Jangan Gunakan Kode yang Umum, Begini Tips Transaksi Tetap Aman
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sesuai dengan arahan Bank Indonesia, mulai 1 Juli nanti, pemegang kartu kredit di Indonesia harus menggunakan PIN enam digit saat melakukan transaksi. Di sisi lain, autentikasi melalui tanda tangan pun tidak akan diterima lagi. Seluruh transaksi kartu kredit yang tidak menggunakan autentikasi PIN akan langsung ditolak mesin Electronic Data Capture (EDC) di merchant.
(Baca juga: Doraemon Ulang Tahun ke-50, Uniqlo UT Rilis Koleksi Terbaru )
Lifestyle influencer, Jonathan End mengatakan bahwa masyarakat Indonesia masih ceroboh dalam menggunakan dan merahasiakan PIN. Sebagai contoh, dia pernah melakukan eksperimen sosial, dan masih banyak diketemukan masyarakat yang membuat PIN dengan angka yang mudah diingat, seperti tanggal lahir.
"Padahal kombinasi angka tersebut adalah yang paling mudah dibobol, tidak jarang juga beberapa orang yang secara tidak sadar memberitahu nama orang tua saat mengikuti kuis atau giveaway," ucap Jonathan dalam Media Briefing Online Edukasi dan Sosialisasi WAJIPIN bersama Visa, Selasa (23/6).
Pada kesempatan yang sama, Jonathan membagikan beberapa tips bertransaksi aman dan membuat PIN, antara lain:
1. Jangan gunakan angka berurutan, seperti yang paling populer 123456;
2. Jangan menggunakan kombinasi angka yang sama dengan anggota keluarga lainnya. "Ada satu keluarga sama semua, itu sangat bahaya. Satu keluarga bisa dibobol, lalu PIN ATM dan kartu kredit usahakan berbeda. Jangan juga dicatat di kertas dan ditaruh dompet," kata Jonathan;
3. Jangan menggunakan kombinasi tanggal lahir, Jonathan menuturkan bahwa angka ini mudah diketahui. "Kita terbiasa mengingat angka yang familiar, sebaiknya hindari. Jangan juga beritahu PIN kepada siapapun bahkan kepada pihak bank," ungkapnya.
(Baca juga: Pentingnya Edukasi Gizi Anak untuk Cegah Stunting )
Jonathan pun berharap, dengan masyarakat yang cerdas dan tidak sharing info yang rahasia, kartu akan jauh lebih aman. "Usahakan cari kombinasi angka yang benar-benar personal, ganti PIN secara berkala juga," ujarnya.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia, Riko Abdurrahman mengatakan, situasi saat ini telah mempercepat agenda nontunai, sebagaimana terlihat dari derasnya minat bertransaksi dengan pembayaran online dan mobile.
Studi Visa Consumer Payment Attitude terbaru memperlihatkan dua dari tiga masyarakat Indonesia telah mencoba bepergian tanpa uang tunai sama sekali selama beberapa hari, terutama konsumen Gen Y (71%) dan affluent (77%). "Minat ke depannya juga tinggi, di mana hampir tiga dari empat konsumen memprediksi penggunaan pembayaran nontunai mereka akan meningkat di tahun depan," papar Riko.
(Baca juga: Doraemon Ulang Tahun ke-50, Uniqlo UT Rilis Koleksi Terbaru )
Lifestyle influencer, Jonathan End mengatakan bahwa masyarakat Indonesia masih ceroboh dalam menggunakan dan merahasiakan PIN. Sebagai contoh, dia pernah melakukan eksperimen sosial, dan masih banyak diketemukan masyarakat yang membuat PIN dengan angka yang mudah diingat, seperti tanggal lahir.
"Padahal kombinasi angka tersebut adalah yang paling mudah dibobol, tidak jarang juga beberapa orang yang secara tidak sadar memberitahu nama orang tua saat mengikuti kuis atau giveaway," ucap Jonathan dalam Media Briefing Online Edukasi dan Sosialisasi WAJIPIN bersama Visa, Selasa (23/6).
Pada kesempatan yang sama, Jonathan membagikan beberapa tips bertransaksi aman dan membuat PIN, antara lain:
1. Jangan gunakan angka berurutan, seperti yang paling populer 123456;
2. Jangan menggunakan kombinasi angka yang sama dengan anggota keluarga lainnya. "Ada satu keluarga sama semua, itu sangat bahaya. Satu keluarga bisa dibobol, lalu PIN ATM dan kartu kredit usahakan berbeda. Jangan juga dicatat di kertas dan ditaruh dompet," kata Jonathan;
3. Jangan menggunakan kombinasi tanggal lahir, Jonathan menuturkan bahwa angka ini mudah diketahui. "Kita terbiasa mengingat angka yang familiar, sebaiknya hindari. Jangan juga beritahu PIN kepada siapapun bahkan kepada pihak bank," ungkapnya.
(Baca juga: Pentingnya Edukasi Gizi Anak untuk Cegah Stunting )
Jonathan pun berharap, dengan masyarakat yang cerdas dan tidak sharing info yang rahasia, kartu akan jauh lebih aman. "Usahakan cari kombinasi angka yang benar-benar personal, ganti PIN secara berkala juga," ujarnya.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia, Riko Abdurrahman mengatakan, situasi saat ini telah mempercepat agenda nontunai, sebagaimana terlihat dari derasnya minat bertransaksi dengan pembayaran online dan mobile.
Studi Visa Consumer Payment Attitude terbaru memperlihatkan dua dari tiga masyarakat Indonesia telah mencoba bepergian tanpa uang tunai sama sekali selama beberapa hari, terutama konsumen Gen Y (71%) dan affluent (77%). "Minat ke depannya juga tinggi, di mana hampir tiga dari empat konsumen memprediksi penggunaan pembayaran nontunai mereka akan meningkat di tahun depan," papar Riko.
(nug)