Kasus Flu Burung di China Melonjak, Kemenkes Perkuat Surveilans Unggas dan Hewan Liar
loading...
A
A
A
JAKARTA - China melaporkan bahwa kasus flu burung yang disebabkan virus H5N6 terus melonjak dan menimbulkan kekhawatiran. Virus ini berasal dari unggas dan menularkan kepada manusia. Kekhawatiran ini muncul setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa sepanjang tahun 2021, China sudah mencatatkan adanya 21 kasus infeksi pada manusia yang disebabkan virus H5N6.
Sebagaimana diketahui kasus flu burung bukanlah suatu hal yang baru bagi masyarakat Indonesia. Sebab sebelumnya juga Indonesia pernah diserang flu burung atau lebih dikenal dengan avian influenza dengan kode H5N1 pada 2005 silam. Meski demikian, flu burung kali ini tentunya akan sangat mengkhawatirkan sebab muncul bersamaan dengan pandemi Covid-19 yang belum berakhir.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sekaligus Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML), dr. Siti Nadia Tarmizi, mengimbau masyarakat tidak perlu panik dan khawatir berlebihan terkait dengan kasus flu burung H5N6 yang saat ini telus melonjak di China. Pasalnya pemerintah Indonesia juga akan terus mengawasi dan mengantisipasi masuknya flu burung ke Tanah Air.
“Kalau kasus flu burung prinsipnya adalah deteksi awal pada unggas. Sehingga penguatan surveilans pada unggas perlu di waspadai atau juga dari hewan liar,” terang dr. Siti Nadia, saat dikonfirmasi, Kamis (28/10/2021).
Munculnya kembali flu burung di tengah pandemi Covid-19 tentunya menjadi mimpi buruk semua orang. Ahasil, tak sedikit masyarakat yang menghubungkan kemunculan kembali flu burung H5N6 merupakan varian dari Covid-19 yang sudah bermutasi. Sebab kedua virus tersebut memiliki kemiripan yakni sama-sama menular kepada manusia dari hewan.
“Tidak, karena jenis virusnya (flu burung dengan Covid-19) berbeda,” tuntas Siti Nadia.
Sebagaimana diketahui kasus flu burung bukanlah suatu hal yang baru bagi masyarakat Indonesia. Sebab sebelumnya juga Indonesia pernah diserang flu burung atau lebih dikenal dengan avian influenza dengan kode H5N1 pada 2005 silam. Meski demikian, flu burung kali ini tentunya akan sangat mengkhawatirkan sebab muncul bersamaan dengan pandemi Covid-19 yang belum berakhir.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sekaligus Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML), dr. Siti Nadia Tarmizi, mengimbau masyarakat tidak perlu panik dan khawatir berlebihan terkait dengan kasus flu burung H5N6 yang saat ini telus melonjak di China. Pasalnya pemerintah Indonesia juga akan terus mengawasi dan mengantisipasi masuknya flu burung ke Tanah Air.
“Kalau kasus flu burung prinsipnya adalah deteksi awal pada unggas. Sehingga penguatan surveilans pada unggas perlu di waspadai atau juga dari hewan liar,” terang dr. Siti Nadia, saat dikonfirmasi, Kamis (28/10/2021).
Munculnya kembali flu burung di tengah pandemi Covid-19 tentunya menjadi mimpi buruk semua orang. Ahasil, tak sedikit masyarakat yang menghubungkan kemunculan kembali flu burung H5N6 merupakan varian dari Covid-19 yang sudah bermutasi. Sebab kedua virus tersebut memiliki kemiripan yakni sama-sama menular kepada manusia dari hewan.
“Tidak, karena jenis virusnya (flu burung dengan Covid-19) berbeda,” tuntas Siti Nadia.
(hri)