Ini Alasan Kemenkes Akan Jadikan Vaksinasi HPV sebagai Program Nasional
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indonesia sejak 2016 sudah mulai menyuntikkan vaksin HPV atau human papillomavirus. Kala itu, vaksinasi untuk mencegah kanker serviks tersebut dilakukan di DKI Jakarta.
DKI Jakarta mengawali pemberian vaksin HPV untuk cegah kanker serviks di Indonesia. Setahun berikutnya, diikuti Yogyakarta, kemudian di Surabaya pada 2018.
Masih belum berhenti, pada 2019 vaksin HPV difokuskan di Manado dan Makassar. Selanjutnya, Karang Anyar dan Sukoharjo pada 2020. Satu tahun kemudian, giliran Kediri dan Lamongan. Dan di tahun ini akan fokus di Jawa-Bali dan sebagian provinsi di Sulawesi.
Baca juga: Kemenkes Gratiskan Vaksin Kanker Serviks untuk Semua Orang Tahun Ini
Dengan telah disuntikkan sejak 2016, apa hasil yang dicatat Kemenkes terkait penggunaan vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks?
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, mengacu pada data Yogyakarta bahwa vaksin HPV terbukti menurunkan angka prevalensi kanker serviks.
Itu kenapa, di 2022 ini vaksin HPV akan dijadikan program nasional yang dilakukan bertahap.
"Di Yogyakarta, dampak imunisasi vaksin HPV terjadi penurunan angka kasus kanker serviks. Dari hasil tersebut, itu kenapa kami ingin cepat-cepat jadikan vaksin HPV sebagai program nasional," terang Menkes Budi Gunadi dalam acara Puncak Peringatan Pekan Imunisasi Dunia 2022, Jumat (22/4/2022).
"Vaksin HPV terbukti mengurangi kematian ibu akibat kanker serviks. Penyakit itu memang jadi salah satu penyakit mematikan kaum perempuan selain kanker payudara," lanjutnya.
Sementara, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu memaparkan, karena akan jadi program nasional, pemetaan Jawa-Bali serta Sulawesi yang dijadikan daerah sasaran di 2022 bukan tanpa alasan.
"Jawa-Bali serta Sulawesi kami pilih karena angka kasus kanker serviks di sana masih sangat tinggi," ucapnya.
Baca juga: Miliki Rumah Cukup Megah, Atta dan Aurel Pekerjakan 15 ART
Menkes pun meminta kepada Maxi untuk menggencarkan pemberian vaksin HPV untuk anak-anak kelas 5 dan 6 SD di 2023 dengan target 100 persen. Artinya, di 2023 semua anak perempuan yang belum menstruasi wajib disuntik vaksin HPV ini.
DKI Jakarta mengawali pemberian vaksin HPV untuk cegah kanker serviks di Indonesia. Setahun berikutnya, diikuti Yogyakarta, kemudian di Surabaya pada 2018.
Masih belum berhenti, pada 2019 vaksin HPV difokuskan di Manado dan Makassar. Selanjutnya, Karang Anyar dan Sukoharjo pada 2020. Satu tahun kemudian, giliran Kediri dan Lamongan. Dan di tahun ini akan fokus di Jawa-Bali dan sebagian provinsi di Sulawesi.
Baca juga: Kemenkes Gratiskan Vaksin Kanker Serviks untuk Semua Orang Tahun Ini
Dengan telah disuntikkan sejak 2016, apa hasil yang dicatat Kemenkes terkait penggunaan vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks?
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, mengacu pada data Yogyakarta bahwa vaksin HPV terbukti menurunkan angka prevalensi kanker serviks.
Itu kenapa, di 2022 ini vaksin HPV akan dijadikan program nasional yang dilakukan bertahap.
"Di Yogyakarta, dampak imunisasi vaksin HPV terjadi penurunan angka kasus kanker serviks. Dari hasil tersebut, itu kenapa kami ingin cepat-cepat jadikan vaksin HPV sebagai program nasional," terang Menkes Budi Gunadi dalam acara Puncak Peringatan Pekan Imunisasi Dunia 2022, Jumat (22/4/2022).
"Vaksin HPV terbukti mengurangi kematian ibu akibat kanker serviks. Penyakit itu memang jadi salah satu penyakit mematikan kaum perempuan selain kanker payudara," lanjutnya.
Sementara, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu memaparkan, karena akan jadi program nasional, pemetaan Jawa-Bali serta Sulawesi yang dijadikan daerah sasaran di 2022 bukan tanpa alasan.
"Jawa-Bali serta Sulawesi kami pilih karena angka kasus kanker serviks di sana masih sangat tinggi," ucapnya.
Baca juga: Miliki Rumah Cukup Megah, Atta dan Aurel Pekerjakan 15 ART
Menkes pun meminta kepada Maxi untuk menggencarkan pemberian vaksin HPV untuk anak-anak kelas 5 dan 6 SD di 2023 dengan target 100 persen. Artinya, di 2023 semua anak perempuan yang belum menstruasi wajib disuntik vaksin HPV ini.
(nug)