Upaya Melestarikan Pencak Silat Beksi Melalui Festival Budaya 2022
loading...
A
A
A
JAKARTA - Berupaya memperkuat budaya nusantara di tengah gempuran budaya asing, Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Jakarta Selatan menginisiasi Festival Budaya 2022.
Berlangsung di Setu Babakan, Jakarta Selatan, 12-14 Agustus 2022, salah satu budaya Betawi yang ditampilkan dan dilestarikan adalah beksi, yang merupakan aliran dari pencak silat .
Puluhan perguruan beksi yang tersebar di Jabotabek, meramaikan parade di Festival Budaya 2022.
Baca juga: Yuk Cegah Penularan Virus dengan Membawa Alat Makan Sendiri!
"Ini hari kedua, di mana parade pencak silat beksi dari puluhan perguruan beksi. Ada juga teatrikal, atraksi, dan ditutup dengan lenong dan gambang kromong," ungkap Ketua KADIN Jakarta Selatan, Akhmad Lafranta Siregar saat dijumpai di sela-sela acara, Sabtu (13/8/2022).
Menurut pria yang akrab disapa Affan itu, saat ini ada 5 besar aliran beksi berdasarkan tokohnya. Seperti Haji Hasbullah, Haji Godjalih, Kong Simin, M. Noer, dan Mandor Minggu.
"Kebetulan beksi Haji Hasbullah adalah yang terbesar dari segi perguruan dan jumlah anggotanya. Acara ini juga akan mengukuhkan perkumpulan pencak silat beksi Haji Hasbullah," ujar Affan.
Tak hanya menyajikan berbagai gerakan beksi, menurut Affan, acara ini juga akan menjadi awal terbentuknya organisasi yang menyatukan berbagai tokoh beksi.
"Menurut Pak Soleh, anak kandung almarhum Haji Hasbullah, dibutuhkan satu organisasi yang menyatukan semua tokoh aliran beksi biar lebih terarah, terorganisir dan punya standar, sehingga bisa digelar pertandingan bersama," jelas Affan.
Saat ini, beksi memang tidak dipertandingkan di berbagai event olahraga. Termasuk kejuaraan pencak silat yang digelar induk pencak silat Indonesia, IPSI. "Di kejuaraan pencak silat IPSI pun beksi belum boleh dipertandingkan karena berbahaya dan mematikan," ucap Affan.
Karena itulah dari gelaran Festival Budaya, diharapkan bisa didapat kesepakatan dan standar agar beksi bisa dipertandingkan. "Mungkin dari petunjuk para guru, kita buat SOP pertandingan tersendiri untuk beksi misalnya," kata dia.
Baca juga: Bukan Tengkurap, Begini Posisi Tidur yang Sangat Baik bagi Kesehatan
Menurut Affan, edukasi olahraga beladiri asli Indonesia sangat diperlukan. Terlebih, pencak silat seperti beksi memiliki unsur kesehatan, olah raga, bahkan ketauhidan. "Banyak unsur bermanfaat yang bisa kita dapat di beksi," tuntasnya.
Lihat Juga: 6 Budaya Indonesia yang Pernah Diklaim Malaysia, dari Batik, Rendang hingga Reog Ponorogo
Berlangsung di Setu Babakan, Jakarta Selatan, 12-14 Agustus 2022, salah satu budaya Betawi yang ditampilkan dan dilestarikan adalah beksi, yang merupakan aliran dari pencak silat .
Puluhan perguruan beksi yang tersebar di Jabotabek, meramaikan parade di Festival Budaya 2022.
Baca juga: Yuk Cegah Penularan Virus dengan Membawa Alat Makan Sendiri!
"Ini hari kedua, di mana parade pencak silat beksi dari puluhan perguruan beksi. Ada juga teatrikal, atraksi, dan ditutup dengan lenong dan gambang kromong," ungkap Ketua KADIN Jakarta Selatan, Akhmad Lafranta Siregar saat dijumpai di sela-sela acara, Sabtu (13/8/2022).
Menurut pria yang akrab disapa Affan itu, saat ini ada 5 besar aliran beksi berdasarkan tokohnya. Seperti Haji Hasbullah, Haji Godjalih, Kong Simin, M. Noer, dan Mandor Minggu.
"Kebetulan beksi Haji Hasbullah adalah yang terbesar dari segi perguruan dan jumlah anggotanya. Acara ini juga akan mengukuhkan perkumpulan pencak silat beksi Haji Hasbullah," ujar Affan.
Tak hanya menyajikan berbagai gerakan beksi, menurut Affan, acara ini juga akan menjadi awal terbentuknya organisasi yang menyatukan berbagai tokoh beksi.
"Menurut Pak Soleh, anak kandung almarhum Haji Hasbullah, dibutuhkan satu organisasi yang menyatukan semua tokoh aliran beksi biar lebih terarah, terorganisir dan punya standar, sehingga bisa digelar pertandingan bersama," jelas Affan.
Saat ini, beksi memang tidak dipertandingkan di berbagai event olahraga. Termasuk kejuaraan pencak silat yang digelar induk pencak silat Indonesia, IPSI. "Di kejuaraan pencak silat IPSI pun beksi belum boleh dipertandingkan karena berbahaya dan mematikan," ucap Affan.
Karena itulah dari gelaran Festival Budaya, diharapkan bisa didapat kesepakatan dan standar agar beksi bisa dipertandingkan. "Mungkin dari petunjuk para guru, kita buat SOP pertandingan tersendiri untuk beksi misalnya," kata dia.
Baca juga: Bukan Tengkurap, Begini Posisi Tidur yang Sangat Baik bagi Kesehatan
Menurut Affan, edukasi olahraga beladiri asli Indonesia sangat diperlukan. Terlebih, pencak silat seperti beksi memiliki unsur kesehatan, olah raga, bahkan ketauhidan. "Banyak unsur bermanfaat yang bisa kita dapat di beksi," tuntasnya.
Lihat Juga: 6 Budaya Indonesia yang Pernah Diklaim Malaysia, dari Batik, Rendang hingga Reog Ponorogo
(nug)