Berhenti sebagai ASN, Shindy Samuel Sukses Jadi Pengusaha Kosmetik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hidup penuh dengan pilihan. Hal itu pula yang membuat seorang wanita bernama Shindy Samuel harus menentukan pilihannya, ingin terus berkarier sebagai aparatur sipil negara (ASN) atau total menekuni bisnis kosmetik.
Shindy merupakan pendiri brand Glam Shine Cosmetics. Brand ini lahir di masa awal pandemi Covid-19 melanda Indonesia, yakni Maret 2020. Meski begitu, di saat banyak bisnis runtuh lantaran pandemi, Shindy justru mampu memajukan usahanya hingga berkembang dari segi area penjualan serta kuantitas barang, dibarengi dengan pengembangan teknologi dan produk yang dimiliki.
Menurut Shindy, dirinya membuat brand kecantikan dengan tujuan memberikan produk skincare yang memiliki kandungan premium terbaik kepada masyarakat Indonesia. Shindy tidak sendiri, karena dia dibantu oleh sang suami, Rendy Samuel, untuk mengembangkan usahanya ini.
Rendy sendiri kini menjabat sebagai CEO PT Bariq Jaya Sentosa, perusahaan yang menaungi Glam Shine.
Bicara latar belakang pekerjaan Shindy, wanita ini awalnya merupakan seorang bidan. Setelah lulus pendidikan, ia ditugaskan di Puskesmas. Pekerjaan itu ditekuni hingga Shindy menikah dengan Rendy.
Setelah berkeluarga, Shindy mencoba berbisnis di bidang makanan. Rupanya, bisnis ini cukup berat dijalani Shindy karena ia masih harus bertugas di Puskesmas. Lalu tercetuslah ide untuk mengganti bidang bisnisnya ke skincare.
Bisnis skincare ternyata lama-kelamaan dirasa menguntungkan bagi Shindy, hingga ia pun memutuskan untuk terus menekuninya. Sampai tiba saatnya kesempatan untuk menjadi ASN datang, dan Shindy dihadapkan pada pilihan sulit. Mau terus berbisnis atau jadi ASN?
Pilihan akhirnya jatuh pada bisnis. “Jika ingin sukses, nyemplung sekalian, jangan tanggung- tanggung," dalih Shindy.
Sempat mendapat tentangan dari keluarga, Shindy mantap mengembangkan bisnisnya. Tentangan itu bahkan dijadikan Shindy sebagai pecut agar ia bekerja lebih keras dan sukses sebagai pengusaha.
“Aku harus membuktikan. Aku akan sukses dan harus mampu menggapainya dengan cepat," kata Shindy.
Shindy merupakan pendiri brand Glam Shine Cosmetics. Brand ini lahir di masa awal pandemi Covid-19 melanda Indonesia, yakni Maret 2020. Meski begitu, di saat banyak bisnis runtuh lantaran pandemi, Shindy justru mampu memajukan usahanya hingga berkembang dari segi area penjualan serta kuantitas barang, dibarengi dengan pengembangan teknologi dan produk yang dimiliki.
Menurut Shindy, dirinya membuat brand kecantikan dengan tujuan memberikan produk skincare yang memiliki kandungan premium terbaik kepada masyarakat Indonesia. Shindy tidak sendiri, karena dia dibantu oleh sang suami, Rendy Samuel, untuk mengembangkan usahanya ini.
Rendy sendiri kini menjabat sebagai CEO PT Bariq Jaya Sentosa, perusahaan yang menaungi Glam Shine.
Bicara latar belakang pekerjaan Shindy, wanita ini awalnya merupakan seorang bidan. Setelah lulus pendidikan, ia ditugaskan di Puskesmas. Pekerjaan itu ditekuni hingga Shindy menikah dengan Rendy.
Setelah berkeluarga, Shindy mencoba berbisnis di bidang makanan. Rupanya, bisnis ini cukup berat dijalani Shindy karena ia masih harus bertugas di Puskesmas. Lalu tercetuslah ide untuk mengganti bidang bisnisnya ke skincare.
Bisnis skincare ternyata lama-kelamaan dirasa menguntungkan bagi Shindy, hingga ia pun memutuskan untuk terus menekuninya. Sampai tiba saatnya kesempatan untuk menjadi ASN datang, dan Shindy dihadapkan pada pilihan sulit. Mau terus berbisnis atau jadi ASN?
Pilihan akhirnya jatuh pada bisnis. “Jika ingin sukses, nyemplung sekalian, jangan tanggung- tanggung," dalih Shindy.
Sempat mendapat tentangan dari keluarga, Shindy mantap mengembangkan bisnisnya. Tentangan itu bahkan dijadikan Shindy sebagai pecut agar ia bekerja lebih keras dan sukses sebagai pengusaha.
“Aku harus membuktikan. Aku akan sukses dan harus mampu menggapainya dengan cepat," kata Shindy.