Ini 9 Penyebab Luka di Hidung, Salah Satunya Terlalu Sering Mengupil
loading...
A
A
A
JAKARTA - Koreng merupakan jaringan pelindung yang muncul setelah kulit rusak. Koreng terbentuk karena trombosit mulai menggumpal untuk menghentikan pendarahan dan mencegah banyak cairan keluar.
Apbila darah ataupun luka mengering, koreng akan terbentuk. Koreng bisa muncul di bagian tubuh mana saja, termasuk di hidung .
Koreng karena luka di hidung terjadi akibat jaringan halus dalam hidung mudah rusak saat seseorang mengalami cedera ataupun memiliki kondisi fisik tertentu.
Baca juga: Ingin Hentikan Kebiasaan Bergantung pada Orang Lain? Lakukan 5 Langkah Ini
Akan tetapi, koreng di hidung umumnya tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya lewat perawatan. Lebih jauh mengenai apa penyebab hidung korengan, cek ulasan berikut ini.
1. Peradangan karena Alergi
Seperti dilansir Medical News Today, alergi bisa menimbulkan rasa gatal pada hidung dan keinginan untuk menggosok ataupun menggaruknya. Menggosok dan menggaruk bisa merusak jaringan di dalam hidung. Kondisi ini kemudian memicu pendarahan yang akan membentuk koreng.
Disebutkan oleh dr. Atika, alergi juga dapat membuat hidung mengeluarkan banyak lendir atau ingus. Hal ini kemudian akan menjadi penyebab luka di lubang hidung dan koreng.
"Karena banyak lendir atau ingus dan dikeluarkan dengan kencang, bisa menyebabkan lecet. Darah kemudian menjadi kering dan menempel di dalam hidung, hingga sebabkan koreng," ungkapnya.
2. Human Immunodeficiency Virus (HIV)
HIV bisa menjadi penyebab luka di dalam hidung lewat berbagai berbagai macam cara. Penyakit ini dapat membuat penderitanya mengalami sinusitis dan rinitis. Kedua kondisi itu pun bisa menyebabkan koreng di dalam hidung.
Sementara itu, HIV juga bisa menimbulkan lesi hidung yang bisa berdarah dan menimbulkan koreng. Dokter Atika menjelaskan bahwa kondisi HIV yang tidak diobati bisa memicu timbulnya luka di berbagai mukosa atau lapisan kulit dalam, termasuk mukosa hidung. Luka tersebut kemudian bisa menimbulkan koreng.
3. Radang dalam Selaput Lendir
Sinusitis merupakan peradangan serta pembengkakan pada sinus. Kondisi ini bisa menyebabkan iritasi yang akhirnya menimbulkan pendarahan serta koreng di dalam hidung.
Pembengkakan juga menyebabkan cairan menumpuk di saluran hidung dan bercampur dengan kotoran lainnya. Hal ini bisa membuat cairan mengeras dan membentuk koreng. Kondisi ini bisa terjadi saat Anda mengalami sinusitis jangka pendek maupun panjang.
4. Kanker Sinus Paranasal dan Rongga Hidung
Kanker sinus paranasal dan rongga hidung bisa menimbulkan berbagai gejala, seperti hidung tersumbat dan mimisan. Kondisi ini bisa menyebabkan iritasi dan mengembangkan luka di dalam hidung hingga menjadi koreng.
Namun, koreng di dalam hidung yang disertai hidung tersumbat bukan merupakan tanda kanker. Biasanya, penderita kanker sinus paranasal dan rongga hidung juga akan memiliki beberapa gejala lain, seperti perubahan penglihatan, perubahan indra penciuman, serta mati rasa atau nyeri di wajah.
5. Cedera
Cedera di hidung ataupun saluran hidung bisa terjadi karena menggosok, menggaruk, memukul hidung ataupun mengupil. Tindakan tersebut kemudian menjadi penyebab luka di hidung dan merusak kulit halus yang ada di dalamnya. Kerusakan yang terjadi bisa menyebabkan pendarahan hingga koreng.
Adapun penyebab lain hidung koreng akibat trauma adalah kondisi rhinotillexomania, istilah medis untuk mengupil secara kronis. Penderitanya memiliki kebiasaan mengorek hidung secara impulsif hingga menyebabkan koreng yang sulit sembuh. Koreng akibat kondisi ini mungkin akan membutuhkan terapi yang dibarengi dengan perawatan medis lain.
6. Herpes
Penyebab luka di dalam hidung lainnya adalah herpes yang disebabkan infeksi virus herpes simpleks. Infeksi virus yang juga dikenal dengan nama HSV ini biasanya menyebabkan lepuh atau luka kecil di bagian bibir dan daerah hidung.
