6 Hal yang Perlu Dilakukan Ibu Menyusui saat Jalani Puasa Ramadhan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ibu menyusui tak usah ragu jika ingin puasa Ramadan. Pasalnya, produksi ASI tetap berjalan normal apabila Anda memperhatikan beberapa hal, salah satunya kecukupan cairan tubuh dan nutrisi yang baik saat sahur dan buka puasa.
Pastinya, terdapat beberapa hal lainnya yang perlu diperhatikan jika memutuskan untuk berpuasa , misal gejala dehidrasi. Kalau sudah muncul gejala tersebut, ada baiknya berkonsultasi ke dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
Dokter Umum Konselor Laktasi RS Pondok Indah, dr Nabila Rahmania, IBCLC, pun memiliki tips yang bisa dilakukan para ibu menyusui agar produksi ASI tetap melimpah sekalipun berpuasa. Berikut ulasannya.
Baca juga: Vicky Prasetyo Ngaku Kehilangan Keperjakaan Usai Direnggut Ibu Kantin Semasa SMA
1. Minum yang Cukup
Pastikan ibu memenuhi kebutuhan cairan dengan minum air yang cukup sekurangnya 2 liter. Penuhilah kebutuhan cairan harian dengan minum sedikit tapi sering antara buka puasa dan sahur.
"Hindari minum terlalu banyak sekaligus sebelum puasa dimulai. Hal ini justru akan membuat ibu sering buang air kecil dan haus jadi lebih cepat," ujar dr. Nabila dalam keterangan resmi yang diterima MNC Portal, Sabtu (2/4/2022).
2. Pilih Makanan Bergizi saat Sahur
Saat sahur, dr. Nabila menyarankan untuk pilih makanan dengan gizi seimbang yang mencakup protein dan karbohidrat kompleks agar ibu menyusui mendapat energi cukup untuk menjalankan puasa selama seharian penuh.
3. Segera Berbuka
Saat waktu berbuka tiba, ibu sebaiknya lekas membatalkan puasa dengan mengonsumsi makanan alami berenergi tinggi untuk memulihkan energi dengan cepat, misalnya dengan mengonsumsi kurma.
"Ibu juga dapat membuat smoothies kurma dengan susu sebagai variasinya," ucap dr. Nabila.
4. Hands-on Breastfeeding
Let down reflex (LDR) dapat melambat saat berpuasa. Ibu dapat menanganinya dengan menyusui sambil memijat halus dari pangkal payudara ke ujung untuk membantu aliran ASI lebih deras, sehingga anak dapat puas lebih cepat.
5. Menjaga Produksi ASI
Saat memompa ASI, beberapa ibu kerap mendapatkan jumlah yang lebih sedikit dari biasanya. Meskipun demikian, ibu harus tetap tenang.
"Ingat, prinsip supply and demand. Semakin sering payudara dikosongkan, produksi juga akan meningkat. Pastikan anak menyusui on demand secara optimal dengan memperhatikan posisi dan perlekatan," ungkapnya.
6. Semua Butuh Waktu
"Biasanya membutuhkan beberapa hari atau minggu untuk tubuh ibu dan anak menyesuaikan terhadap rutinitas puasa di bulan Ramadan. Jadi, tetap positive thinking, ya," kata dr. Nabila.
Di kesempatan ini, dr Nabila menyampaikan bahwa saat berpuasa, apabila ibu merasa terlalu lemas, jangan ragu untuk membatalkan puasa.
Baca juga: Aurel Hermansyah Gusar Tahu Atta Halilintar Beli Vespa Baru
"Penting bagi ibu untuk mempertimbangkan baik-baik kondisi ibu serta kondisi si kecil sebelum memutuskan untuk melanjutkan puasa. Jangan lupa juga untuk menyempatkan istirahat yang cukup agar stamina tetap terjaga," tutupnya.
Pastinya, terdapat beberapa hal lainnya yang perlu diperhatikan jika memutuskan untuk berpuasa , misal gejala dehidrasi. Kalau sudah muncul gejala tersebut, ada baiknya berkonsultasi ke dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
Dokter Umum Konselor Laktasi RS Pondok Indah, dr Nabila Rahmania, IBCLC, pun memiliki tips yang bisa dilakukan para ibu menyusui agar produksi ASI tetap melimpah sekalipun berpuasa. Berikut ulasannya.
Baca juga: Vicky Prasetyo Ngaku Kehilangan Keperjakaan Usai Direnggut Ibu Kantin Semasa SMA
1. Minum yang Cukup
Pastikan ibu memenuhi kebutuhan cairan dengan minum air yang cukup sekurangnya 2 liter. Penuhilah kebutuhan cairan harian dengan minum sedikit tapi sering antara buka puasa dan sahur.
"Hindari minum terlalu banyak sekaligus sebelum puasa dimulai. Hal ini justru akan membuat ibu sering buang air kecil dan haus jadi lebih cepat," ujar dr. Nabila dalam keterangan resmi yang diterima MNC Portal, Sabtu (2/4/2022).
2. Pilih Makanan Bergizi saat Sahur
Saat sahur, dr. Nabila menyarankan untuk pilih makanan dengan gizi seimbang yang mencakup protein dan karbohidrat kompleks agar ibu menyusui mendapat energi cukup untuk menjalankan puasa selama seharian penuh.
3. Segera Berbuka
Saat waktu berbuka tiba, ibu sebaiknya lekas membatalkan puasa dengan mengonsumsi makanan alami berenergi tinggi untuk memulihkan energi dengan cepat, misalnya dengan mengonsumsi kurma.
"Ibu juga dapat membuat smoothies kurma dengan susu sebagai variasinya," ucap dr. Nabila.
4. Hands-on Breastfeeding
Let down reflex (LDR) dapat melambat saat berpuasa. Ibu dapat menanganinya dengan menyusui sambil memijat halus dari pangkal payudara ke ujung untuk membantu aliran ASI lebih deras, sehingga anak dapat puas lebih cepat.
5. Menjaga Produksi ASI
Saat memompa ASI, beberapa ibu kerap mendapatkan jumlah yang lebih sedikit dari biasanya. Meskipun demikian, ibu harus tetap tenang.
"Ingat, prinsip supply and demand. Semakin sering payudara dikosongkan, produksi juga akan meningkat. Pastikan anak menyusui on demand secara optimal dengan memperhatikan posisi dan perlekatan," ungkapnya.
6. Semua Butuh Waktu
"Biasanya membutuhkan beberapa hari atau minggu untuk tubuh ibu dan anak menyesuaikan terhadap rutinitas puasa di bulan Ramadan. Jadi, tetap positive thinking, ya," kata dr. Nabila.
Di kesempatan ini, dr Nabila menyampaikan bahwa saat berpuasa, apabila ibu merasa terlalu lemas, jangan ragu untuk membatalkan puasa.
Baca juga: Aurel Hermansyah Gusar Tahu Atta Halilintar Beli Vespa Baru
"Penting bagi ibu untuk mempertimbangkan baik-baik kondisi ibu serta kondisi si kecil sebelum memutuskan untuk melanjutkan puasa. Jangan lupa juga untuk menyempatkan istirahat yang cukup agar stamina tetap terjaga," tutupnya.
(nug)