji Mu dan mensucikan nama Mu?' membaca ayat itu, saya tidak bisa berpaling. Waktu itu saya merasakan amarah saya naik. Lihat apa yang dikatakan 'Aku hendak memberikan peran mulia pada manusia'," jelas Lang.

"Saya merasakan bahwa itu adalah pertanyaan saya, itu hidup saya, itu masa kecil saya. Semuanya dirangkum dalam 15 kata. Saya kaget," lanjutnya.

Lang terus membaca Alquran hingga mendapatkan jawaban. Pendirian sebagai seorang Atheis pun mulai luntur saat itu juga. Ia bahkan mengaku menangis selama 20 menit seperti bayi ketika selesai membaca surat Ad-Duha .

"Selesai membaca Alquran, segala argumentasi saya yang menentang keberadaan Tuhan, semua gagasan yang saya bangun untuk menolak keberadaan-Nya, satu persatu jatuh berguguran. Selesai membaca Alquran. Saya tidak punya argumentasi untuk menentang keberadaan Tuhan," ungkap Lang.

"Surat Ad-Duha. Waduha (Demi Waktu Duha). Wallaili idza saja (demi malam apabila telah sunyi). Ma wadda aka rabbuka (Tuhanmu tidak meninggalkan engkau). Kau tahu? di akhir surat saya menangis layaknya bayi selama 20 menit. Saya bahkan tidak percaya Tuhan dan (ayat itu) buat saya menangis. Saya coba mengabaikan pengalaman ini, tetap saja muncul," tambahnya.


Usai membaca Alquran, Lang merasa cara pandangnya berubah. Ia terus mempelajari bagaimana hubungan seorang muslim dengan penciptanya, Allah SWT. Lang mendatangi mushola di kampung tempat ia mengajar dan terlibat dialog dengan mahasiswa muslim. Ia bertanya mengenai rasanya menjadi seorang muslim.

"Allah sungguh maha pengasih, kasih Allah melebihi kasih ibu pada bayinya. Kita tidak bisa apa-apa tanpa kehendak Allah. Ketika kita menghirup dan menghela nafas, itu atas kehendak-Nya. Ketika hendak melangkah, tidak bisa terjadi tanpa kehendak Allah," papar Lang mengulangi perkataan mahasiswa muslim tersebut.

"Telapak kaki tidak akan pernah menyentuh bumi lagi, kecuali atas izin-Nya. Ketika kami sholat, bersujud ke tanah, kami merasa tenang, tentram, dan khusuk, kesejukan yang mustahil digambarkan. Anda hanya perlu mengalaminya agar mengerti," imbuhnya.

Hari itu juga Lang memutuskan untuk mengucap syahadat dan menjadi mualaf. Ia mengaku selama ini merasa seperti seseorang yang kehausan, dan kalimat syahadat menghilangkan rasa haus tersebut.

"Rasanya saya seperti orang yang kehausan selama bertahun-tahun. Setiap kata syahadat seperti ada orang yang meneteskan air ke tenggorokan yang kering, saya pun menjadi seorang muslim," tandasnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3851 seconds (0.1#10.140)