5 Mitos dan Fakta tentang Varian Omicron, Awas Hoaks!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ada banyak mitos dan fakta tentang varian Omicron yang beredar di masyarakat. Namun sayang, tak banyak yang mengetahui hal tersebut sehingga menyebabkan kekhawatiran akan infeksi varian ini.
Omicron pertama kali ditemukan di Afrika Selatan dan kini menjadi varian yang dominan dibanyak negara. Menurut para ahli, Omicron memiliki tingkat infektivitas yang tinggi. Namun, studi pendahuluan menunjukkan bahwa varian Covid-19 ini sangat ringan.
Di mana gejala seperti demam ringan, tenggorokan gatal, nyeri tubuh yang ekstrem, keringat malam, muntah, dan kehilangan nafsu makan merupakan gejala Omicron dan harus diwaspadai. Masa inkubasi Omicron diyakini jauh lebih pendek yaitu antara tiga dan lima hari.
Ini membantu menjelaskan mengapa Omicron dapat menyebar begitu cepat, karena orang-orang telah menularkan virus bahkan sebelum mereka menyadarinya. Omicron mulai ditetapkan sebagai Variant of Concern pada 26 November 2021 oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Berikut daftar mitos dan fakta tentang Omicron seperti dikutip dari Instagram resmi Kementerian Kesehatan, Rabu (9/2/2022).
1. Mitos: Omicron hanya menimbulkan gejala ringan
Fakta: Meskipun penyebarannya lebih cepat, gejala Omicron tidak separah varian Delta. Tapi bagi lansia, orang dengan komorbid, dan orang yang belum divaksinasi tetap berpotensi kematian.
2. Mitos: Vaksin tidak mempan lumpuhkan Omicron
Fakta: Vaksin menjadi proteksi terbaik melawan Omicron. Data menunjukkan 60% pasien Omicron di Indonesia yang meninggal dunia belum pernah divaksinasi.
Omicron pertama kali ditemukan di Afrika Selatan dan kini menjadi varian yang dominan dibanyak negara. Menurut para ahli, Omicron memiliki tingkat infektivitas yang tinggi. Namun, studi pendahuluan menunjukkan bahwa varian Covid-19 ini sangat ringan.
Di mana gejala seperti demam ringan, tenggorokan gatal, nyeri tubuh yang ekstrem, keringat malam, muntah, dan kehilangan nafsu makan merupakan gejala Omicron dan harus diwaspadai. Masa inkubasi Omicron diyakini jauh lebih pendek yaitu antara tiga dan lima hari.
Ini membantu menjelaskan mengapa Omicron dapat menyebar begitu cepat, karena orang-orang telah menularkan virus bahkan sebelum mereka menyadarinya. Omicron mulai ditetapkan sebagai Variant of Concern pada 26 November 2021 oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Berikut daftar mitos dan fakta tentang Omicron seperti dikutip dari Instagram resmi Kementerian Kesehatan, Rabu (9/2/2022).
1. Mitos: Omicron hanya menimbulkan gejala ringan
Fakta: Meskipun penyebarannya lebih cepat, gejala Omicron tidak separah varian Delta. Tapi bagi lansia, orang dengan komorbid, dan orang yang belum divaksinasi tetap berpotensi kematian.
2. Mitos: Vaksin tidak mempan lumpuhkan Omicron
Fakta: Vaksin menjadi proteksi terbaik melawan Omicron. Data menunjukkan 60% pasien Omicron di Indonesia yang meninggal dunia belum pernah divaksinasi.