Serunya Menikmati ‘Sepotong Surga’ dari Ende
loading...
A
A
A
Anak-anak biasanya menangkap kata setiap Sabtu dan Minggu Aristo misalnya, siswa SMP ini rutin menangkap katak di sela liburnya. Aristo dan teman-temannya juga sudah lihai membedakan, lubang katak dan lubang tikus atau ular. “Jika lubang kering itu berarti berisi ular atau tikus. Tetapi jika lubang itu basah pasti di dalamnya katak, “katanya dengan pasti.
Tak kurang dari 40 katak berhasil ditangkapnya setiap minggu. Katak yang berhasil ditangkap kemudian dibawa pulang untuk dimasak dan disantap bersama keluarga dan teman.
Ehm, setelah seharian bermain di pematang sawah, saatnya berendam di kolam pemandian air panas. Iya, di desa wisata ini, juga terdapat kolam air panas untuk berendam. Dijamin, otot-otot yang seharian digunakan beraktivitas, bakal kembali lentur dengan berendam. Pendeknya, capek Anda bakal sirna. Tiket masuknya pun juga sangat murah, yakni hanya Rp2000 saja, dan Anda pun bisa berendam sepuasnya.
Usai berendam dan tubuh kembali rileks, saatnya beristirahat. Untuk mencari tempat istirahat yang nyaman, tidak perlu repot. Karena desa ini telah menyediakan homestay yang bersih, aman dan nyaman serta taat protokol kesehatan yang ketat.
Ada 17 homestay yang disediakan. Harga permalamnya hanya Rp150 ribu, termasuk tiga kali makan pada pagi, siang, dan malam. Sambil istirahat, Anda pun bisa berselancar dunia maya dengan gampang, karena sinyal di sini sangat kencang.
Menikmati Seduhan Teh Cengkeh
Pagi harinya, selain mengelilingi desa yang sangat asri untuk mencari udara segar, Anda juga bisa mengunjungi pasar tradisional. Pasar yang hanya buka dua kali seminggu yaitu Rabu dan Sabtu ini, menjual berbagai barang untuk kebutuhan sehari-hari. Yang menarik, selain berbelanja di pasar, warga juga dapat membeli kebutuhan harian mereka seperti beras, sayur mayor dan lainnya secara online, karena hasil panen sawah dan perkebunan di desa ini telah ditampung oleh Bumdes yang bernama Au Wula.Warga tinggal membuka aplikasi, klik barang yang dibutuhkan, lalu barang akan diantar oleh ojek lokal hingga ke tangan konsumen. Sangat Mudah!
Desa ini memang kaya dengan hasil bumi. Tak hanya sawah, tetapi juga perkebunannya. Berbagai hasil perkebunan bisa Anda cicipi. Misalnya saja cengkeh, selain turut memetik buah cengkeh yang telah menua, Anda juga bisa menyeduhnya di tengah-tengah kebun bersama petani. Hmmm, aroma wangi dan segar langsung menguar dari air seduhan. Dijamin, usai minum teh cengkeh, badan terasa hangat dan siap melakukan aktivitas.
Memanen kopi juga bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan bagi pelancong. Di kebun yang sama dengan cengkeh, Anda bisa turut merasakan memanen kopi yang telah memerah. Kopi di desa ini memiliki kekhasan tersendiri. Tidak hanya berbuah lebat, tetapi aroma fruty-nya menguar. Menurut petani setempat, tanaman ditanam dengan teknik tumpeng sari. Dalam satu kebun ada beragam tanaman, mulai dari cengkeh, kopi, pisang, kelapa dan lain-lain. Tak heran, rasa kopinya turut dipengaruhi aroma buah-buahan di sekelilingnya. Seruu bukan.
Satu lagi hasil kebun yang sangat menarik, yakni kemiri. Kemiri menjadi produk andalan di desa ini. Tak hanya jadi komoditas, hasil bumi kemiri ini menjadi ide sebagai alat permainan anak-anak di desa. Ada sejumlah permainan anak-anak yang berbasiskan kemiri.
