Waspadai Hepatitis Akut, Jangan Tunda ke Rumah Sakit jika Alami Gejala Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mayoritas orang tidak menyadari jika dirinya sakit lantaran belum mengalami gejala yang parah . Kondisi mual, muntah, atau kehilangan nafsu makan dianggap bukan sesuatu yang perlu diwaspadai.
Padahal, kalau gejala berlanjut ke warna urine keruh seperti teh, berat badan terus turun, demam, disertai warna feses pucat, atau sampai kulit dan bola mata berwarna kuning, Anda perlu waspada hepatitis akut misterius.
Gejala-gejala tersebut adalah gejala hepatitis akut misterius. Oleh karenanya, jika mengalami gejala itu sangat disarankan agar segera datangi fasilitas kesehatan seperti rumah sakit.
Baca juga: Rossa Sudah Tak Sabar untuk Temui 5.000 Penonton di Konser 25 Tahun Berkarya
"Jangan anggap mual muntah tapi ada kehilangan nafsu makan cuma dianggap masuk angin. Kalau kondisi memburuk, itu bisa saja penyakit yang lebih serius termasuk hepatitis akut misterius," ujar Wakil Ketua Bidang Kesehatan dan Pelayanan Sosial DPD Partai Perindo, Deni Rahman dalam Podcast Aksi Nyata bertajuk Kasus Hepatitis Akut Terus Meningkat, Waspada dan Cegah! yang tayang di kanal YouTube Partai Perindo, Selasa (17/5/2022).
Deni sangat menyarankan masyarakat untuk segera datangi rumah sakit jika mengalami gejala-gejala tersebut. "Pertolongan yang diberikan dokter di rumah sakit tentu yang terbaik dan ini bisa membantu Anda mencapai kesembuhan, karena hepatitis akut misterius bisa sembuh," terangnya.
Pada anak-anak, menurut Deni, ada tambahan gejala yang perlu diperhatikan yaitu kejang-kejang dan kehilangan kesadaran. Ini menandakan bahwa kondisi tubuh semakin menurun dan jika dibiarkan bisa berakibat fatal.
Ya, Deni menjelaskan kalau secara umum hepatitis yang terabaikan atau tidak ditangani dengan benar akan berujung pada kanker hati hingga kematian.
"Hepatitis itu pada umumnya membuat peradangan pada hati. Hati yang radang tapi dibiarkan begitu saja akan membuat hati rusak dan pada akhirnya bisa menyebabkan kanker. Dampak terburuknya, ya, kematian," jelasnya.
Di sisi lain, Deni berharap investigasi yang tengah dilakukan Kementerian Kesehatan segera menemui titik terang terkait penyebab hepatitis akut misterius ini. Sebab, jika penyebab sudah ditemukan, pencegahan dan penanganan bisa lebih optimal lagi.
"Selagi investigasi berjalan, masyarakat diharapkan untuk ikut bersama-sama mencegah penyakit ini dengan pola hidup bersih dan sehat. Ini kunci utama sekali dari pencegahan penyakit, termasuk hepatitis akut misterius," kata dia.
Baca juga: Kemenparekraf Tengah Persiapkan Kepariwisataan Berkualitas dan Berkelanjutan
"Kita sebagai anak muda harus bisa bersama-sama mencegah penyakit ini terus menyebar di masyarakat dengan menjalankan protokol kesehatan dan saling menjaga serta saling mengingatkan," tuntasnya.
Padahal, kalau gejala berlanjut ke warna urine keruh seperti teh, berat badan terus turun, demam, disertai warna feses pucat, atau sampai kulit dan bola mata berwarna kuning, Anda perlu waspada hepatitis akut misterius.
Gejala-gejala tersebut adalah gejala hepatitis akut misterius. Oleh karenanya, jika mengalami gejala itu sangat disarankan agar segera datangi fasilitas kesehatan seperti rumah sakit.
Baca juga: Rossa Sudah Tak Sabar untuk Temui 5.000 Penonton di Konser 25 Tahun Berkarya
"Jangan anggap mual muntah tapi ada kehilangan nafsu makan cuma dianggap masuk angin. Kalau kondisi memburuk, itu bisa saja penyakit yang lebih serius termasuk hepatitis akut misterius," ujar Wakil Ketua Bidang Kesehatan dan Pelayanan Sosial DPD Partai Perindo, Deni Rahman dalam Podcast Aksi Nyata bertajuk Kasus Hepatitis Akut Terus Meningkat, Waspada dan Cegah! yang tayang di kanal YouTube Partai Perindo, Selasa (17/5/2022).
Deni sangat menyarankan masyarakat untuk segera datangi rumah sakit jika mengalami gejala-gejala tersebut. "Pertolongan yang diberikan dokter di rumah sakit tentu yang terbaik dan ini bisa membantu Anda mencapai kesembuhan, karena hepatitis akut misterius bisa sembuh," terangnya.
Pada anak-anak, menurut Deni, ada tambahan gejala yang perlu diperhatikan yaitu kejang-kejang dan kehilangan kesadaran. Ini menandakan bahwa kondisi tubuh semakin menurun dan jika dibiarkan bisa berakibat fatal.
Ya, Deni menjelaskan kalau secara umum hepatitis yang terabaikan atau tidak ditangani dengan benar akan berujung pada kanker hati hingga kematian.
"Hepatitis itu pada umumnya membuat peradangan pada hati. Hati yang radang tapi dibiarkan begitu saja akan membuat hati rusak dan pada akhirnya bisa menyebabkan kanker. Dampak terburuknya, ya, kematian," jelasnya.
Di sisi lain, Deni berharap investigasi yang tengah dilakukan Kementerian Kesehatan segera menemui titik terang terkait penyebab hepatitis akut misterius ini. Sebab, jika penyebab sudah ditemukan, pencegahan dan penanganan bisa lebih optimal lagi.
"Selagi investigasi berjalan, masyarakat diharapkan untuk ikut bersama-sama mencegah penyakit ini dengan pola hidup bersih dan sehat. Ini kunci utama sekali dari pencegahan penyakit, termasuk hepatitis akut misterius," kata dia.
Baca juga: Kemenparekraf Tengah Persiapkan Kepariwisataan Berkualitas dan Berkelanjutan
"Kita sebagai anak muda harus bisa bersama-sama mencegah penyakit ini terus menyebar di masyarakat dengan menjalankan protokol kesehatan dan saling menjaga serta saling mengingatkan," tuntasnya.
(nug)