Podcast Aksi Nyata: Ini Ciri-Ciri Pelaku Kejahatan di Aplikasi Kencan Online

Rabu, 29 Juni 2022 - 22:48 WIB
loading...
Podcast Aksi Nyata: Ini Ciri-Ciri Pelaku Kejahatan di Aplikasi Kencan Online
Juru Bicara Nasional DPP Partai Perindo Ike Suharjo tampil dalam Podcast Aksi Nyata bertajuk Waspada Jebakan Cinta Palsu melalui Aplikasi Online di kanal YouTube Partai Perindo, Rabu (29/6/2022). Foto/Tangkap Layar YouTube
A A A
JAKARTA - Juru Bicara Nasional DPP Partai Perindo Ike Suharjo mengungkapkan, banyak pelaku kejahatan yang berasal dari aplikasi kencan online yang menjebak korbannya dengan memanipulasi secara emosional. Dengan begitu logika yang seharusnya dipakai, malah mati.

Ike mengatakan, ada baiknya masyarakat yang menggunakan aplikasi tersebut tidak mudah percaya pada orang yang baru saja dikenal melalui dunia maya.

"Edukasi dan mindset bahwa tidak ada sesuatu yang kita harapkan itu instan. Jadi kita jangan tertipu dengan semua hal yang belum tentu kebenarannya. Fakta atau fake, kan," kata Ike dalam Podcast Aksi Nyata bertajuk Waspada Jebakan Cinta Palsu melalui Aplikasi Online di kanal YouTube Partai Perindo, Rabu (29/6/2022).



Ada beberapa hal yang bisa Anda deteksi, apakah kenalan dari aplikasi kencan online itu real atau fake. Pertama, dari profil. Ike mengatakan, biasanya oknum atau pelaku bakal memberikan informasi yang lebih sedikit, sehingga calon korbannya tidak mengetahui asal-usul pelaku tersebut.

Kedua, mereka biasanya ingin sesegera mungkin untuk berkomunikasi melalui aplikasi online atau platform lain. Misalnya meminta nomor pribadi yang terhubung langsung ke WhatsApp.

Ketiga, pelaku lebih cepat memanipulasi emosional si korban. Jadi, mereka selalu mencari tahu dan menanyakan informasi pribadi calon korban. Semakin banyak informasi pribadi yang mereka terima, maka semakin mudah memanipulasinya.

"So kalau connection emotional bermain, logika pun hilang," ujar Ike.

Keempat, jika emosional sudah bermain, di situlah para pelaku ini akan meminta uang dengan berbagai alasan klasik. Lalu, apabila emosional korban sudah bisa dikuasai, maka ia akan melakukan hal-hal yang di luar nalar sehingga dapat berujung pada gangguan emosional, stres bahkan depresi.

"Apalagi perempuan, pakai hati," pungkasnya.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1350 seconds (0.1#10.140)