Berpotensi Sebarkan Penyakit, Dokter Sarankan Guru yang Sakit Tidak Paksakan Diri ke Sekolah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menemukan laporan bahwa masih ada guru-guru atau karyawan sekolah yang tetap pergi berangkat ke sekolah sekalipun mereka sedang sakit.
Padahal, tindakan itu sangat tidak bijak di tengah pandemi Covid-19 yang masih belum juga berakhir hingga saat ini.
"Kami juga bingung, kenapa guru-guru masih berangkat ke sekolah buat ngajar sekalipun mereka lagi enggak enak badan. Enggak ngerti alasannya kenapa," ungkap Ahli Kesehatan Anak, Dr. dr. Anggraini Alam, Sp.A(K), dalam webinar PB IDI, Jumat (19/8/2022).
Baca juga: Apakah Bakwan Mengandung Kolesterol? Simak Penjelasannya!
Dokter Anggraini pun menjelaskan bahwa di masa pandemi seperti sekarang, riskan jika guru yang sakit tetap mengajar di kelas. Ini bukan hanya tidak baik bagi si gurunya, tetapi juga anak murid yang dia ajar, pun karyawan sekolah lainnya.
"Kalau sedang sakit, artinya ada potensi menyebarkan penyakit ke orang lain. Kalau lagi enggak enak badan lalu ngajar, ini juga bisa menurunkan imunitas si penderita karena akan mengalami kondisi kelelahan," terang dr Anggraini.
Karena itu, ahli kesehatan tersebut sangat mengimbau kepada para guru yang sedang sakit, jangan paksakan diri untuk tetap berangkat mengajar.
Istirahat saja di rumah, jalani pengobatan yang dianjurkan dokter, dan perkuat imunitas dengan konsumsi pangan yang sehat dan bergizi.
Hal itu juga berlaku untuk siswa. Kalau murid ada yang ketahuan sedang sakit, biarkan dia beristirahat di rumah dan menjalani pengobatan sesuai anjuran dokter.
Ini menjadi catatan penting para orang tua agar tidak juga memaksakan anaknya agar tetap sekolah padahal lagi tidak enak badan. Kalau si anak tetap 'keukeuh' berangkat sekolah padahal tidak enak badan, ada baiknya bicarakan lagi ke si anak agar beristirahat di rumah.
"Covid-19 itu ancaman nyata bagi siapa saja. Covid-19 enggak hanya menyerang orang dewasa, tapi juga anak-anak dan gejalanya pun sama seperti yang dialami orang dewasa," jelas Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Yogi Prawira, Sp.A(K).
Baca juga: 3 Menu Makanan untuk Penderita Kolesterol Tinggi, Ampuh Usir Lemak Jahat
"Malah, sebagian anak-anak yang terinfeksi Covid-19 lalu sembuh, mereka mengembangkan Long Covid-19 yang mana dulunya si anak termasuk anak yang sehat, lalu setelah kena Covid-19 jadi lemah imunitas tubuhnya," lanjut dia.
Lihat Juga: Ditunjuk Jadi Bendahara, dr. Aulia Risma Dipaksa Kumpulkan Uang dari Rekan Seangkatan untuk Kebutuhan Senior
Padahal, tindakan itu sangat tidak bijak di tengah pandemi Covid-19 yang masih belum juga berakhir hingga saat ini.
"Kami juga bingung, kenapa guru-guru masih berangkat ke sekolah buat ngajar sekalipun mereka lagi enggak enak badan. Enggak ngerti alasannya kenapa," ungkap Ahli Kesehatan Anak, Dr. dr. Anggraini Alam, Sp.A(K), dalam webinar PB IDI, Jumat (19/8/2022).
Baca juga: Apakah Bakwan Mengandung Kolesterol? Simak Penjelasannya!
Dokter Anggraini pun menjelaskan bahwa di masa pandemi seperti sekarang, riskan jika guru yang sakit tetap mengajar di kelas. Ini bukan hanya tidak baik bagi si gurunya, tetapi juga anak murid yang dia ajar, pun karyawan sekolah lainnya.
"Kalau sedang sakit, artinya ada potensi menyebarkan penyakit ke orang lain. Kalau lagi enggak enak badan lalu ngajar, ini juga bisa menurunkan imunitas si penderita karena akan mengalami kondisi kelelahan," terang dr Anggraini.
Karena itu, ahli kesehatan tersebut sangat mengimbau kepada para guru yang sedang sakit, jangan paksakan diri untuk tetap berangkat mengajar.
Istirahat saja di rumah, jalani pengobatan yang dianjurkan dokter, dan perkuat imunitas dengan konsumsi pangan yang sehat dan bergizi.
Hal itu juga berlaku untuk siswa. Kalau murid ada yang ketahuan sedang sakit, biarkan dia beristirahat di rumah dan menjalani pengobatan sesuai anjuran dokter.
Ini menjadi catatan penting para orang tua agar tidak juga memaksakan anaknya agar tetap sekolah padahal lagi tidak enak badan. Kalau si anak tetap 'keukeuh' berangkat sekolah padahal tidak enak badan, ada baiknya bicarakan lagi ke si anak agar beristirahat di rumah.
"Covid-19 itu ancaman nyata bagi siapa saja. Covid-19 enggak hanya menyerang orang dewasa, tapi juga anak-anak dan gejalanya pun sama seperti yang dialami orang dewasa," jelas Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Yogi Prawira, Sp.A(K).
Baca juga: 3 Menu Makanan untuk Penderita Kolesterol Tinggi, Ampuh Usir Lemak Jahat
"Malah, sebagian anak-anak yang terinfeksi Covid-19 lalu sembuh, mereka mengembangkan Long Covid-19 yang mana dulunya si anak termasuk anak yang sehat, lalu setelah kena Covid-19 jadi lemah imunitas tubuhnya," lanjut dia.
Lihat Juga: Ditunjuk Jadi Bendahara, dr. Aulia Risma Dipaksa Kumpulkan Uang dari Rekan Seangkatan untuk Kebutuhan Senior
(nug)