Varian BA.4 dan BA.5 Merebak, Kemenkes Imbau Masyarakat Tak Panik: Tingkat Keparahannya Rendah

Minggu, 19 Juni 2022 - 11:05 WIB
loading...
Varian BA.4 dan BA.5 Merebak, Kemenkes Imbau Masyarakat Tak Panik: Tingkat Keparahannya Rendah
Varian baru Covid-19 BA.4 dan BA.5 yang masuk ke Indonesia memicu rasa khawatir masyarakat. Foto Ilustrasi/Daily Times
A A A
JAKARTA - Varian baru Covid-19 BA.4 dan BA.5 yang masuk ke Indonesia memicu rasa khawatir masyarakat. Melihat itu, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril meminta agar kita tidak terlalu panik dengan keberadaan dua varian tersebut karena upaya pencegahannya sama dengan Covid-19 sebelumnya.

Cara pencegahan itu tak lain adalah dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.



"Tidak usah permasalahkan variannya, karena protokolnya sama, pencegahannya sama," ujar Syahril dalam Siaran Sehat di YouTube, dikutip Minggu (19/6/2022).

Lebih lanjut Syahril mengatakan, jika memang masyarakat ada yang terpapar, tidak usah panik, cukup lakukan isolasi mandiri. Kendati demikian, Syahril meminta agar kita tidak lengah dan tetap waspada terhadap varian apa pun.

"Tapi tidak boleh lengah dan harus waspada. Penting untuk tetap tenang, tidak cemas, jangan panik, karena kita punya pengalaman menghadapi varian baru Covid," katanya.





Sejauh ini, lanjut Syahril, banyak pasien yang hanya mengalami gejala ringan bahkan tidak bergejala. Sementara angka kasusnya di 23 negara pun dilaporkan tidak terjadi lonjakan signifikan seperti di awal varian Omicron (BA.2) merebak.

Syahril menambahkan, virus Covid-19 akan terus berkembang hingga memunculkan berbagai varian kembali, bahkan mungkin setelah BA.4 dan BA.5 . "Kabar baiknya adalah, walaupun varian ini penularannya lebih cepat, lebih banyak, tapi tingkat keparahannya itu rendah," tandas dia.

"Gejalanya juga ringan, bahkan tidak ada gejala. Nah, harapannya tidak ada yang masuk rumah sakit dan tidak ada yang meninggal. Ini berdasarkan beberapa negara melaporkan seperti itu," pungkasnya.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1350 seconds (0.1#10.140)