Dokter akan memberikan obat berupa krim anestesi untuk mengatasi lepuh ataupun luka tadi. Namun, pemberian obat tersebut memang akan membuat luka mengering dan memicu koreng. Pastikan saja untuk tidak menggaruk koreng agar tidak terjadi infeksi lanjutan.
7. Narkoba
Sebagaimana dilansir Verywell Mind, hidung memiliki selaput yang sangat halus dan mudah rusak. Menghirup narkoba melalui hidung bisa membuat selaput tersebut rusak dan memicu luka hingga koreng.
Bagi para pecandu beberapa jenis narkoba, seperti metamfetamin, kokain, dan heroin, bagian dalam hidung mereka bahkan bisa sobek. Hal tersebut juga bisa menyebabkan komplikasi lebih serius dari koreng, seperti nekrosis (kematian jaringan) dan lubang di hidung.
8. Berlebihan Menggunakan Semprotan Hidung
Beberapa semprotan hidung mengandung obat yang disebut oxymetazoline. Kandungan tersebut dirancang untuk mengecilkan pembuluh darah di hidung dan membantu mengurangi rasa sesak.
Meski membantu mengatasi masalah ataupun ketidaknyamanan pada saluran hidung, penggunaannya tidak boleh berlebihan. Menggunakan semprotan hidung terlalu sering dan lama akan menyebabkan kulit hidung kering, iritasi, hingga berisiko luka dan koreng.
9. Lingkungan yang Terlalu Kering
Perubahan musim bisa membuat lingkungan menjadi kering. Kondisi ini akan membuat kulit, termasuk di area hidung menjadi lebih kering dan pecah-pecah. Kulit bagian dalam hidung pun akan ikut kering dan menyebabkan pendarahan kecil yang berubah menjadi koreng.
Lingkungan yang kering juga bisa disebabkan oleh penggunaan pendingin ruangan dengan suhu yang terlalu rendah. Jika Anda berada di ruangan ber-AC atau bersuhu rendah terus-menerus, tingkatkan kelembapan kulit di area hidung dengan krim pelembap atau petroleum jelly.
Itulah penyebab beberapa penyebab luka dan koreng di hidung. Jika luka disertai nyeri dan tidak kunjung sembuh setelah satu minggu diobati, segera periksakan diri ke dokter.
Baca juga: Mengeluarkan Air Mata saat Menguap? Kenali 4 Penyebabnya
Jika Anda memiliki pertanyaan terkait kesehatan telinga, hidung, dan tenggorokan, konsultasikan ke dokter melalui aplikasi KlikDokter.
Apbila darah ataupun luka mengering, koreng akan terbentuk. Koreng bisa muncul di bagian tubuh mana saja, termasuk di hidung .
Koreng karena luka di hidung terjadi akibat jaringan halus dalam hidung mudah rusak saat seseorang mengalami cedera ataupun memiliki kondisi fisik tertentu.
Baca juga: Ingin Hentikan Kebiasaan Bergantung pada Orang Lain? Lakukan 5 Langkah Ini
Akan tetapi, koreng di hidung umumnya tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya lewat perawatan. Lebih jauh mengenai apa penyebab hidung korengan, cek ulasan berikut ini.
1. Peradangan karena Alergi
Seperti dilansir Medical News Today, alergi bisa menimbulkan rasa gatal pada hidung dan keinginan untuk menggosok ataupun menggaruknya. Menggosok dan menggaruk bisa merusak jaringan di dalam hidung. Kondisi ini kemudian memicu pendarahan yang akan membentuk koreng.
Disebutkan oleh dr. Atika, alergi juga dapat membuat hidung mengeluarkan banyak lendir atau ingus. Hal ini kemudian akan menjadi penyebab luka di lubang hidung dan koreng.
"Karena banyak lendir atau ingus dan dikeluarkan dengan kencang, bisa menyebabkan lecet. Darah kemudian menjadi kering dan menempel di dalam hidung, hingga sebabkan koreng," ungkapnya.
2. Human Immunodeficiency Virus (HIV)
HIV bisa menjadi penyebab luka di dalam hidung lewat berbagai berbagai macam cara. Penyakit ini dapat membuat penderitanya mengalami sinusitis dan rinitis. Kedua kondisi itu pun bisa menyebabkan koreng di dalam hidung.
Sementara itu, HIV juga bisa menimbulkan lesi hidung yang bisa berdarah dan menimbulkan koreng. Dokter Atika menjelaskan bahwa kondisi HIV yang tidak diobati bisa memicu timbulnya luka di berbagai mukosa atau lapisan kulit dalam, termasuk mukosa hidung. Luka tersebut kemudian bisa menimbulkan koreng.
