Kemenkes Sebut Kasus Omicron Bertambah Namun Pasien Dirawat Menurun

Rabu, 09 Februari 2022 - 09:51 WIB
loading...
Kemenkes Sebut Kasus Omicron Bertambah Namun Pasien Dirawat Menurun
Kemenkes menyebut kasus Omicron di Indonesia bertambah. Namun, jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit menurun dibandingkan saat varian Delta menyerang. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut bahwa kasus varian Omicron di Indonesia terus bertambah. Namun, kabar baiknya adalah jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit menurun dibandingkan saat varian Delta menyerang.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, berdasarkan data per 6 Februari 2022, DKI Jakarta mengonfirmasi 15.825 kasus baru, melebihi puncak kasus Covid-19 varian Delta yang mencapai 14.619 kasus. Kendati demikian, pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit karena varian Omicron berjumlah 9.364 atau setengah dari 18.824 pasien yang dirawat di puncak kasus Delta 2021 lalu.

Begitu juga dengan Banten yang mencatat konfirmasi 4.885 kasus, lebih tinggi dari kasus Delta yaitu 3.994 kasus. Namun, pasien yang dirawat di rumah sakit berjumlah 966 orang. Ini jauh lebih rendah dibanding pasien yang dirawat di puncak gelombang Delta, yaitu 4.268 orang.

Masih di periode yang sama, tercatat ada 2.031 kasus konfirmasi di Bali, yang sedikit lebih tinggi dari puncak Delta yaitu 1.910 kasus. Akan tetapi, pasien yang dirawat di rumah sakit sebanyak 948 orang, jauh lebih sedikit dari puncak Delta yaitu 2.263 kasus.




Nadia meminta masyarakat Indonesia tidak menjadikan kasus konfirmasi ini sebagai patokan. Pasalnya, perawatan pasien di rumah sakit justru menjadi poin terpenting saat ini. Pelayanan rumah sakit harus tetap kondusif dan diprioritaskan untuk pasien bergejala sedang, berat, dan kritis serta penderita komorbid. Kebijakan ini akan mampu mengurangi beban pelayanan kesehatan hingga 70%.

"Meski kasus di beberapa daerah lebih tinggi dari Delta, pelayanan pasien rumah sakit harus tetap kondusif dan hanya untuk pasien sedang, berat, dan kritis," kata Nadia Tarmizi dikutip dari siaran pers pada Rabu (9/2/2022).

Dilaporkan, hingga Minggu, 6 Februari 2022 tercatat bahwa 356 pasien meninggal dan 42% memiliki komorbid. Lalu, 44% dari korban meninggal adalah lansia dan sebagian besar korban (69%) belum divaksinasi lengkap. Melihat kondisi itu, Nadia kembali mengimbau masyarakat, terutama bagi lansia dan yang memiliki komorbiditas untuk melakukan vaksinasi.

Ini dilakukan demi mengurangi dampak terberat saat terinfeksi virus Covid-19. Selain itu, protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan juga harus diperketat demi mencegah penularan Covid-19.


"Melengkapi vaksinasi terutama bagi lansia dan yang memiliki komorbiditas sangat dianjurkan, karena akan mengurangi dampak terberat saat terinfeksi virus Covid-19," jelas Nadia.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1173 seconds (0.1#10.140)