Salah satunya Kea. Cara mainnya cukup mudah. Ambil kemiri, lalu lempar ke kemiri lainnya. . Bila lemparan mengenai tempurung maka pelempar mendapatkan kemiri di tempurung tersebut.
Tak kurang dari 40 katak berhasil ditangkapnya setiap minggu. Katak yang berhasil ditangkap kemudian dibawa pulang untuk dimasak dan disantap bersama keluarga dan teman.
Ehm, setelah seharian bermain di pematang sawah, saatnya berendam di kolam pemandian air panas. Iya, di desa wisata ini, juga terdapat kolam air panas untuk berendam. Dijamin, otot-otot yang seharian digunakan beraktivitas, bakal kembali lentur dengan berendam. Pendeknya, capek Anda bakal sirna. Tiket masuknya pun juga sangat murah, yakni hanya Rp2000 saja, dan Anda pun bisa berendam sepuasnya.
Usai berendam dan tubuh kembali rileks, saatnya beristirahat. Untuk mencari tempat istirahat yang nyaman, tidak perlu repot. Karena desa ini telah menyediakan homestay yang bersih, aman dan nyaman serta taat protokol kesehatan yang ketat.
Ada 17 homestay yang disediakan. Harga permalamnya hanya Rp150 ribu, termasuk tiga kali makan pada pagi, siang, dan malam. Sambil istirahat, Anda pun bisa berselancar dunia maya dengan gampang, karena sinyal di sini sangat kencang.
Menikmati Seduhan Teh Cengkeh
Pagi harinya, selain mengelilingi desa yang sangat asri untuk mencari udara segar, Anda juga bisa mengunjungi pasar tradisional. Pasar yang hanya buka dua kali seminggu yaitu Rabu dan Sabtu ini, menjual berbagai barang untuk kebutuhan sehari-hari. Yang menarik, selain berbelanja di pasar, warga juga dapat membeli kebutuhan harian mereka seperti beras, sayur mayor dan lainnya secara online, karena hasil panen sawah dan perkebunan di desa ini telah ditampung oleh Bumdes yang bernama Au Wula.Warga tinggal membuka aplikasi, klik barang yang dibutuhkan, lalu barang akan diantar oleh ojek lokal hingga ke tangan konsumen. Sangat Mudah!
Desa ini memang kaya dengan hasil bumi. Tak hanya sawah, tetapi juga perkebunannya. Berbagai hasil perkebunan bisa Anda cicipi. Misalnya saja cengkeh, selain turut memetik buah cengkeh yang telah menua, Anda juga bisa menyeduhnya di tengah-tengah kebun bersama petani. Hmmm, aroma wangi dan segar langsung menguar dari air seduhan. Dijamin, usai minum teh cengkeh, badan terasa hangat dan siap melakukan aktivitas.
Memanen kopi juga bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan bagi pelancong. Di kebun yang sama dengan cengkeh, Anda bisa turut merasakan memanen kopi yang telah memerah. Kopi di desa ini memiliki kekhasan tersendiri. Tidak hanya berbuah lebat, tetapi aroma fruty-nya menguar. Menurut petani setempat, tanaman ditanam dengan teknik tumpeng sari. Dalam satu kebun ada beragam tanaman, mulai dari cengkeh, kopi, pisang, kelapa dan lain-lain. Tak heran, rasa kopinya turut dipengaruhi aroma buah-buahan di sekelilingnya. Seruu bukan.
Satu lagi hasil kebun yang sangat menarik, yakni kemiri. Kemiri menjadi produk andalan di desa ini. Tak hanya jadi komoditas, hasil bumi kemiri ini menjadi ide sebagai alat permainan anak-anak di desa. Ada sejumlah permainan anak-anak yang berbasiskan kemiri.
Salah satunya Kea. Cara mainnya cukup mudah. Ambil kemiri, lalu lempar ke kemiri lainnya. . Bila lemparan mengenai tempurung maka pelempar mendapatkan kemiri di tempurung tersebut.