Benarkah Virus Cacar Monyet Telah Bermutasi? Ini Penjelasan Dokter
loading...
A
A
A
Karena telah terjadi mutasi, dr. Robert menerangkan bahwa ini juga yang kemudian muncul hipotesis bahwa tampilan klinis virus cacar monyet sekarang bisa agak berbeda dengan tampilan klinis yang ditemukan di Afrika sejak puluhan tahun lalu.
Perbedaan yang cukup berarti itu adalah pada strain virus cacar monyet yang ditemukan di Afrika, gambaran klinisnya antara lain lesi tersebar di banyak lokasi di tubuh. Tapi, kondisi lesi semua sama. Artinya, jika lesi di lengan itu bintil air, maka di tempat lain pun bintil air.
"Ini juga yang membedakan antara cacar monyet dengan cacar air. Kalau cacar air, lesi di lengan mungkin bisa berbeda dengan lesi yang ada di wajah," beber dr. Robert.
Tapi, terjadi perubahan gambaran klinis pada virus cacar monyet yang saat ini menyebar luas di lebih dari 75 negara di dunia. Menurut laporan publikasi besar, lesi yang muncul pada pasien cacar monyet sekarang itu terlokalisir.
"Artinya, lesi cenderung tidak menyebar di banyak lokasi di tubuh. Jadi, lesi hanya berpusat di area mulut misalnya atau di area genital saja," terangnya.
Baca juga: Niko Al Hakim Temui Tukang Jamu Viral, Netizen: Akhirnya Bertemu Juga Sama Kembaran
Perbedaan ini mempertegas hipotesis bahwa akibat mutasi, virus cacar monyet sekarang pun punya karakter yang berbeda dengan virus cacar monyet beberapa tahun lalu yang hanya ada di Afrika.
Lihat Juga: Gelar Seminar Internasional, Poltekkes Kemenkes Jakarta II Kerjas Sama dengan Universitas Luar Negeri
Perbedaan yang cukup berarti itu adalah pada strain virus cacar monyet yang ditemukan di Afrika, gambaran klinisnya antara lain lesi tersebar di banyak lokasi di tubuh. Tapi, kondisi lesi semua sama. Artinya, jika lesi di lengan itu bintil air, maka di tempat lain pun bintil air.
"Ini juga yang membedakan antara cacar monyet dengan cacar air. Kalau cacar air, lesi di lengan mungkin bisa berbeda dengan lesi yang ada di wajah," beber dr. Robert.
Tapi, terjadi perubahan gambaran klinis pada virus cacar monyet yang saat ini menyebar luas di lebih dari 75 negara di dunia. Menurut laporan publikasi besar, lesi yang muncul pada pasien cacar monyet sekarang itu terlokalisir.
"Artinya, lesi cenderung tidak menyebar di banyak lokasi di tubuh. Jadi, lesi hanya berpusat di area mulut misalnya atau di area genital saja," terangnya.
Baca juga: Niko Al Hakim Temui Tukang Jamu Viral, Netizen: Akhirnya Bertemu Juga Sama Kembaran
Perbedaan ini mempertegas hipotesis bahwa akibat mutasi, virus cacar monyet sekarang pun punya karakter yang berbeda dengan virus cacar monyet beberapa tahun lalu yang hanya ada di Afrika.
Lihat Juga: Gelar Seminar Internasional, Poltekkes Kemenkes Jakarta II Kerjas Sama dengan Universitas Luar Negeri
(nug)