Ungkap 6 Dugaan Penyebab Hepatitis Akut, Kemenkes: Ini Baru Hipotesis

Kamis, 26 Mei 2022 - 10:40 WIB
loading...
Ungkap 6 Dugaan Penyebab...
Hepatitis akut pada anak di dunia, hingga saat ini masih menjadi misterius. Sehingga menimbulkan banyak pertanyaan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkap ada 6 dugaan penyebab hepatitis ini. Foto/Ilustrasi/Kttc
A A A
JAKARTA - Hepatitis akut pada anak di dunia, hingga saat ini masih menjadi misterius. Sehingga menimbulkan banyak pertanyaan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkap ada 6 dugaan penyebab hepatitis ini.

Enam dugaan penyebab itu berdasarkan data UK Health Security Agency, 19 Mei 2022 yaitu adenovirus biasa, adenovirus varian baru, sindrom post-infeksi SARS-CoV-2, paparan obat, lingkungan, atau toksin, patogen baru, kemudian varian baru SARS-CoV-2.

“Ini hipotesis-hipotesis, atau kemungkinan-kemungkinan, atau dugaan-dugaan sebagai penyebab hepatitis akut,” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH, dalam website Kemenkes, Kamis (26/5/2022).

Lebih lanjut, ia mengatakan hipotesis itu, terjadi di Inggris terutama dan Amerika. Terkait kondisi di Indonesia, menurutnya tinggal menunggu informasi terbaru hasil penelitian dugaan penyebab hepatitis akut tersebut.



Syahril pun menambahkan jika hipotesis menjadi tolak ukur. Sebab hipotesis menjadi dugaan kuat disebutkan para ahli.

"Nanti kita ikuti saja karena ini baru hipotesis, kita akan mengarah ke 6 hipotesis itu yang menjadi dugaan kuat oleh para ahli atau para ilmuwan,” jelasnya

Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengungkap terkait hipotesis yang menjadi bukti, munculnya virus misterius tersebut.

"Adenovirus jadi virus yang berada di saluran respirasi (pernafasan), di mana sebagian anak atau 70 persen ditemukan dalam penelitian," jelas Dante dalam Raker Komisi IX melalui live streaming, Senin (23/5/2022)

Sementara, virus SARs-COV-2 ada dalam hipotesis karena dalam penelitian juga ditemukan pada anak yang pascaterinfeksi Hepatitis akut misterius ini. Sejauh ini masih dalam penelitian lebih lanjut.
(hri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2147 seconds (0.1#10.140)