3. Radang dalam Selaput Lendir
Sinusitis merupakan peradangan serta pembengkakan pada sinus. Kondisi ini bisa menyebabkan iritasi yang akhirnya menimbulkan pendarahan serta koreng di dalam hidung.
Pembengkakan juga menyebabkan cairan menumpuk di saluran hidung dan bercampur dengan kotoran lainnya. Hal ini bisa membuat cairan mengeras dan membentuk koreng. Kondisi ini bisa terjadi saat Anda mengalami sinusitis jangka pendek maupun panjang.
4. Kanker Sinus Paranasal dan Rongga Hidung
Kanker sinus paranasal dan rongga hidung bisa menimbulkan berbagai gejala, seperti hidung tersumbat dan mimisan. Kondisi ini bisa menyebabkan iritasi dan mengembangkan luka di dalam hidung hingga menjadi koreng.
Namun, koreng di dalam hidung yang disertai hidung tersumbat bukan merupakan tanda kanker. Biasanya, penderita kanker sinus paranasal dan rongga hidung juga akan memiliki beberapa gejala lain, seperti perubahan penglihatan, perubahan indra penciuman, serta mati rasa atau nyeri di wajah.
5. Cedera
Cedera di hidung ataupun saluran hidung bisa terjadi karena menggosok, menggaruk, memukul hidung ataupun mengupil. Tindakan tersebut kemudian menjadi penyebab luka di hidung dan merusak kulit halus yang ada di dalamnya. Kerusakan yang terjadi bisa menyebabkan pendarahan hingga koreng.
Adapun penyebab lain hidung koreng akibat trauma adalah kondisi rhinotillexomania, istilah medis untuk mengupil secara kronis. Penderitanya memiliki kebiasaan mengorek hidung secara impulsif hingga menyebabkan koreng yang sulit sembuh. Koreng akibat kondisi ini mungkin akan membutuhkan terapi yang dibarengi dengan perawatan medis lain.
6. Herpes
Penyebab luka di dalam hidung lainnya adalah herpes yang disebabkan infeksi virus herpes simpleks. Infeksi virus yang juga dikenal dengan nama HSV ini biasanya menyebabkan lepuh atau luka kecil di bagian bibir dan daerah hidung.
Dokter akan memberikan obat berupa krim anestesi untuk mengatasi lepuh ataupun luka tadi. Namun, pemberian obat tersebut memang akan membuat luka mengering dan memicu koreng. Pastikan saja untuk tidak menggaruk koreng agar tidak terjadi infeksi lanjutan.
7. Narkoba
Sebagaimana dilansir Verywell Mind, hidung memiliki selaput yang sangat halus dan mudah rusak. Menghirup narkoba melalui hidung bisa membuat selaput tersebut rusak dan memicu luka hingga koreng.
Bagi para pecandu beberapa jenis narkoba, seperti metamfetamin, kokain, dan heroin, bagian dalam hidung mereka bahkan bisa sobek. Hal tersebut juga bisa menyebabkan komplikasi lebih serius dari koreng, seperti nekrosis (kematian jaringan) dan lubang di hidung.
8. Berlebihan Menggunakan Semprotan Hidung
Beberapa semprotan hidung mengandung obat yang disebut oxymetazoline. Kandungan tersebut dirancang untuk mengecilkan pembuluh darah di hidung dan membantu mengurangi rasa sesak.
Meski membantu mengatasi masalah ataupun ketidaknyamanan pada saluran hidung, penggunaannya tidak boleh berlebihan. Menggunakan semprotan hidung terlalu sering dan lama akan menyebabkan kulit hidung kering, iritasi, hingga berisiko luka dan koreng.
9. Lingkungan yang Terlalu Kering
Perubahan musim bisa membuat lingkungan menjadi kering. Kondisi ini akan membuat kulit, termasuk di area hidung menjadi lebih kering dan pecah-pecah. Kulit bagian dalam hidung pun akan ikut kering dan menyebabkan pendarahan kecil yang berubah menjadi koreng.
Lingkungan yang kering juga bisa disebabkan oleh penggunaan pendingin ruangan dengan suhu yang terlalu rendah. Jika Anda berada di ruangan ber-AC atau bersuhu rendah terus-menerus, tingkatkan kelembapan kulit di area hidung dengan krim pelembap atau petroleum jelly.
Itulah penyebab beberapa penyebab luka dan koreng di hidung. Jika luka disertai nyeri dan tidak kunjung sembuh setelah satu minggu diobati, segera periksakan diri ke dokter.
Baca juga: Mengeluarkan Air Mata saat Menguap? Kenali 4 Penyebabnya
Jika Anda memiliki pertanyaan terkait kesehatan telinga, hidung, dan tenggorokan, konsultasikan ke dokter melalui aplikasi KlikDokter.
(nug)