Update Covid-19 Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia, Jakarta Tembus 1.829 Kasus
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kasus Covid-19 varian Omicron subvarian BA.4 dan BA.5 di Indonesia terus bertambah. Hal tersebut disampaikan oleh Duta Adaptasi Kebiasaan Baru dr. Reisa Broto Asmoro dalam konferensi pers Update Covid-19, hari ini Jumat (15/7/2022).
Dalam penjelasannya, dr. Reisa mengatakan kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 1.829 kasus untuk subvarian BA.5 saja. Bila dibandingkan kota lain, DKI Jakarta lah paling tinggi, di mana untuk subvarian BA.4 juga sebanyak 146 kasus.
"kalau kita menelaah data dari Kementerian Kesehatan satu pekan kemarin. Memang terjadi kenaikan kasus-kasus aktif dibandingkan sebelumnya," kata dr. Reisa dalam YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (15/7/2022).
Berikut keterangan lengkap jumlah kasus disampaikan oleh dr. Reisa, antara lain;
- DKI Jakarta: 146 (kasus BA.4) dan 1.829 (kasus BA.5)
- Jawa Timur: 17 (kasus BA.4) dan 166 (kasus BA.5)
- Bali: 17 (kasus BA.4) dan 77 (kasus BA.5)
- Jawa Barat: 3 (kasus BA.4) dan 57 (kasus BA.5)
- Jawa Tengah: 10 (kasus BA.5)
- Banten: 1 (kasus BA.4) dan 15 (kasus BA.5)
- Kalimantan: 5 (kasus BA.5)
- Sulawesi Selatan: 2 (kasus BA.5)
- Sumatera Selatan: 1 (kasus BA.5)
Jumlah kasus diketahui, dikatakan setelah melakukan Whole Genome Sequencing (WGS) untuk mendeteksi kedua subvarian itu. "Pemeriksaan WGS untuk mendeteksi varian ini sudah dilakukan dan hasilnya sampai 12 Juli 2022. Diketahui jumlah liniech omicron BA.4 sebanyak 146 di Jakarta, 17 di Jawa Timur, 17 di Bali, 3 di Jawa Barat dan 1 Banten," jelasnya.
"Sedangkan untuk Omicron BA.5 diketahui 1.829 kasus di DKI Jakarta, 166 di Jawa Timur, 77 di Bali, 57 di Jawa Barat, 15 di Banten, 10 di Jawa Tengah dan 5 di Kalimantan, 2 di Sulawesi Selatan dan 1 di Sumatra Selatan," sambung dr. Reisa
Dalam penjelasannya, dr. Reisa mengatakan kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 1.829 kasus untuk subvarian BA.5 saja. Bila dibandingkan kota lain, DKI Jakarta lah paling tinggi, di mana untuk subvarian BA.4 juga sebanyak 146 kasus.
"kalau kita menelaah data dari Kementerian Kesehatan satu pekan kemarin. Memang terjadi kenaikan kasus-kasus aktif dibandingkan sebelumnya," kata dr. Reisa dalam YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (15/7/2022).
Berikut keterangan lengkap jumlah kasus disampaikan oleh dr. Reisa, antara lain;
- DKI Jakarta: 146 (kasus BA.4) dan 1.829 (kasus BA.5)
- Jawa Timur: 17 (kasus BA.4) dan 166 (kasus BA.5)
- Bali: 17 (kasus BA.4) dan 77 (kasus BA.5)
- Jawa Barat: 3 (kasus BA.4) dan 57 (kasus BA.5)
- Jawa Tengah: 10 (kasus BA.5)
- Banten: 1 (kasus BA.4) dan 15 (kasus BA.5)
- Kalimantan: 5 (kasus BA.5)
- Sulawesi Selatan: 2 (kasus BA.5)
- Sumatera Selatan: 1 (kasus BA.5)
Jumlah kasus diketahui, dikatakan setelah melakukan Whole Genome Sequencing (WGS) untuk mendeteksi kedua subvarian itu. "Pemeriksaan WGS untuk mendeteksi varian ini sudah dilakukan dan hasilnya sampai 12 Juli 2022. Diketahui jumlah liniech omicron BA.4 sebanyak 146 di Jakarta, 17 di Jawa Timur, 17 di Bali, 3 di Jawa Barat dan 1 Banten," jelasnya.
"Sedangkan untuk Omicron BA.5 diketahui 1.829 kasus di DKI Jakarta, 166 di Jawa Timur, 77 di Bali, 57 di Jawa Barat, 15 di Banten, 10 di Jawa Tengah dan 5 di Kalimantan, 2 di Sulawesi Selatan dan 1 di Sumatra Selatan," sambung dr. Reisa
(hri)