Ciri-Ciri Kolesterol Tinggi pada Balita yang Harus Diwaspadai Orang Tua
loading...
A
A
A
"Tapi, penumpukan plak ini memerlukan waktu yang panjang, itu kenapa risiko anak balita mengalami serangan jantung akibat kolesterol tinggi mendekati nol persen," tegas laman tersebut.
Ditekankan juga di sana bahwa anak yang memiliki kadar kolesterol tinggi itu tidak menunjukan gejala apapun. "Gejala seperti nyeri dada, palpitasi, atau sinkop pada anak biasanya tidak terkait dengan kadar kolesterol tinggi," lanjut laporan medis itu.
Menjadi pertanyaan berikutnya, apa penyebab anak-anak mengalami kolesterol tinggi di luar dari keturunan orang tua?
Salah satu yang cukup menjadi perhatian adalah asupan makanan dan minuman sehari-hari. Anak-anak yang menjalani diet sembarang, meningkatkan risiko kolesterol tinggi.
Makan sembarang di sini meliputi konsumsi sesuatu yang kadar lemaknya tinggi seperti keju tinggi lemak, daging tinggi lemak, susu kaya lemak, mentega, es krim, minyak kelapa dan sawit, serta makanan olahan seperti keripik kentang atau makanan kering.
Agar nutrisi si anak terjaga dengan baik, tidak meningkatkan kadar kolesterol tubuhnya, American Heart Association (AHA) merekomendasikan agar anak usia 2-3 tahun menerima asupan lemak total 30-35% dari kebutuhan kalori hariannya.
Baca juga: Ayu Aulia Ngaku Nekat Akhiri Hidup Bukan karena Cinta
"Disarankan untuk anak-anak berusia 4-18 tahun mendapatkan 25-35% lemak dari total kebutuhan kalori harian," terang laporan tersebut.
Ditekankan juga di sana bahwa anak yang memiliki kadar kolesterol tinggi itu tidak menunjukan gejala apapun. "Gejala seperti nyeri dada, palpitasi, atau sinkop pada anak biasanya tidak terkait dengan kadar kolesterol tinggi," lanjut laporan medis itu.
Menjadi pertanyaan berikutnya, apa penyebab anak-anak mengalami kolesterol tinggi di luar dari keturunan orang tua?
Salah satu yang cukup menjadi perhatian adalah asupan makanan dan minuman sehari-hari. Anak-anak yang menjalani diet sembarang, meningkatkan risiko kolesterol tinggi.
Makan sembarang di sini meliputi konsumsi sesuatu yang kadar lemaknya tinggi seperti keju tinggi lemak, daging tinggi lemak, susu kaya lemak, mentega, es krim, minyak kelapa dan sawit, serta makanan olahan seperti keripik kentang atau makanan kering.
Agar nutrisi si anak terjaga dengan baik, tidak meningkatkan kadar kolesterol tubuhnya, American Heart Association (AHA) merekomendasikan agar anak usia 2-3 tahun menerima asupan lemak total 30-35% dari kebutuhan kalori hariannya.
Baca juga: Ayu Aulia Ngaku Nekat Akhiri Hidup Bukan karena Cinta
"Disarankan untuk anak-anak berusia 4-18 tahun mendapatkan 25-35% lemak dari total kebutuhan kalori harian," terang laporan tersebut.
(nug)