Mendapat Cuan Jualan Foto, Bagaimana Prospek ke Depan Bisnis di NFT?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Fenomena berjualan foto diri yang dilakukan Sultan Gustaf Al Ghozali di marketplace non-fungible token (NFT) OpenSea mendadak viral. Banyak orang mulai warga biasa hingga artis mengikuti jejak Ghozali untuk mendapatkan cuan dari dunia maya tersebut. Ada yang berjualan foto, lukisan, lagu, hingga video. Bagaimana proses ke depan bisnis di NFT tersebut? Ikuti berita-beritanya di News RCTI+.
Sultan Gustaf Al Ghozali punya nama bekel Ghozali Everyday. Kemampuannya dalam meraup miliran rupiah dari berjualan foto selfie di marketplace non-fungible token (NFT) OpenSea, menginspirasi berbagai kalangan untuk juga mencari peruntungan serupa di jagad maya. Bayangkan saja. Ghozali adalah pemuda berusia 22 tahun asal Semarang yang sosoknya biasa-biasa saja. Bukan artis apalagi selebgram yang berwajah tampan. Namun dia sukses menjual 933 foto selfienya. Nilainya sangat fantastis, mencapai sekitar Rp12 miliar hanya dalam tempo satu bulan.
Foto selfie yang dibuat Mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang ini merupakan swafoto yang dipotret setiap hari dalam kurun waktu 2017-2021. Dari menjual foto-foto selfie-nya itu, Ghozali mendapat royalty sebesar Rp1,7 miliar. Kabar terakhir, Ghozali membayar pajak atas cuan yang diperolehnya tersebut.
Fenomena Ghozali ini menjadi viral dan banyak diikuti berbagai kalangan. Salah satunya, Dewa Wibisono. Bocah yang baru duduk di kelas 4 SD ini juga berhasil menjual karyanya berupa gambar di marketplace NFT. Pembeli dari gambar karya anak laki-laki berusia 10 tahun. Cukup mengejutkan.
Gambar yang dihasilkan Dewa sebenarnya tidak terlalu istimewa. Seperti gambar layaknya anak-anak yang masih duduk di bangku SD. Lukisannya dihargai Rp3.000 hingga Rp4.000 per gambar. Tapi keberanian dan keberhasilannya membuka toko di dunia maya, membuat bocah yang tinggal di Pringsewu Lampung ini mendadak terkenal seantero negeri.
Tak hanya masyarakat biasa, para tokoh dan selebritas juga ikutan nimbrung berjualan di NFT. Kisah Anang Hermansyah bisa jadi salah satu contohnya. Musisi dan produser musik ini meluncurkan NFT bernama ASIX Token. Token kripto Anang Hermansyah ini pun habis terjual hanya dalam tempo satu menit saat private sell pada 27 Januari 2022. Sebagai informasi penjualan NFT di OpenSea atau marketplace lain bisa berupa gambar, foto, lukisan, video, lagu dan lain-lain.
Sebelumnya pada Desember lalu, penyanyi kondang Syahrini juga ikutan menjual NFT karya digitalnya yang diberi nama Syahrini's Metaverse Tour. Istimewanya, NFT berbentuk dirinya dengan hijab berlatar belakang berbagai tempat itu laris manis dan sold out dalam waktu singkat.
Total ada 17.800 item NFY yang dijual dengan harga satuan 20 Binance USD/BUSD atau setara Rp287 ribu. Suami dari Reino Barack ini tak menduga, NFT nya bakal laris terjual dalam waktu singkat. Ke depan Syahrini dan Reino tampaknya akan semakin serius berbisnis di NFT.
Masih banyak lagi tokoh dan selebriti yang bermain NFT, sebut saja Luna Maya hingga Gubernur Jawa Barat Ridwal Kamil. Ridwan Kamil berhasil menjual lukisan seniman di Kawasan Braga di NFT dengan harga 8 kali lipat. Harganya biasanya hanya Rp500.000 bisa terjual Rp4,2 juta.
Meski berpeluang menghasilkan cuan besar, berbisnis di marketplace seperti NFT juga memiliki resiko yang besar. Potensi munculnya penipuan sangta besar, karena kita sulit mengetahui profil pembeli atau penjual di NFT. Resiko penipuan ini bertambah berat, karena di dunia maya banyak hacker yang berkeliaran mencari mangsa.
