Awas! Banyak Anak Muda Terjerat Pinjol, Ini Penyebabnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pinjol atau pinjaman online banyak digunakan oleh anak muda. Cara meminjam uang yang mudah ini, tak jarang menjebak anak-anak muda untuk menggunakan jasa pinjol.
Data Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) mengungkap, 60 persen pengguna pinjol adalah anak muda berusia 19-24 tahun.
Fenomena ini pun turut disoroti Independent Financial Planner Mada Aryanugraha dalam Podcast Aksi Nyata #DariKamuUntuklndonesia. Kali ini, podcast tersebut membahas tentang solusi mengatur keuangan generasi muda dan tips terhindar jerat pinjol.
Dia mengatakan, wajar jika pengguna pinjol rata-rata dari kalangan anak muda. “Hal yang wajar, karena generasi muda lebih dekat dengan teknologi. Maka, tidak aneh kalau secara data teman-teman anak muda yang menguasai pinjaman online. Berbeda dengan kartu kredit yang penggunanya milenial ke atas,” kata Mada dikutip dari kanal YouTube Partai Perindo , Sabtu (13/8/2022).
Terkait dengan hal ini, dia menyarankan agar anak-anak muda dapat lebih bijak dalam memanfaatkan teknologi. Sebab, jangan sampai teknologi yang menyebabkan diri menjadi konsumtif. Tindakan-tindakan konsumtif tersebut, bisa saja dipicu oleh media sosial.
“Kalau saya selalu bilang tantangan generasi muda sekarang adalah bagaimana mereka bisa bijak dalam menggoyangkan jempolnya. Rasa konsumtif itu timbul kan karena media sosial,” jelas Mada.
Demi mencegah hal itu terjadi, dia menyarankan anak muda untuk memiliki kesadaran diri sendiri agar tidak mudah berutang.
“Yang paling utama, tantangan terbesar masyarakat kita ini adalah, kesadaran diri sendiri,” tandasnya.
Data Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) mengungkap, 60 persen pengguna pinjol adalah anak muda berusia 19-24 tahun.
Fenomena ini pun turut disoroti Independent Financial Planner Mada Aryanugraha dalam Podcast Aksi Nyata #DariKamuUntuklndonesia. Kali ini, podcast tersebut membahas tentang solusi mengatur keuangan generasi muda dan tips terhindar jerat pinjol.
Dia mengatakan, wajar jika pengguna pinjol rata-rata dari kalangan anak muda. “Hal yang wajar, karena generasi muda lebih dekat dengan teknologi. Maka, tidak aneh kalau secara data teman-teman anak muda yang menguasai pinjaman online. Berbeda dengan kartu kredit yang penggunanya milenial ke atas,” kata Mada dikutip dari kanal YouTube Partai Perindo , Sabtu (13/8/2022).
Terkait dengan hal ini, dia menyarankan agar anak-anak muda dapat lebih bijak dalam memanfaatkan teknologi. Sebab, jangan sampai teknologi yang menyebabkan diri menjadi konsumtif. Tindakan-tindakan konsumtif tersebut, bisa saja dipicu oleh media sosial.
“Kalau saya selalu bilang tantangan generasi muda sekarang adalah bagaimana mereka bisa bijak dalam menggoyangkan jempolnya. Rasa konsumtif itu timbul kan karena media sosial,” jelas Mada.
Demi mencegah hal itu terjadi, dia menyarankan anak muda untuk memiliki kesadaran diri sendiri agar tidak mudah berutang.
“Yang paling utama, tantangan terbesar masyarakat kita ini adalah, kesadaran diri sendiri,” tandasnya.
(dra)