Atasi Acne Mechanica Tidak Cukup Hanya dengan Menggunakan Skincare
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kulit wajah yang bersih dan sehat merupakan idaman sebagian besar wanita. Akan tetapi, terkadang membutuhkan perjuangan ekstra keras bagi sebagian orang untuk mengatasi masalah kulit.
Bukanlah perkara mudah untuk merawat kulit, terutama yang memiki masalah jerawat . Tidak sedikit yang harus memilah dan memilih skincare yang tepat, hingga harus menggunakannya secara rutin.
Ini sebagaimana disampaikan dermatolog, dr. Irmadita Citrashanty, SpKK, FINSDV. Menurutnya, menyembuhkan jerawat membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Terlebih lagi untuk mereka yang memiliki wajah rentan berjerawat atau biasa disebut acne prone skin.
Baca juga: 4 Penyakit yang Disebabkan Kolesterol Tinggi, Waspada!
"Bicara tentang jerawat, faktornya itu beragam mulai dari genetik, hormon, hingga bakteri. Kalau sudah gampang berjerawat lalu terinfeksi, maka jerawat akan meradang," ungkap dr. Irmadita dalam talkshow Beauty Fest 2022 di Surabaya, beberapa waktu lalu.
"Tidak semua jerawat harus berobat ke dokter spesialis karena tergantung dari tingkat keparahannya. Kalau masih ringan, bisa pakai skincare yang ada di pasaran. Namun, jika sudah dicoba tidak membaik, maka harus berkonsultasi ke dokter spesialis kulit," jelasnya.
Dokter Irmadita menambahkan bahwa jenis jerawat yang bisa juga menyerang adalah acne mechanica.
"Saat pandemi, ini banyak terjadi disebabkan pemakaian masker. Adanya gesekan pada masker dan kelembaban berlebih yang memicu timbulnya jerawat. Acne mechanica juga disebabkan oleh friksi atau gesekan dengan permukaan yang kasar," paparnya.
Oleh karenanya, penggunaan skincare tidak cukup dalam mengatasi atau pun mencegah kulit berjerawat. Menghindari gesekan benda yang sering menempel dengan wajah adalah salah satu usaha untuk menghindari munculnya jerawat.
Sebagai pejuang wajah berjerawat, seorang Beauty Enthusiast, Ratu Ghania mengatakan bahwa sudah setahun ini mulai memperhatikan penggunaan sarung bantal. "Terkesan simpel, misal kita pakai sarung bantal yang kasar apalagi kalau kotor dan jarang diganti bisa gampang muncul jerawat," ucapnya.
Hingga pada akhirnya, Ratu mencoba menggunakan sarung bantal berbahan 100% mulberry silk besutan Mulsk. "Sebelum pakai Mulsk, aku pakai material katun bikin jerawat berdarah karena gesekan kasar dengan permukaan sarung bantal. Kalau Mulsk kan memang lembut dan ada cooling effect jadi sudah enggak mengalami hal tersebut," tuturnya.
Dokter Irmadita pun mengutarakan, kebersihan benda-benda yang bersentuhan dengan wajah memang harus lebih diperhatikan demi kesehatan kulit.
"Apalagi sarung bantal salah satu benda yang sering bersentuhan dengan wajah selama kita tidur semalaman. Jadi, harus dipilih yang memang memiliki manfaat untuk kulit," kata dia.
Baca juga: Cacar Monyet Semakin Dekat ke Indonesia, Dokter Fajri: Tidak Perlu Panik
"Meskipun rajin mencuci wajah dan pakai skincare tiap malam, keringat dan sisa kotoran bisa saja terserap di sarung bantal yang menyebabkan tersumbatnya pori-pori dan akhirnya menimbulkan breakout pada wajah," ujarnya lagi.
Bukanlah perkara mudah untuk merawat kulit, terutama yang memiki masalah jerawat . Tidak sedikit yang harus memilah dan memilih skincare yang tepat, hingga harus menggunakannya secara rutin.
Ini sebagaimana disampaikan dermatolog, dr. Irmadita Citrashanty, SpKK, FINSDV. Menurutnya, menyembuhkan jerawat membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Terlebih lagi untuk mereka yang memiliki wajah rentan berjerawat atau biasa disebut acne prone skin.
Baca juga: 4 Penyakit yang Disebabkan Kolesterol Tinggi, Waspada!
"Bicara tentang jerawat, faktornya itu beragam mulai dari genetik, hormon, hingga bakteri. Kalau sudah gampang berjerawat lalu terinfeksi, maka jerawat akan meradang," ungkap dr. Irmadita dalam talkshow Beauty Fest 2022 di Surabaya, beberapa waktu lalu.
"Tidak semua jerawat harus berobat ke dokter spesialis karena tergantung dari tingkat keparahannya. Kalau masih ringan, bisa pakai skincare yang ada di pasaran. Namun, jika sudah dicoba tidak membaik, maka harus berkonsultasi ke dokter spesialis kulit," jelasnya.
Dokter Irmadita menambahkan bahwa jenis jerawat yang bisa juga menyerang adalah acne mechanica.
"Saat pandemi, ini banyak terjadi disebabkan pemakaian masker. Adanya gesekan pada masker dan kelembaban berlebih yang memicu timbulnya jerawat. Acne mechanica juga disebabkan oleh friksi atau gesekan dengan permukaan yang kasar," paparnya.
Oleh karenanya, penggunaan skincare tidak cukup dalam mengatasi atau pun mencegah kulit berjerawat. Menghindari gesekan benda yang sering menempel dengan wajah adalah salah satu usaha untuk menghindari munculnya jerawat.
Sebagai pejuang wajah berjerawat, seorang Beauty Enthusiast, Ratu Ghania mengatakan bahwa sudah setahun ini mulai memperhatikan penggunaan sarung bantal. "Terkesan simpel, misal kita pakai sarung bantal yang kasar apalagi kalau kotor dan jarang diganti bisa gampang muncul jerawat," ucapnya.
Hingga pada akhirnya, Ratu mencoba menggunakan sarung bantal berbahan 100% mulberry silk besutan Mulsk. "Sebelum pakai Mulsk, aku pakai material katun bikin jerawat berdarah karena gesekan kasar dengan permukaan sarung bantal. Kalau Mulsk kan memang lembut dan ada cooling effect jadi sudah enggak mengalami hal tersebut," tuturnya.
Dokter Irmadita pun mengutarakan, kebersihan benda-benda yang bersentuhan dengan wajah memang harus lebih diperhatikan demi kesehatan kulit.
"Apalagi sarung bantal salah satu benda yang sering bersentuhan dengan wajah selama kita tidur semalaman. Jadi, harus dipilih yang memang memiliki manfaat untuk kulit," kata dia.
Baca juga: Cacar Monyet Semakin Dekat ke Indonesia, Dokter Fajri: Tidak Perlu Panik
"Meskipun rajin mencuci wajah dan pakai skincare tiap malam, keringat dan sisa kotoran bisa saja terserap di sarung bantal yang menyebabkan tersumbatnya pori-pori dan akhirnya menimbulkan breakout pada wajah," ujarnya lagi.
(nug)