Kisah Doni Salmanan, dari Juru Parkir Lulusan SD Jadi Crazy Rich hingga Tersangka Quotex
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perjalanan Doni Salmanan dari menjadi juru parkir lulusan Sekolah Dasar (SD) hingga dijuluki Crazy Rich Bandung dan ditetapkan sebagai tersangka perjudian dan penipuan binary option Quotex menarik perhatian publik. Doni mengaku bukan bersal dari keluarga kaya.
Dalam sebuah tayangan di YouTube, Doni mengatakan dirinya hanya memiliki ijazah SD sebagai modalnya untuk melamar pekerjaan. Hal tersebut membuat Doni kesulitan mendapatkan pekerjaan. Bahkan lamaran pekerjaannya sering ditolak lantaran hanya lulusan SD.
"Saya akhirnya bekerja sebagai tukang parkir. Saya selalu punya keyakinan akan sukses di waktu yang akan datang. Tinggal bagaimana saya terus berusaha dan mengembangkan diri," kata Doni dikutip pada Jumat (11/3/2022).
Doni saat itu bekerja serabutan. Tidak hanya sebagai kuli bangunan, Doni juga menjadi tukang parkir untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya. Lantaran kesulitan ekonomi, Doni pun sempat menjadi bahan olok-olokan saudarannya yang memintanya untuk tidak sombong.
Dia kemudian memberanikan diri melamar ke salah satu bank di desanya di Bandung, Jawa Barat. Doni menjelaskan dirinya nekat melamar lantaran tidak menggunakan ijazah dan langsung menemui supervisior. Beruntung, dia diterima menjadi office boy.
"Walaupun gajinya tidak seberapa, tapi paling tidak saya bukan pengangguran lagi," jelas Doni.
Dalam sebuah tayangan di YouTube, Doni mengatakan dirinya hanya memiliki ijazah SD sebagai modalnya untuk melamar pekerjaan. Hal tersebut membuat Doni kesulitan mendapatkan pekerjaan. Bahkan lamaran pekerjaannya sering ditolak lantaran hanya lulusan SD.
"Saya akhirnya bekerja sebagai tukang parkir. Saya selalu punya keyakinan akan sukses di waktu yang akan datang. Tinggal bagaimana saya terus berusaha dan mengembangkan diri," kata Doni dikutip pada Jumat (11/3/2022).
Doni saat itu bekerja serabutan. Tidak hanya sebagai kuli bangunan, Doni juga menjadi tukang parkir untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya. Lantaran kesulitan ekonomi, Doni pun sempat menjadi bahan olok-olokan saudarannya yang memintanya untuk tidak sombong.
Dia kemudian memberanikan diri melamar ke salah satu bank di desanya di Bandung, Jawa Barat. Doni menjelaskan dirinya nekat melamar lantaran tidak menggunakan ijazah dan langsung menemui supervisior. Beruntung, dia diterima menjadi office boy.
"Walaupun gajinya tidak seberapa, tapi paling tidak saya bukan pengangguran lagi," jelas Doni.