Hindari Risiko Terserang Nyeri Sendi dengan Rutin Renang dan Bersepeda
loading...
A
A
A
JAKARTA - Selain deteksi dini, cara terbaik agar terhindar dari penyakit adalah dengan berolahraga. Olahraga juga bisa menjauhkan kita dari risiko mengidap penyakit nyeri sendi yang kerap hadir saat usia semakin bertambah.
Spesialis Orthopedi dari Siloam Sentosa Bekasi dr. Alfa Januar Krista, Sp.OT. MKes. FICS dalam live Instagram belum lama ini menyampaikan, pencegahan yang bisa dilakukan untuk mengatasi nyeri sendi, salah satunya nyeri pada lutut, yaitu menghindari cedera, menjaga berat badan agar tetap ideal, dan rutin berolahraga. Olahraga yang dianjurkan adalah berenang dan bersepeda.
Menurut dr. Alfa, ada banyak alasan mengapa olahraga air adalah pilihan yang tepat untuk penderita nyeri sendi. Yaitu bisa meningkatkan kelenturan anggota gerak tubuh dan kekuatan otot tanpa memberi beban berat pada sendi serta tulang belakang.
"Selain itu bermanfaat pula mengembalikan fungsi sendi yang terasa nyeri tanpa memperburuk gejalanya, melatih pergerakan otot tubuh, termasuk memelihara kebugaran tubuh," terang dr. Alfa.
Lebih jauh dr. Alfa menjelaskan, penyebab utama nyeri lutut biasanya cedera atau trauma, bisa juga bukan karena dua masalah tersebut. Nyeri lutut yang disebabkan karena trauma atau cedera biasanya terjadi secara mendadak dan tiba-tiba terasa nyeri atau bengkak.
"Penyebab nyeri lutut juga bukan hanya karena ada masalah pada lutut itu sendiri. Namun bisa juga terjadi pada area di luar bagian lutut, seperti terjadi masalah penjepitan saraf tulang belakang atau masalah pada panggul," paparnya.
Lutut merupakan sendi vital yang bekerja seperti engsel, membuat manusia dapat berdiri, jongkok, melompat, dan berlari.
"Jika lutut yang berfungsi untuk menopang tubuh kita bermasalah, misalnya akibat trauma dan kerusakan atau patah tulang yang masuk ke dalam sendi sehingga menyebabkan bengkak, sebaiknya segera dilakukan pemeriksaan ke dokter," saran dr. Alfa.
Adapun kasus non-trauma yang sering terjadi adalah osteoarthritis atau pengapuran sendi dan infeksi serta autoimun.
"Pengapuran pada tulang juga bisa terjadi pada usia muda. Hal ini biasanya diakibatkan riwayat cedera yang menyebabkan robek pada ligamen atau bantalan tulang yang menyebabkan sendi atau tulang tidak stabil, sehingga menyebabkan pengapuran lebih cepat. Pengapuran umumnya terjadi pada usia di atas 60 puluh tahun," beber dr. Alfa.
Pada konteks pengapuran tulang, obesitas bisa berpengaruh pada timbulnya pengapuran lebih dini karena tubuh kita membawa beban berlebihan yang berefek pada lutut.
Spesialis Orthopedi dari Siloam Sentosa Bekasi dr. Alfa Januar Krista, Sp.OT. MKes. FICS dalam live Instagram belum lama ini menyampaikan, pencegahan yang bisa dilakukan untuk mengatasi nyeri sendi, salah satunya nyeri pada lutut, yaitu menghindari cedera, menjaga berat badan agar tetap ideal, dan rutin berolahraga. Olahraga yang dianjurkan adalah berenang dan bersepeda.
Menurut dr. Alfa, ada banyak alasan mengapa olahraga air adalah pilihan yang tepat untuk penderita nyeri sendi. Yaitu bisa meningkatkan kelenturan anggota gerak tubuh dan kekuatan otot tanpa memberi beban berat pada sendi serta tulang belakang.
"Selain itu bermanfaat pula mengembalikan fungsi sendi yang terasa nyeri tanpa memperburuk gejalanya, melatih pergerakan otot tubuh, termasuk memelihara kebugaran tubuh," terang dr. Alfa.
Lebih jauh dr. Alfa menjelaskan, penyebab utama nyeri lutut biasanya cedera atau trauma, bisa juga bukan karena dua masalah tersebut. Nyeri lutut yang disebabkan karena trauma atau cedera biasanya terjadi secara mendadak dan tiba-tiba terasa nyeri atau bengkak.
"Penyebab nyeri lutut juga bukan hanya karena ada masalah pada lutut itu sendiri. Namun bisa juga terjadi pada area di luar bagian lutut, seperti terjadi masalah penjepitan saraf tulang belakang atau masalah pada panggul," paparnya.
Lutut merupakan sendi vital yang bekerja seperti engsel, membuat manusia dapat berdiri, jongkok, melompat, dan berlari.
"Jika lutut yang berfungsi untuk menopang tubuh kita bermasalah, misalnya akibat trauma dan kerusakan atau patah tulang yang masuk ke dalam sendi sehingga menyebabkan bengkak, sebaiknya segera dilakukan pemeriksaan ke dokter," saran dr. Alfa.
Adapun kasus non-trauma yang sering terjadi adalah osteoarthritis atau pengapuran sendi dan infeksi serta autoimun.
"Pengapuran pada tulang juga bisa terjadi pada usia muda. Hal ini biasanya diakibatkan riwayat cedera yang menyebabkan robek pada ligamen atau bantalan tulang yang menyebabkan sendi atau tulang tidak stabil, sehingga menyebabkan pengapuran lebih cepat. Pengapuran umumnya terjadi pada usia di atas 60 puluh tahun," beber dr. Alfa.
Pada konteks pengapuran tulang, obesitas bisa berpengaruh pada timbulnya pengapuran lebih dini karena tubuh kita membawa beban berlebihan yang berefek pada lutut.
(tsa)