Kisah Desa Fucking di Austria, Lelah Jadi Bahan Ejekan Akhirnya Ganti Nama

Rabu, 09 Maret 2022 - 20:14 WIB
loading...
Kisah Desa Fucking di Austria, Lelah Jadi Bahan Ejekan Akhirnya Ganti Nama
Desa Fucking di Austria memiliki konotasi negatif jika disebutkan, nama desa tersebut memang terdengar aneh. / Foto: ilustrasi/YouTube
A A A
JAKARTA - Desa Fucking di Austria memiliki konotasi negatif jika disebutkan. Ya, nama desa tersebut memang terdengar aneh, tapi begitulah adanya.

Bagi Anda yang baru mendengar, mungkin bakal menganggap ini sebuah lelucon. Akan tetapi, nama wilayah tersebut benar adanya.

Selalu ada kisah yang melatarbelakangi penamaan sebuah desa. Nama desa begitu penting untuk identitas. Nama desa merupakan sebuah tanda yang memuat identifikasi dan juga digunakan untuk menyebut suatu identitas.

Baca juga: Kasus Covid-19 Diprediksi Alami Penurunan di Bulan Ramadhan

Sebuah nama sangat berperan sebagai perangkat komunikasi antara manusia dengan lingkungannya. Pemberian nama pada suatu desa dapat mempermudah masyarakat dalam mengidentifikasi alamat serta mempermudah pemerintah dalam mendata suatu wilayah.

Ketika awal mendengar nama desa ini, pikiran langsung terlintas istilah yang kerap dipakai untuk umpatan kasar atau pun umpatan mesum. Desa Fucking sendiri menyandang nama tersebut sejak abad ke-11.

Dilansir dari berbagai sumber berikut sejarah desa Fucking hingga akhirnya berganti nama.

Desa Fucking pada resmi berganti nama menjadi Fugging pada 2021. Desa ini berada di Tarsdorf, yang terletak di wilayah bagian barat Austria. Desa ini berjarak 33km (21mi) di utara Salzburg dan 4km (2,5mi) di sebelah timur sungai Inn, yang merupakan bagian dari perbatasan Jerman.

Walaupn hanya memiliki populasi 106 penduduk pada 2020, desa ini telah menarik perhatian di dunia karena nama lamanya, yang dieja sama dengan bentuk dari kata vulgar bahasa Inggris "fuck".

Perubahan nama menjadi desa Fugging yang diucapkan sama dalam dialek lokal sempat ditolak pada 2004, tetapi akhirnya disetujui pada akhir 2020, sebelum resmi digunakan sejak 1 Januari 2021.

Desa Fucking ini diyakini telah didirikan pada abad ke-6 M oleh Focko, seorang bangsawan Bavaria. Wilayah Austria selama abad ini sebagian besar berada di bawah domain Kerajaan Ostrogoth dan dihuni campuran Kristen dan Pagan.

Keberadaan desa Fucking didokumentasikan untuk kali pertama pada 1070, dan catatan sejarah menunjukkan bahwa sekitar 20 tahun kemudian, ada beberapa perubahan ejaan. Dalam istilah Latin, digunakan Adalpertus de Fucingin.

Ejaan nama berkembang selama bertahun-tahun. Pada 1070 namanya berubah menjadi Vucchingen. Lalu pada 1303, nama tersebut berubah ejaan menjadi Fukching. Kemudian pada 1532 berubah menjadi Fugkhing, dan kemudian pada abad ke-18 berubah menjadi Fucking yang terus bertahan hingga 2020. Akhiran "-ing" adalah sufiks Jermanik kuno sehingga Fucking berarti "(tempat) orang-orang Focko".

Selama ini banyak turis berbahasa Inggris telah mampir untuk mengambil foto selfie di papan penunjuk jalan di pintu masuk desa. Mereka kadang-kadang melakukan pose mesum di papan penunjuk jalan itu untuk di-posting di media sosial.

Beberapa dari pengunjung bahkan dilaporkan telah mencuri rambu-rambu tersebut, sehingga pemerintah setempat menggunakan beton anti-pencurian saat memasang penggantinya.

Namun, pada akhirnya, mayoritas penduduk desa memutuskan bahwa berbagai ejekan itu sudah cukup.

Baca juga: 7 Artis Indonesia Pernah Jadi Guru, Nomor 3 dan 4 Dosen Universitas Indonesia

"Saya dapat memastikan bahwa desa itu diubah namanya," kata Andrea Holzner, Wali Kota Tarsdorf, kota tempat desa itu berada, seperti dikutip AFP, Rabu (9/3/2022).
(nug)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1837 seconds (0.1#10.140)