Teknologi Drone Metode Baru untuk Penyemprotan Pupuk Dukung Pertanian Berkelanjutan

Rabu, 13 Oktober 2021 - 11:02 WIB
loading...
Teknologi Drone Metode Baru untuk Penyemprotan Pupuk Dukung Pertanian Berkelanjutan
Departemen Agriculture Development PT Ajinomoto Indonesia baru-baru ini melakukan inovasi penyemprotan pupuk Ajifol dengan menggunakan teknologi drone. Foto/Dok PT Ajinomoto Indonesia
A A A
JAKARTA - Sebagai salah satu cara efektif dan efisien terhadap penggunaan air, sumber daya manusia, sekaligus penghematan biaya guna mendukung budidaya pertanian berkelanjutan, Departemen Agriculture Development PT Ajinomoto Indonesia yang beroperasi di pabrik Mojokerto, Jawa Timur, baru-baru ini melakukan inovasi penyemprotan pupuk Ajifol (Ajinomoto Foliar Fertilizer) dengan menggunakan teknologi drone.

Pupuk Ajifol merupakan produk samping dari proses bio cycle yang diterapkan dalam produksi monosodium glutamat (MSG) dengan bahan baku utama tetes tebu yang difermentasi. Ajifol memiliki kandungan unsur hara makro dan mikro yang lengkap untuk mendukung pertumbuhan serta perkembangan tanaman dari awal tanam hingga panen.



Dengan kandungan asam amino berkualitas tinggi di dalamnya, Ajifol juga mampu meningkatkan daya tahan tanaman dari serangan penyakit sehingga bisa mengurangi pemakaian pestisida dan lebih ramah lingkungan.

Factory Manager sekaligus Direktur PT Ajinomoto Indonesia Yudho Koesbandryo menjelaskan, sejalan dengan Ajinomoto Share Value, perusahaan mulai melakukan pengolahan produk samping yang dalam prosesnya mengacu pada eco activity dan bio cycle, yang dapat diolah menjadi produk dengan nilai jual (co product). Salah satunya pupuk Ajifol yang telah dilengkapi izin edar dari Kementerian Pertanian RI.

"Dengan memanfaatkan teknologi yang ada, kami pun mulai membantu beberapa komunitas petani padi, jagung, dan tebu yang berada di daerah Jawa Timur, yaitu Mojokerto, Madiun, dan Malang, dengan mengenalkan Ajifol sebagai co product perusahaan yang dapat membantu menjaga pertumbuhan tanaman agar menghasilkan panen dengan kualitas terbaik serta menyediakan jasa aplikasi Ajifol menggunakan drone,” papar Yudho dalam siaran pers, Selasa (12/10/2021).

Saat ini Ajifol memiliki dua varian, yaitu Ajifol D untuk pertumbuhan vegetatif tanaman (akar, batang, daun) dan Ajifol B untuk pertumbuhan generatif tanaman (bunga dan buah).

Penggunaannya cukup mudah. Dengan menambahkan air terlebih dulu sesuai takaran, Ajifol bisa langsung disemprotkan ke bagian tanaman. Tidak hanya memiliki kandungan yang berkualitas, harga pupuk cair ini juga sangat terjangkau, berkisar antara Rp70.000-Rp85.000 per liter.

Sejak kehadirannya, aplikasi Ajifol masih dilakukan secara manual sehingga memakan waktu lama, boros air, dan membutuhkan biaya untuk para tenaga kerja. Berkaitan dengan hal tersebut, PT Ajinomoto Indonesia mengajak para petani untuk menerapkan metode baru dalam mendukung budidaya pertanian berkelanjutan dengan memanfaatkan teknologi drone.

Ajinomoto meyakini, penggunaan teknologi drone akan memberi dampak lingkungan yang positif serta menghemat biaya sekaligus menyokong budidaya pertanian berkelanjutan di Indonesia.

“Sebagai gambaran berdasarkan hasil uji coba yang telah kami lakukan di bulan September lalu, untuk tanaman padi, jagung, dan tebu mendapatkan respons yang cukup baik dari para petani. Pengaplikasian teknologi drone sangat efisien dan hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit per hektar dengan jumlah air berkisar 16 liter per hektar," jelas Yudho.



"Sedangkan jika pengaplikasiannya secara manual, membutuhkan waktu sekitar setengah hari hingga 1 hari dengan jumlah air sekitar 200 liter per hektar," lanjutnya.

Biaya pengaplikasian pupuk dengan teknologi drone ini, menurut Yudho, direncanakan sekitar Rp100.000 per hektar. Sedangkan jika pengaplikasian dilakukan manual berkisar Rp150.000 per hektar.

"Untuk beberapa tanaman seperti jagung dan tebu, pengaplikasian manual akan sulit dilakukan saat tanaman sudah tinggi, sekitar 1,5 meter ke atas. Sementara dengan menggunakan teknologi drone, kendala tersebut tentu dapat teratasi,” pungkas Yudho.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2661 seconds (0.1#10.140)