Kasus Covid-19 di Indonesia Melandai, Epidemiolog Sarankan Vaksin Booster Harus Tetap Diterima
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengatakan pandemi Covid-19 di Indonesia sudah semakin melandai. Meski terkendali, Ahli Epidemiologi Griffith University Australia Dicky Budiman mengingatkan kepada masyarakat bahwa itu bukan berarti pandemi selesai.
"Banyak negara yang melaporkan kasus Covid-19 sudah semakin kecil, termasuk Indonesia. Namun, itu bukan berarti pandemi selesai, karena ada potensi long covid-19 yang mengkhawatirkan pada kelompok lansia dan mereka yang punya komorbid," papar Dicky Budiman pada MNC Portal, Selasa (31/5/2022).
Adanya risiko long Covid-19 itu, kata Dicky, bisa ditekan dengan menerima vaksin booster. Ya, dosis ketiga dianggap bisa melindungi seseorang dari risiko-risiko penyakit lanjutan jika terinfeksi Covid-19.
"Itu kenapa booster penting. Maka dari itu, segera terima booster bila belum. Booster juga mencegah masuknya potensi virus bermutasi lebih luas lagi," tambah Dicky.
Karena itu, Dicky sangat mengimbau kepada masyarakat agar segera di-booster. "Kita semua punya peran individu untuk melindungi diri sendiri, keluarga, maupun masyarakat sekitar. Dosis ketiga sudah terbukti mengurangi secara signifikan kemunculan long Covid-19," jelasnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi juga meminta kepada masyarakat agar segera melengkapi dosis kedua dan ditambah booster. Terlebih, stok vaksin booster di Indonesia yang lebih dari cukup.
"Saya meminta masyarakat agar segera melengkapi dua dosis vaksin ditambah booster untuk mencegah penularan Covid-19," sarannya.
Menurut Jokowi, menerima vaksin booster itu penting, karena booster dapat meningkatkan kekebalan imunitas hingga 2 kali lipat dibandingkan dosis kedua. Booster juga penting untuk melindungi orangtua dan mereka yang punya komorbid dari Covid-19.
"Stok vaksin booster lebih dari cukup. Untuk itu, masyarakat diminta segera manfaatkan vaksin booster ini. Jangan pilih-pilih, karena manfaatnya sama yaitu untuk melindungi kita semua dari Covid-19," tambah Jokowi.
"Banyak negara yang melaporkan kasus Covid-19 sudah semakin kecil, termasuk Indonesia. Namun, itu bukan berarti pandemi selesai, karena ada potensi long covid-19 yang mengkhawatirkan pada kelompok lansia dan mereka yang punya komorbid," papar Dicky Budiman pada MNC Portal, Selasa (31/5/2022).
Adanya risiko long Covid-19 itu, kata Dicky, bisa ditekan dengan menerima vaksin booster. Ya, dosis ketiga dianggap bisa melindungi seseorang dari risiko-risiko penyakit lanjutan jika terinfeksi Covid-19.
"Itu kenapa booster penting. Maka dari itu, segera terima booster bila belum. Booster juga mencegah masuknya potensi virus bermutasi lebih luas lagi," tambah Dicky.
Karena itu, Dicky sangat mengimbau kepada masyarakat agar segera di-booster. "Kita semua punya peran individu untuk melindungi diri sendiri, keluarga, maupun masyarakat sekitar. Dosis ketiga sudah terbukti mengurangi secara signifikan kemunculan long Covid-19," jelasnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi juga meminta kepada masyarakat agar segera melengkapi dosis kedua dan ditambah booster. Terlebih, stok vaksin booster di Indonesia yang lebih dari cukup.
"Saya meminta masyarakat agar segera melengkapi dua dosis vaksin ditambah booster untuk mencegah penularan Covid-19," sarannya.
Menurut Jokowi, menerima vaksin booster itu penting, karena booster dapat meningkatkan kekebalan imunitas hingga 2 kali lipat dibandingkan dosis kedua. Booster juga penting untuk melindungi orangtua dan mereka yang punya komorbid dari Covid-19.
"Stok vaksin booster lebih dari cukup. Untuk itu, masyarakat diminta segera manfaatkan vaksin booster ini. Jangan pilih-pilih, karena manfaatnya sama yaitu untuk melindungi kita semua dari Covid-19," tambah Jokowi.
(hri)