Risiko lainnya yang harus dipahami adalah saat bertransaksi di NFT, kita tidak menggunakan mata uang resmi. Di marketplace seperti ini, mata uang kripto yang berlaku. Sehingga perlu ada prosedur yang harus dilalui untuk bisa mencairkannya dalam bentuk mata uang resmi di dunia nyata seperti rupiah ataupun dollar Amerika Serikat.
Nah, karena bukan mata uang resmi maka sulit memprediksi nilai mata uang kripto ini. Saat ini nilainya memang lebih besar dibandingkan mata uang resmi. Namun bisa tiba-tiba saja dalam waktu singkat nilainya langsung jatuh terjerembab. Bahkan bisa jadi uang kripto ini mendadak tidak ada nilainya.
Satu lagi yang perlu mendapat perhatian adalah transaksi di dunia NFT ini juga rawan digunakan untuk pencucian uang. Dana dari hasil dari tindak kejahatan dengan mudahnya bisa ditransaksikan di marketplace seperti ini. Praktik pencucian uang di jagad maya ini harus jadi perhatian serius, bagi siapa saja yang ingin menjajal peruntungannya di NFT. Karena itu, sudah menjadi keharusan untuk tetap berhati-hati dan penuh perhitungan dalam berbisnis di NFT. Berani mencoba?
Berita-berita mengenai keberhasilan menjual gambar, foto dan karya seni lainnya di NFT ini selalu menjadi perhatian publik termasuk para pembaca News RCTI+. Didukung oleh lebih dari 86 publisher, News RCTI+ dipastikan akan menjadi news aggregator terlengkap dan terkini yang memberitakan NFT yang kini sedang booming di masyarakat.
Karena itu, seperti apa perkembangan bisnis NFT dan uang kripto yang sekarang tengah happening, pantau saja informasi lengkapnya hanya di News RCTI+. "News RCTI+ terus berkomitmen untuk memberitakan berbagai fenomena menarik, berdampak luas dan menjadi perhatian publik,’’ kata Co-Managing Director RCTI+, Valencia Tanoesoedibjo. Dia berharap News RCTI+ bisa menambah pengetahuan, hiburan sekaligus sumber inspirasi bagi masyarakat atas informasi penting yang disampaikan setiap hari.
Sebanyak 86 publisher menyuplai ribuan berita setiap hari ke News RCTI+ dalam berbagai isu di segala bidang. Ribuan berita tersebut ditampung dalam 14 kategori atau kanal. Yaitu, Berita Utama, Terkini, Populer, Otomotif, Travel, Ekonomi, Gaya Hidup, Muslim, Seleb, Teknologi, Olahraga, Global, Nasional, dan Infografis. News RCTI+ juga sudah menyediakan Topik Menarik untuk memudahkan pembaca mencari kumpulan berita menarik yang disukainya.
Publisher-publisher yang telah berkolaborasi dengan RCTI+ diantaranya: Okezone.com, Sindonews.com, Inews.id, Republika.com, Jawapos.com, Bisnis.com, Brilio.net, Tabloidbintang.com, Katadata.co.id, Rmol.id, rm.id, Infobanknews.com, dan Inilah.com. Selain itu ada Indozone.id, Ayojakarta.com, Pojoksatu.id, Alinea.id, Gwigwi.com, dw.com, todaykpop.com, Indosport, Skor.id, dan masih banyak lagi.
Tak hanya publisher yang home base-nya di Jakarta, News RCTI+ juga menggandeng banyak publisher berpengaruh yang markasnya di daerah. Sebut saja Radarjogja.com, Bantenhits.com, Ayosemarang.com, Ayobogor.com, Suarantb.com, Lombokpost.com, Suarasurabaya.net, Sumselupdate.com, Bukamatanews.id, Mandalapos.co.id dan masih banyak yang lain.
