7 Rekomendasi Film untuk Rayakan HUT ke-77 RI, Bikin Lebih Nasionalis
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ada banyak rekomendasi film untuk merayakan HUT ke-77 RI yang jatuh pada hari ini, Rabu (17/8/2022). Salah satunya menonton film bertemakan nasionalisme.
Film ini bisa menjadi alternatif bagi Anda untuk merayakan HUT ke-77 RI bersama kerabat dan keluarga di rumah. Terlebih, hari Kemerdekaan menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh banyak masyarakat Indonesia.
Segala tradisi dalam rangka mengingati hari kemerdekaan ini sangatlah beragam. Mulai dari mengikuti berbagai lomba di lingkungan hingga gotong royong.
Berikut tujuh rekomendasi film untuk merayakan HUT ke-77 RI berdasarkan keterangan resmi yang diterima SINDOnews, Rabu (17/8/2022).
1. Merah Putih
Foto/Imdb
Meski berbeda suku dan agama, empat kadet yakni Amir, Tomas, Dayan dan Marius, bersatu dan berjuang bersama dalam perang gerilya demi mengalahkan para tentara Belanda yang menyerbu markas mereka.
2. Laskar Pelangi
Foto/Imdb
Film ini diadaptasi dari novel populer berjudul sama karya Andrea Hirata. Pada 1970-an, 10 siswa berjuang melawan kemiskinan dan mengembangkan harapan untuk masa depan di Desa Gantong di Pulau Pertanian dan penambangan timah Belitung di lepas pantai timur Sumatera.
Film ini bisa menjadi alternatif bagi Anda untuk merayakan HUT ke-77 RI bersama kerabat dan keluarga di rumah. Terlebih, hari Kemerdekaan menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh banyak masyarakat Indonesia.
Segala tradisi dalam rangka mengingati hari kemerdekaan ini sangatlah beragam. Mulai dari mengikuti berbagai lomba di lingkungan hingga gotong royong.
Berikut tujuh rekomendasi film untuk merayakan HUT ke-77 RI berdasarkan keterangan resmi yang diterima SINDOnews, Rabu (17/8/2022).
1. Merah Putih
Foto/Imdb
Meski berbeda suku dan agama, empat kadet yakni Amir, Tomas, Dayan dan Marius, bersatu dan berjuang bersama dalam perang gerilya demi mengalahkan para tentara Belanda yang menyerbu markas mereka.
2. Laskar Pelangi
Foto/Imdb
Film ini diadaptasi dari novel populer berjudul sama karya Andrea Hirata. Pada 1970-an, 10 siswa berjuang melawan kemiskinan dan mengembangkan harapan untuk masa depan di Desa Gantong di Pulau Pertanian dan penambangan timah Belitung di lepas pantai timur Sumatera.