Kasus Covid-19 di Indonesia Alami Penurunan 23 Persen
loading...
A
A
A
JAKARTA - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes RI, dr. Siti Nadia Tarmizi memaparkan situasi Covid-19 yang sedang dihadapi dunia saat ini.
Menurutnya, ada perbedaan situasi Covid-19 secara global dan situasi yang dialami Indonesia saat ini.
Berdasarkan laporan WHO pada 26 Oktober 2021 terjadi peningkatan tajam kasus kejadian dan kematian di tingkat global. Total kasus global >243 juta dengan angka kematian >4,9 juta.
Baca juga: Traveling Jadi Lebih Berkesan Bersama 4 Partner Terbaik Berikut Ini
Terjadi peningkatan kasus secara global dipicu kenaikan di regional Eropa yang menyebabkan angka kematian yang tinggi juga di wilayah tersebut.
Negara yang melaporkan kasus baru tertinggi adalah Amerika Serikat (AS), Rusia, Turki, dan Ukrania. Sementara negara di Asia Tenggara adalah Thailand, Myanmar, Malaysia, dan Singapura. Peningkatan kasus ini dipengaruhi pelonggaran dan kekurangpatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan.
"Dari situasi global ini kita ambil pelajaran bahwa vaksinasi saja belum cukup dan harus diimbangi keptuhan terhadap protokol kesehatan. Dengan pergerakan masyarakat yang semakin tinggi, maka penularan juga akan semakin tinggi," jelas dr. Siti Nadia dalam siaran pers PPKM yang ditayangkan di channel YouTube Kominfo, Rabu (27/10/2021).
Berbeda dengan situasi global, perkembangan kasus di Indonesia mengalami penurunan kasus sebesar 23 persen secara nasional dengan total kasus mingguan adalah 5.261 kasus. Sementara kasus kematian turun 16 persen.
Baca juga: Hadirkan Single Mannequin, Jinan Laetitia Abaikan Pendapat Orang Lain
"Testing rate 4.01 per 1.000 penduduk per minggu dengan positivity rate 0,5 persen. Sementara positivity rate <5 persen di 34 provinsi. Di sisi lain bed occupancy rate Indonesia <20 persen di 34 provinsi. Kami mengharapkan upaya kerja sama dari semua pihak terkait testing, tracing, isolasi dan kepatuhan protokol kesehatan," kata dia.
Menurutnya, ada perbedaan situasi Covid-19 secara global dan situasi yang dialami Indonesia saat ini.
Berdasarkan laporan WHO pada 26 Oktober 2021 terjadi peningkatan tajam kasus kejadian dan kematian di tingkat global. Total kasus global >243 juta dengan angka kematian >4,9 juta.
Baca juga: Traveling Jadi Lebih Berkesan Bersama 4 Partner Terbaik Berikut Ini
Terjadi peningkatan kasus secara global dipicu kenaikan di regional Eropa yang menyebabkan angka kematian yang tinggi juga di wilayah tersebut.
Negara yang melaporkan kasus baru tertinggi adalah Amerika Serikat (AS), Rusia, Turki, dan Ukrania. Sementara negara di Asia Tenggara adalah Thailand, Myanmar, Malaysia, dan Singapura. Peningkatan kasus ini dipengaruhi pelonggaran dan kekurangpatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan.
"Dari situasi global ini kita ambil pelajaran bahwa vaksinasi saja belum cukup dan harus diimbangi keptuhan terhadap protokol kesehatan. Dengan pergerakan masyarakat yang semakin tinggi, maka penularan juga akan semakin tinggi," jelas dr. Siti Nadia dalam siaran pers PPKM yang ditayangkan di channel YouTube Kominfo, Rabu (27/10/2021).
Berbeda dengan situasi global, perkembangan kasus di Indonesia mengalami penurunan kasus sebesar 23 persen secara nasional dengan total kasus mingguan adalah 5.261 kasus. Sementara kasus kematian turun 16 persen.
Baca juga: Hadirkan Single Mannequin, Jinan Laetitia Abaikan Pendapat Orang Lain
"Testing rate 4.01 per 1.000 penduduk per minggu dengan positivity rate 0,5 persen. Sementara positivity rate <5 persen di 34 provinsi. Di sisi lain bed occupancy rate Indonesia <20 persen di 34 provinsi. Kami mengharapkan upaya kerja sama dari semua pihak terkait testing, tracing, isolasi dan kepatuhan protokol kesehatan," kata dia.
(nug)