News menjadi satu bagian penting dari lima pilar yang ada di RCTI+. Selain news, empat pilar lainnya adalah video, audio, home of talent (HOT), dan games. Sehingga jika sudah cukup dengan informasi berita di News RCTI+, para pembaca juga bisa langsung melanjutkan petualangannya dengan menonton original series dan original movies, mendengarkan radio, bermain games hingga menonton bakat-bakat para seniman di home of talent (HOT). Banyak hiburan dan juga pengetahuan penting dan mengasyikkan tersaji sangat lengkap di RCTI+.
Sultan Gustaf Al Ghozali punya nama bekel Ghozali Everyday. Kemampuannya dalam meraup miliran rupiah dari berjualan foto selfie di marketplace non-fungible token (NFT) OpenSea, menginspirasi berbagai kalangan untuk juga mencari peruntungan serupa di jagad maya. Bayangkan saja. Ghozali adalah pemuda berusia 22 tahun asal Semarang yang sosoknya biasa-biasa saja. Bukan artis apalagi selebgram yang berwajah tampan. Namun dia sukses menjual 933 foto selfienya. Nilainya sangat fantastis, mencapai sekitar Rp12 miliar hanya dalam tempo satu bulan.
Foto selfie yang dibuat Mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang ini merupakan swafoto yang dipotret setiap hari dalam kurun waktu 2017-2021. Dari menjual foto-foto selfie-nya itu, Ghozali mendapat royalty sebesar Rp1,7 miliar. Kabar terakhir, Ghozali membayar pajak atas cuan yang diperolehnya tersebut.
Fenomena Ghozali ini menjadi viral dan banyak diikuti berbagai kalangan. Salah satunya, Dewa Wibisono. Bocah yang baru duduk di kelas 4 SD ini juga berhasil menjual karyanya berupa gambar di marketplace NFT. Pembeli dari gambar karya anak laki-laki berusia 10 tahun. Cukup mengejutkan.
Gambar yang dihasilkan Dewa sebenarnya tidak terlalu istimewa. Seperti gambar layaknya anak-anak yang masih duduk di bangku SD. Lukisannya dihargai Rp3.000 hingga Rp4.000 per gambar. Tapi keberanian dan keberhasilannya membuka toko di dunia maya, membuat bocah yang tinggal di Pringsewu Lampung ini mendadak terkenal seantero negeri.
Tak hanya masyarakat biasa, para tokoh dan selebritas juga ikutan nimbrung berjualan di NFT. Kisah Anang Hermansyah bisa jadi salah satu contohnya. Musisi dan produser musik ini meluncurkan NFT bernama ASIX Token. Token kripto Anang Hermansyah ini pun habis terjual hanya dalam tempo satu menit saat private sell pada 27 Januari 2022. Sebagai informasi penjualan NFT di OpenSea atau marketplace lain bisa berupa gambar, foto, lukisan, video, lagu dan lain-lain.
Sebelumnya pada Desember lalu, penyanyi kondang Syahrini juga ikutan menjual NFT karya digitalnya yang diberi nama Syahrini's Metaverse Tour. Istimewanya, NFT berbentuk dirinya dengan hijab berlatar belakang berbagai tempat itu laris manis dan sold out dalam waktu singkat.
Total ada 17.800 item NFY yang dijual dengan harga satuan 20 Binance USD/BUSD atau setara Rp287 ribu. Suami dari Reino Barack ini tak menduga, NFT nya bakal laris terjual dalam waktu singkat. Ke depan Syahrini dan Reino tampaknya akan semakin serius berbisnis di NFT.
Masih banyak lagi tokoh dan selebriti yang bermain NFT, sebut saja Luna Maya hingga Gubernur Jawa Barat Ridwal Kamil. Ridwan Kamil berhasil menjual lukisan seniman di Kawasan Braga di NFT dengan harga 8 kali lipat. Harganya biasanya hanya Rp500.000 bisa terjual Rp4,2 juta.
Meski berpeluang menghasilkan cuan besar, berbisnis di marketplace seperti NFT juga memiliki resiko yang besar. Potensi munculnya penipuan sangta besar, karena kita sulit mengetahui profil pembeli atau penjual di NFT. Resiko penipuan ini bertambah berat, karena di dunia maya banyak hacker yang berkeliaran mencari mangsa.
