Hepatitis Akut Diduga Disebabkan karena Anjing yang Terpapar Adenovirus
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hepatitis akut diduga disebabkan karena anjing yang terpapar adenovirus. Berdasarkan temuan para ilmuwan, ada bukti yang mendasari dugaan tersebut.
Ditemukan bukti bahwa kebanyakan pasien anak-anak yang mengidap hepatitis akut di rumahnya memelihara anjing. Di Inggris sendiri, kasus ini angkanya terus bertambah, dari 18 menjadi 163 dalam seminggu dengan 11 anak di antaranya memerlukan transplantasi hati karena kerusakan organ yang parah.
"Saat ini ilmuwan tengah melakukan investigasi terkait dengan dugaan adanya keterkaitan antara penyakit ini dengan kepemilikan anjing. Data masih sangat terbatas dan di Inggris sendiri, memelihara anjing adalah hal yang umum," lapor The Telegraph dilansir dari Bristol Post, Senin (9/5/2022).
Lebih lanjut, Profesor Francois Balloux selaku Direktur University College London Genetics Institute mengatakan bahwa dia belum menemukan kasus gigitan anjing yang bisa menularkan infeksi hepatitis pada anak-anak.
"Anjing punya adenovirusnya sendiri, salah satunya CAV-1 yang merupakan patogen hati khusus anjing. Sampai saat ini tidak ada bukti sama sekali kalau CAV-1 dapat menginfeksi manusia," kata Prof Balloux.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah melaporkan 300 kasus hepatitis misterius di setidaknya 20 negara di dunia. Tiga kematian dilaporkan di Indonesia.
Hingga saat ini, secara teori hepatitis akut disebabkan oleh adenovirus. Hal ini didapat dari data skrining bahwa 72 persen anak-anak yang sakit hepatitis misterius positif adenovirus.
Lembaga Kesehatan Inggris (UKHSA) mencurigai juga bahwa lockdown akibat pandemi Covid-19 menjadi penyebab. Pasalnya, kebijakan ini bisa memengaruhi kekebalan tubuh anak sehingga membuat mereka menjadi lebih rentan terhadap penyakit.
"Beberapa ahli juga berspekulasi bahwa virus hepatitis telah bermutasi bersama dengan SARS-CoV2 penyebab Covid-19," terang laporan tersebut.
Ditemukan bukti bahwa kebanyakan pasien anak-anak yang mengidap hepatitis akut di rumahnya memelihara anjing. Di Inggris sendiri, kasus ini angkanya terus bertambah, dari 18 menjadi 163 dalam seminggu dengan 11 anak di antaranya memerlukan transplantasi hati karena kerusakan organ yang parah.
"Saat ini ilmuwan tengah melakukan investigasi terkait dengan dugaan adanya keterkaitan antara penyakit ini dengan kepemilikan anjing. Data masih sangat terbatas dan di Inggris sendiri, memelihara anjing adalah hal yang umum," lapor The Telegraph dilansir dari Bristol Post, Senin (9/5/2022).
Lebih lanjut, Profesor Francois Balloux selaku Direktur University College London Genetics Institute mengatakan bahwa dia belum menemukan kasus gigitan anjing yang bisa menularkan infeksi hepatitis pada anak-anak.
"Anjing punya adenovirusnya sendiri, salah satunya CAV-1 yang merupakan patogen hati khusus anjing. Sampai saat ini tidak ada bukti sama sekali kalau CAV-1 dapat menginfeksi manusia," kata Prof Balloux.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah melaporkan 300 kasus hepatitis misterius di setidaknya 20 negara di dunia. Tiga kematian dilaporkan di Indonesia.
Hingga saat ini, secara teori hepatitis akut disebabkan oleh adenovirus. Hal ini didapat dari data skrining bahwa 72 persen anak-anak yang sakit hepatitis misterius positif adenovirus.
Lembaga Kesehatan Inggris (UKHSA) mencurigai juga bahwa lockdown akibat pandemi Covid-19 menjadi penyebab. Pasalnya, kebijakan ini bisa memengaruhi kekebalan tubuh anak sehingga membuat mereka menjadi lebih rentan terhadap penyakit.
"Beberapa ahli juga berspekulasi bahwa virus hepatitis telah bermutasi bersama dengan SARS-CoV2 penyebab Covid-19," terang laporan tersebut.
(dra)