Ciptakan Keharmonisan di Tempat Kerja, GRC & PEA 2022 Resmi Digelar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ajang penganugerahan GRC & Performance Excellence Award (GRC & PEA) 2022 resmi digelar mengusung tema “Collaboration and Harmonization – Achieving Business Goals Together”.
Ajang yang diselenggarakan oleh salah satu media nasional ini didukung oleh Forum Human Capital Indonesia (FHCI), Open Compliance & Ethics Group (OCEG), Grajosa Resources, Digital Transformation & Innovation Institute, Portege Cloud Technology, MB Solution, dan lain-lain.
Ketua GRC & PEA 2022 sekaligus CEO Businessnews Indonesia, Irnanda Laksanawan menjelaskan, bahwa event ini merupakan kegiatan corporate rating (award) tahunan di bidang Tata kelola perusahaan, Manajemen Risiko, dan Manajemen Kepatuhan (compliance) yang diselenggarakan oleh salah satu media nasional.
“GRC&PEA 2022 ini mendorong peningkatan bisnis perusahaan melalui pengembangan kebijakan dan implementasi tata kelola perusahaan, manajemen risiko, dan kepatuhan terhadap regulasi secara terintegrasi untuk meningkatkan kinerja, daya saing maupun reputasi perusahaan negara maupun instansi pemerintah agar pengelolaan aset negara dapat dioptimalkan, sehingga data memberikan kemanfaatan secara maksimal kepada masyarakat,” ujar Irnanda dalam sambutannya di ajang penganugerahan bergengsi GRC & Performance Excellence Award 2022, Rabu (27/7/2022).
Chairperson Board of Jury GRC & Performance Excellence Award 2022, yang juga merupakan Dekan Fakultas Komunikasi dan Diplomasi & Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FKD & FEB) Universitas Pertamina, Dewi Hanggraeni menyebut dalam menghadapi Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity (VUCA), perusahaan perlu refocusing penerapan manajemen risiko disertai dengan pengoptimalan tata kelola perusahaan (Corporate Governance), dan kepatuhan (Compliance) yang terintegrasi. Dewi menyebut ada beberapa tantangan GRC saat ini.
“Seperti tuntutan kinerja yang lebih baik dan visibility perusahaan, value dari model bisnis mengalami perubahan, termasuk fase perubahan yang sangat cepat, Tata kelola dan regulasi yang agile, lalu regulator terutama sektor non keuangan belum optimal mengatur dan memantau penerapan GRC, proses dokumentasi atas monitoring belum konsisten, lengkap dan sistem belum seluruhnya terintegrasi, serta proses manajemen risiko termasuk monitoring masih silo,” ujar Dewi.
Sebagai informasi, GRC&PEA 2022 ini diikuti oleh sekitar 400 perusahaan BUMN, BUMD, dan Swasta yang menjadi nominasi. Dewan juri bersama tim penyelanggara telah menyaring, menyeleksi, mengevaluasi kinerja maupun GRC dari perusahaan-perusahaan tersebut, dan sekitar 40 perusahaan yang memenuhi syarat akan memberikan presentasi kepada dewan juri secara online. Hasilnya, 24 perusahaan BUMN, BUMD maupun Swasta yang terpilih oleh dewan juri sebagai pemenang.
Ajang yang diselenggarakan oleh salah satu media nasional ini didukung oleh Forum Human Capital Indonesia (FHCI), Open Compliance & Ethics Group (OCEG), Grajosa Resources, Digital Transformation & Innovation Institute, Portege Cloud Technology, MB Solution, dan lain-lain.
Ketua GRC & PEA 2022 sekaligus CEO Businessnews Indonesia, Irnanda Laksanawan menjelaskan, bahwa event ini merupakan kegiatan corporate rating (award) tahunan di bidang Tata kelola perusahaan, Manajemen Risiko, dan Manajemen Kepatuhan (compliance) yang diselenggarakan oleh salah satu media nasional.
“GRC&PEA 2022 ini mendorong peningkatan bisnis perusahaan melalui pengembangan kebijakan dan implementasi tata kelola perusahaan, manajemen risiko, dan kepatuhan terhadap regulasi secara terintegrasi untuk meningkatkan kinerja, daya saing maupun reputasi perusahaan negara maupun instansi pemerintah agar pengelolaan aset negara dapat dioptimalkan, sehingga data memberikan kemanfaatan secara maksimal kepada masyarakat,” ujar Irnanda dalam sambutannya di ajang penganugerahan bergengsi GRC & Performance Excellence Award 2022, Rabu (27/7/2022).
Chairperson Board of Jury GRC & Performance Excellence Award 2022, yang juga merupakan Dekan Fakultas Komunikasi dan Diplomasi & Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FKD & FEB) Universitas Pertamina, Dewi Hanggraeni menyebut dalam menghadapi Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity (VUCA), perusahaan perlu refocusing penerapan manajemen risiko disertai dengan pengoptimalan tata kelola perusahaan (Corporate Governance), dan kepatuhan (Compliance) yang terintegrasi. Dewi menyebut ada beberapa tantangan GRC saat ini.
“Seperti tuntutan kinerja yang lebih baik dan visibility perusahaan, value dari model bisnis mengalami perubahan, termasuk fase perubahan yang sangat cepat, Tata kelola dan regulasi yang agile, lalu regulator terutama sektor non keuangan belum optimal mengatur dan memantau penerapan GRC, proses dokumentasi atas monitoring belum konsisten, lengkap dan sistem belum seluruhnya terintegrasi, serta proses manajemen risiko termasuk monitoring masih silo,” ujar Dewi.
Sebagai informasi, GRC&PEA 2022 ini diikuti oleh sekitar 400 perusahaan BUMN, BUMD, dan Swasta yang menjadi nominasi. Dewan juri bersama tim penyelanggara telah menyaring, menyeleksi, mengevaluasi kinerja maupun GRC dari perusahaan-perusahaan tersebut, dan sekitar 40 perusahaan yang memenuhi syarat akan memberikan presentasi kepada dewan juri secara online. Hasilnya, 24 perusahaan BUMN, BUMD maupun Swasta yang terpilih oleh dewan juri sebagai pemenang.
(hri)