Varian Omicron Punya Gejala yang Berbeda dari Covid-19 Biasa

Minggu, 28 November 2021 - 10:49 WIB
loading...
Varian Omicron Punya...
Varian baru Covid-19, B.1.1529 atau Omicron pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan mempunyai gejala berbeda dengan yang biasa. Foto/Ilustrasi/Ist
A A A
JAKARTA - Varian baru Covid-19 yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan, B.1.1.529 atau Omicron telah dilaporkan kepada Badan Kesehatan Dunia (WHO).

WHO sendiri diketahui sudah mengklasifikasikan varian baru ini dalam daftar varian virus yang patut diwaspadai alias variant of concern (VOC).

Dr. Angelique Coetzee, dokter di Afrika Selatan yang pertama kali melaporkan varian ini ke otoritas berwenang tentang keberadaan virus varian Omicron ini menyebutkan varian B.1.1.529 tersebut memiliki gejala yang tidak biasa jika dibandingkan dengan yang selama ini ia tangani.

"Gejalanya sangat berbeda dan sangat ringan dari yang pernah saya tangani sebelumnya," kata Dr. Angelique Coetzee, dikutip Foxnews, Minggu (28/11/2021).



Lebih detail dokter yang juga merupakan anggota dewan Asosiasi Medis Afrika Selatan tersebut menambahkan, varian omicron memiliki gejala seperti badan terasa tidak enak satu atau dua hari, nyeri otot serta kelelahan.

Berbeda dengan gejala khas Covid-19, contohnya hilangnya kemampuan indera penciuman. Gejala khas ini, tidak ditemukan pada varian Omicron.

“Sejauh ini, kami mendeteksi bahwa mereka yang terinfeksi tidak mengalami kehilangan rasa atau penciuman, mereka mungkin ada batuk ringan. Tidak ada gejala yang menonjol. Dari mereka yang terinfeksi beberapa saat ini dirawat di rumah,” tambah Dr. Angelique.

Dokter Angelique Coetzee, melaporkan sekitar 24 orang pasiennya yang dites positif terinfeksi Covid-19 menunjukkan gejala baru ini.

Sebagian besar pasien adalah pria yang melaporkan bahwa mereka merasa sangat lelah. Terpantau, setengah dari pasien yang terdiri dari berbagai usia dan etnis tersebut memiliki status belum divaksinasi.

Terkait varian Omicron, Dr. Angelique mengatakan bahwa varian virus ini memiliki konstelasi mutasi yang sangat tidak biasa. Terutama 10 varian pada protein kunci yang membantu virus menginfeksi manusia dibandingkan dengan dua mutasi varian delta dan tiga mutasi varian beta.

Dikutip dari laman situs resmi WHO, saat ini di Afrika Selatan sendiri dalam beberapa minggu terakhir, kasus infeksi Covid-19 telah meningkat tajam bertepatan dengan deteksi varian B.1.1.529. Infeksi B.1.1.529 terkonfirmasi pertama yang diketahui berasal dari spesimen yang dikumpulkan pada 9 November 2021.
(hri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2678 seconds (0.1#10.140)