Risiko lainnya yang harus dipahami adalah saat bertransaksi di NFT, kita tidak menggunakan mata uang resmi. Di marketplace seperti ini, mata uang kripto yang berlaku. Sehingga perlu ada prosedur yang harus dilalui untuk bisa mencairkannya dalam bentuk mata uang resmi di dunia nyata seperti rupiah ataupun dollar Amerika Serikat.
Nah, karena bukan mata uang resmi maka sulit memprediksi nilai mata uang kripto ini. Saat ini nilainya memang lebih besar dibandingkan mata uang resmi. Namun bisa tiba-tiba saja dalam waktu singkat nilainya langsung jatuh terjerembab. Bahkan bisa jadi uang kripto ini mendadak tidak ada nilainya.
Satu lagi yang perlu mendapat perhatian adalah transaksi di dunia NFT ini juga rawan digunakan untuk pencucian uang. Dana dari hasil dari tindak kejahatan dengan mudahnya bisa ditransaksikan di marketplace seperti ini. Praktik pencucian uang di jagad maya ini harus jadi perhatian serius, bagi siapa saja yang ingin menjajal peruntungannya di NFT. Karena itu, sudah menjadi keharusan untuk tetap berhati-hati dan penuh perhitungan dalam berbisnis di NFT. Berani mencoba?
Berita-berita mengenai keberhasilan menjual gambar, foto dan karya seni lainnya di NFT ini selalu menjadi perhatian publik termasuk para pembaca News RCTI+. Didukung oleh lebih dari 86 publisher, News RCTI+ dipastikan akan menjadi news aggregator terlengkap dan terkini yang memberitakan NFT yang kini sedang booming di masyarakat.
Karena itu, seperti apa perkembangan bisnis NFT dan uang kripto yang sekarang tengah happening, pantau saja informasi lengkapnya hanya di News RCTI+. "News RCTI+ terus berkomitmen untuk memberitakan berbagai fenomena menarik, berdampak luas dan menjadi perhatian publik,’’ kata Co-Managing Director RCTI+, Valencia Tanoesoedibjo. Dia berharap News RCTI+ bisa menambah pengetahuan, hiburan sekaligus sumber inspirasi bagi masyarakat atas informasi penting yang disampaikan setiap hari.
Sebanyak 86 publisher menyuplai ribuan berita setiap hari ke News RCTI+ dalam berbagai isu di segala bidang. Ribuan berita tersebut ditampung dalam 14 kategori atau kanal. Yaitu, Berita Utama, Terkini, Populer, Otomotif, Travel, Ekonomi, Gaya Hidup, Muslim, Seleb, Teknologi, Olahraga, Global, Nasional, dan Infografis. News RCTI+ juga sudah menyediakan Topik Menarik untuk memudahkan pembaca mencari kumpulan berita menarik yang disukainya.
Publisher-publisher yang telah berkolaborasi dengan RCTI+ diantaranya: Okezone.com, Sindonews.com, Inews.id, Republika.com, Jawapos.com, Bisnis.com, Brilio.net, Tabloidbintang.com, Katadata.co.id, Rmol.id, rm.id, Infobanknews.com, dan Inilah.com. Selain itu ada Indozone.id, Ayojakarta.com, Pojoksatu.id, Alinea.id, Gwigwi.com, dw.com, todaykpop.com, Indosport, Skor.id, dan masih banyak lagi.
Tak hanya publisher yang home base-nya di Jakarta, News RCTI+ juga menggandeng banyak publisher berpengaruh yang markasnya di daerah. Sebut saja Radarjogja.com, Bantenhits.com, Ayosemarang.com, Ayobogor.com, Suarantb.com, Lombokpost.com, Suarasurabaya.net, Sumselupdate.com, Bukamatanews.id, Mandalapos.co.id dan masih banyak yang lain.
News menjadi satu bagian penting dari lima pilar yang ada di RCTI+. Selain news, empat pilar lainnya adalah video, audio, home of talent (HOT), dan games. Sehingga jika sudah cukup dengan informasi berita di News RCTI+, para pembaca juga bisa langsung melanjutkan petualangannya dengan menonton original series dan original movies, mendengarkan radio, bermain games hingga menonton bakat-bakat para seniman di home of talent (HOT). Banyak hiburan dan juga pengetahuan penting dan mengasyikkan tersaji sangat lengkap di RCTI+.
(dra)