Studi: Antibodi Vaksin Booster Sinopharm Menurun 53 Persen Usai 6 Bulan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Studi terbaru menemukan bahwa antibodi vaksin booster Sinopharm yang diberikan kepada orang-orang yang telah divaksin dua dosis menurun tajam usai 6 bulan. Temuan ini berdasarkan penelitian di China.
Dilansir dari Reuters, Rabu (23/2/2022) para peneliti mengatakan tingkat antibodi turun hingga 53 persen terhadap varian Omicron sekitar 26 minggu pasca pemberian dosis ketiga BBIBP-CorV Sinopharm. Makin menurun jika dibandingkan tingkat antibodi 2 minggu setelah dosis ketiga.
Vaksin booster ini diberikan ke 38 orang petugas kesehatan di China yang 5 bulan sebelumnya sudah lengkap divaksinasi dua dosis. Dalam studi yang sama, ditemukan juga jika suntikan dosis keempat sebagai booster lanjutan, yang diberikan 6 bulan setelah dosis ketiga tidak secara signifikan meningkatkan antibodi terhadap Omicron.
Menurut penelitian tersebut, vaksin Covid-19 yang berbasis protein atau vaksin mRNA tertentu berdasarkan informasi genetik dari Omicron, bisa jadi pilihan alternatif yang baik untuk dosis booster lebih lanjut.
Studi yang dilakukan oleh para peneliti di sebuah rumah sakit yang berafiliasi dengan Universitas Sun Yat-sen ini diketahui tidak mempelajari dampak vaksin dosis keempat pada respons imun seluler, yang merupakan bagian berbeda dari sistem kekebalan manusia daripada respons berbasis antibodi.
Dilansir dari Reuters, Rabu (23/2/2022) para peneliti mengatakan tingkat antibodi turun hingga 53 persen terhadap varian Omicron sekitar 26 minggu pasca pemberian dosis ketiga BBIBP-CorV Sinopharm. Makin menurun jika dibandingkan tingkat antibodi 2 minggu setelah dosis ketiga.
Vaksin booster ini diberikan ke 38 orang petugas kesehatan di China yang 5 bulan sebelumnya sudah lengkap divaksinasi dua dosis. Dalam studi yang sama, ditemukan juga jika suntikan dosis keempat sebagai booster lanjutan, yang diberikan 6 bulan setelah dosis ketiga tidak secara signifikan meningkatkan antibodi terhadap Omicron.
Menurut penelitian tersebut, vaksin Covid-19 yang berbasis protein atau vaksin mRNA tertentu berdasarkan informasi genetik dari Omicron, bisa jadi pilihan alternatif yang baik untuk dosis booster lebih lanjut.
Studi yang dilakukan oleh para peneliti di sebuah rumah sakit yang berafiliasi dengan Universitas Sun Yat-sen ini diketahui tidak mempelajari dampak vaksin dosis keempat pada respons imun seluler, yang merupakan bagian berbeda dari sistem kekebalan manusia daripada respons berbasis antibodi.
(dra)