Pemeriksaan Tekanan Darah Rutin di Rumah Bantu Deteksi Hipertensi Jas Putih

Minggu, 22 Mei 2022 - 18:08 WIB
loading...
A A A
Dalam pemaparannya, dr Erwinanto menghimbau masyarakat untuk mengukur tekanan darah secara akurat guna mengetahui menderita hipertensi atau tidak.

“Jika menderita hipertensi, kendalikan tekanan darah melalui usaha menurunkannya dengan cara terapi perubahan gaya hidup dengan atau tanpa terapi obat. Jika tidak menderita hipertensi, kendalikan tekanan darah melalui usaha pencegahan agar
tekanan darah tidak naik melalui terapi perubahan gaya hidup. Pengendalian tekanan darah yang dilakukan akan berdampak hidup lebih lama karena peningkatan tekanan darah merupakan faktor risiko terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular), stroke, dan ginjal," paparnya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua InaSH dr. Eka Harmeiwaty, Sp.S menyampaikan hasil survei yang dilakukan oleh InaSH bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI pada 2018. Data menunjukkan bahwa dari 68.846 orang dengan rentang usia rata 45 ± 16,3 tahun ditemukan 27.331 orang (30,8 %) mengidap hipertensi.

Angka ini lebih rendah dari survei tahun 2017, yaitu 34,5 %, karena pada survei tahun 2018 terdapat 18,6 partisipan berusia 18-29 tahun. Dalam kelompok hipertensi hanya 13.018 (47,6 %) yang menyadari adanya hipertensi dan hanya 47,4 % yang mengkonsumsi obat anti hipertensi.

"Survei juga menunjukkan target pengobatan tidak tercapai pada 10.106 pasien (78,0 %). Dengan kondisi di Indonesia seperti ini tidak heran bila insiden penyakit jantung koroner, stroke, dan gagal ginjal masih tinggi," ujar dr Eka.

Hipertensi, tambah dr Eka, dapat dicegah walaupun faktor genetik dan usia sulit untuk dimodifikasi. Namun banyak faktor risiko lain yang dapat dihindari agar tidak terjadi hipertensi dengan menanamkan pola hidup sehat sejak usia dini yang dilakukan dalam keluarga dan melalui edukasi di sekolah. Hal ini lebih mudah dibandingkan menyarankan perubahan gaya hidup bagi orang dewasa.

“Dengan bertambahnya usia, maka risiko hipertensi meningkat. Risiko hipertensi meningkat tajam pada usia 45 tahun. Pemeriksaan tekanan darah secara regular disarankan dimulai pada usia 18 tahun, terutama yang mempunyai riwayat keluarga dengan hipertensi atau penyakit kardiovaskular," terangnya.

“Selain pengukuran tekanan darah di fasilitas kesehatan, dapat juga dilakukan secara mandiri di rumah atau di komunitas tertentu yang dikenal dengan Home Blood Pressure Monitoring (HBPM) atau disebut dengan Pengukuran Tekanan Darah di Rumah (PTDR). Dengan melakukan pengukuran yang benar dan akurat akan didapatkan hasil yang tepat," tambah dr Eka.

PTDR sangat membantu untuk mendeteksi hipertensi jas putih, yaitu peningkatan tekanan darah saat diukur di klinik atau RS, namun saat dilakukan pengukuran di luar klinik didapatkan tekanan darah normal. PTDR juga dapat digunakan untuk memonitor hasil pengobatan.
(tsa)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2522 seconds (0.1#10.140)