Atasi Krisis Keanekaragaman Hayati dengan Lindungi Daratan dan Lautan

Jum'at, 04 Maret 2022 - 00:39 WIB
loading...
Atasi Krisis Keanekaragaman...
Strategi tersebut dirancang untuk mencegah krisis keanekaragaman hayati yang mengancam kelangsungan hidup 1 juta spesies hewan dalam beberapa tahun ke depan. / Foto: ilustrasi/ist
A A A
JAKARTA - Sebagian besar masyarakat di Indonesia ternyata sangat mendukung target global yang dicanangkan PBB untuk melindungi setidaknya 30% daratan dan lautan di bumi pada 2030.

Hal tersebut tersaji dalam data yang dirilis Atri Advisory, belum lama ini. Pada data yang sama, diketahui bahwa 94% dari 1.000 orang di Indonesia mengharapkan pemerintah Indonesia turut mendukung upaya PBB tersebut.

Data itu sendiri diperoleh Atri Advisory, yang menggandeng Vase.ai, dalam mengukur persepsi publik di Indonesia mengenai target global 30x30 menjelang pertemuan puncak yang digelar akhir tahun ini di Kunming, Tiongkok.

Baca juga: Makan Kerang, Pria Ini Malah Nemu Mutiara Bernilai Miliaran

Dalam pertemuan tersebut, sebanyak 190 negara, termasuk Indonesia, diharapkan dapat menyetujui dan menandatangani strategi global Post-2020 Global Biodiversity Framework (GBF).

Strategi tersebut dirancang untuk mencegah krisis keanekaragaman hayati yang mengancam kelangsungan hidup 1 juta spesies hewan dalam beberapa tahun ke depan.

"Survei ini mengungkapkan bahwa masyarakat Indonesia sangat mendukung diwujudkannya proposal yang bertujuan untuk melindungi 30% dari daratan dan lautan di bumi pada 2030 serta mencegah perusakan keanekaragaman hayati ini," jelas Dr Zakri Abdul Hamid, Chair, Atri Advisory and Science Advisor to the Campaign for Nature, dan Founding Chair of Intergovernmental Panel on Biodiversity and Ecosystem Services (IPBES) dalam keterangan persnya, belum lama ini.

"Permasalahan ini tak lagi bisa kita abaikan. Sekarang saatnya para pemimpin politik dan pembuat keputusan mendengarkan suara rakyat dan bekerja sama mencapai tujuan penting ini," lanjutnya.

Sementara itu, para negosiator dari 190 negara yang turut serta akan bertemu secara langsung di Jenewa, Swiss, pada 13-29 Maret nanti. Mereka akan membahas GBF, yang juga mencakup upaya perlindungan 30x30 sebagai salah satu tujuan utama yang harus dicapai.

High Ambition Coalition for Nature and People, koalisi antar pemerintah lebih dari 80 negara yang diketuai bersama oleh Kosta Rika, Prancis, dan Inggris, saat ini tengah bekerja untuk memenuhi target 30x30.

Kamboja merupakan anggota HAC pertama dan satu-satunya dari kawasan ASEAN. Anggota HAC lainnya yang berasal dari Asia antara lain Jepang, India, Bhutan, Nepal, Pakistan, dan Maladewa.

Melindungi setidaknya 30% dari daratan dan lautan di bumi disebut-sebut sebagai cara terpenting untuk memerangi perusakan keanekaragaman hayati secara global.

Baca juga: Pemberian Dosis Keempat Masih Tunggu Keputusan Kemenkes, Ini Kata Ahli Alergi Imunologi

Cara-cara lainnya meliputi menyimpan pasokan karbon, mencegah pandemi di masa depan, mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan produksi perikanan, dan memajukan hak-hak pribumi. Konservasi 30x30 juga mempunyai manfaat ekonomi yang sangat besar.
(nug)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1478 seconds (0.1#10.140)